Sikap dan perilaku terhadap uang sudah dimulai sejak usia muda, dan terus memengaruhi perspektif mereka sepanjang hidup mereka. Misalnya, Warren Buffett memulai perjalanan bisnisnya saat berusia enam tahun dengan menjual permen karet di area rumahnya. Dia menabungkan keuntungan pertamanya, dan masih dikenal karena kebiasaan hematnya.
Mungkin Anda memiliki kepribadian keuangan yang berbeda dibanding Buffet. Meski Anda tidak menyadarinya, tetapi kepribadian keuangan Anda memengaruhi cara Anda mengelola uang dan tentu saja, cara Anda menjalani hidup. Mana yang paling berhubungan dengan Anda?
Si Ambisius/Pekerja keras
Orang yang ambisius sering kali didorong oleh keinginan untuk memiliki barang material terbaik atau terbaru dan tidak takut berinvestasi pada diri mereka sendiri untuk mencapai tujuan mereka. Mereka cenderung nekat dan selalu mencari cara untuk memperbaiki situasi keuangan mereka.
Dengan kepercayaan diri akan kemampuan mereka untuk menghasilkan, mereka sering kali memiliki potensi berpenghasilan tinggi. Tetapi juga mudah bagi mereka untuk berlebihan dalam mengambil risiko. Maka inilah beberapa saran untuk Anda, si ambisius:
- Memiliki batasan agar tidak terjebak pembelian impulsif
- Ingatlah bahwa barang yang Anda miliki bukan refleksi nilai diri Anda
- Pertimbangkan untuk mencoba investasi pada hal lain
Si Antusias
Orang yang antusias memiliki pandangan positif terhadap uang. Bagi mereka uang bukan hanya sekedar alat untuk membeli barang, namun juga alat untuk mendapatkan pengalaman baru dan membawa kegembiraan bagi orang lain. Orang-orang antusias biasanya ramah dan berjiwa bebas dan bahkan dikenal sebagai pasangan dan teman yang sangat murah hati.
Tetapi mereka tetap perlu waspada terhadap pengeluaran impulsif dan memastikan bahwa kebiasaan belanja mereka selaras dengan tujuan dan aspirasi keuangan jangka panjang mereka. Jika Anda kesulitan dalam mengelola bujet Anda, maka inilah yang harus dilakukan:
- Batasi pengeluaran harian
- Belanjakan barang yang Anda inginkan tiap minggunya (dalam budget Anda)
- Menabung dengan rutin
- Memiliki partner akuntabilitas untuk mengontrol pengeluaran Anda
Si Aman
Si aman mengutamakan kestabilan dan keselarasan dengan uang. Mereka lebih suka memiliki pemahaman yang jelas tentang situasi keuangan mereka dan cenderung teratur dengan keuangan mereka. Untuk lebih baik atau lebih buruk (mungkin lebih baik), mereka sangat berhati-hati dengan pengeluaran mereka, terutama ketika harus membuat keputusan keuangan yang besar. Mereka bukan pembeli impulsif dan cenderung mempertahankan anggaran mereka bahkan saat menghadapi godaan.
Si aman tidak memerlukan nasihat keuangan, tetapi mereka bisa mendapatkan keuntungan dari beberapa saran gaya hidup:
- Cobalah keluar dari zona nyaman Anda
- Terkadang Anda perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan
- Anda dapat mengeluarkan uang untuk diri sendiri dan orang lain namun tetap hidup sederhana
Si Analis
Analis mengambil pendekatan metodis untuk mengelola keuangan mereka. Maka tidak heran jika mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang situasi keuangan mereka saat ini sekaligus mempertahankan perspektif jangka panjang untuk masa depan. Mereka acapkali memiliki anggaran khusus dan disiplin dalam menggunakan dana mereka, membuat lebih mudah disimpan untuk pembelian besar.
Namun, orang jenis ini bisa menjadi seorang perfeksionis dan mungkin akan merasa frustrasi jika rencana yang sudah disusun tidak berjalan dengan baik. Hal inilah yang dapat membantu mereka:
- Terbuka untuk peluang baru
- Membuat rencana yang lebih fleksibel
- Jangan takut akan kegagalan
Menggunakan kepribadian keuangan Anda untuk keuntungan
Hal-hal di atas bukanlah ilmu pasti, jadi Anda mungkin menemukan istilah lain, seperti penabung atau pemboros kompulsif, acuh tak acuh, pejuang, atau yang lainnya. Plus, karena keadaan keuangan Anda berubah seiring waktu, demikian juga kepribadian keuangan Anda. Tetapi entah sekarang atau di masa depan, Anda harus selalu menganalisis perilaku masa lalu Anda untuk mencegah terulangnya kesalahan keuangan dan mendorong disiplin diri dan investasi masa depan.
Tujuan utamanya bukan untuk menempatkan diri Anda di dalam kotak tetapi untuk memahami kecenderungan dan keterikatan emosional Anda terhadap uang. Hasilnya, Anda akan membuat pilihan sadar daripada sekadar bereaksi terhadap hal-hal yang terjadi pada Anda.
Sumber:
The Psychology of High Achievers, Walden University
What is risk appetite? TechTarget
The Principles of Personal Financial Responsibility, The Balance Money