5 pola grafik yang baik untuk scalping

Pola grafik tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada seekor Gajah dengan belalainya terangkat, Dead Cat Bounce (dinamai berdasarkan gagasan bahwa bahkan seekor kucing mati pun akan terpental jika jatuh dari ketinggian yang cukup tinggi), dan Quasimodo, dinamai dari Quasimodo, karakter fiksi ‘The Hunchback of Notre-Dame’ . Tapi ini tidak terlalu populer.

Secara umum, pola grafik adalah bagian penting dari analisis teknikal, dan sangat berharga bagi trader yang berfokus pada perdagangan jangka pendek, seperti scalper. Meskipun ada banyak pilihan, beberapa pola terbukti lebih andal dan efektif daripada yang lain. Jadi, mari kita lihat lebih dekat pola grafik terbaik.

Mulai dari $10, hasilkan hingga $1000
Trading sekarang

Apa itu scalping?

Scalping adalah strategi trading yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga kecil di pasar keuangan. Trader yang menggunakan strategi ini dikenal sebagai scalper. Dan tujuan mereka adalah memanfaatkan volatilitas harga jangka pendek dengan membeli dan menjual aset dengan sangat cepat.

Scalper biasanya berdagang di pasar yang sangat likuid (misalnya, forex, crypto, atau saham) dan melakukan banyak perdagangan sepanjang hari. Mereka sebagian besar berfokus pada banyak keuntungan kecil, yang seharusnya bertambah seiring waktu. Ini berbeda dengan trader yang memegang posisi untuk waktu yang lebih lama.

Semua yang perlu Anda ketahui tentang analisis SWOT

Scalping membutuhkan keterampilan dan pengalaman tingkat tinggi karena trader harus mampu menganalisis kondisi pasar, mengidentifikasi pola, dan membuat keputusan sepersekian detik. Scalper menggunakan berbagai alat analisis teknikal (termasuk perdagangan pola grafik) untuk mengidentifikasi peluang perdagangan potensial dan menetapkan titik masuk dan keluar. Perbedaan waktu antara masuk dan keluar posisi mungkin dalam hitungan menit atau bahkan detik.

Ciri-ciri seorang trader scalper

Untuk menjadi seorang trader yang sukses, Anda harus menguasai serangkaian keterampilan dan ciri kepribadian tertentu, seperti:

  • Keahlian pengambilan keputusan yang cepat – Strategi ini adalah tentang membuat keputusan secepat kilat tentang kapan harus masuk dan keluar dari perdagangan. Dan untuk ini, trader harus memiliki kemampuan analisis yang sangat baik.
  • Disiplin – Scalper harus mampu mengendalikan impuls mereka dan tetap berpegang pada rencana perdagangan mereka, menghindari godaan untuk membuat keputusan terburu-buru yang dapat menyebabkan kerugian. Menunggu saat yang tepat untuk menyerang membutuhkan banyak kesabaran.
  • Manajemen risiko – Dengan lebih banyak perdagangan dan keuntungan lebih kecil daripada trader lain, scalper harus menguasai manajemen risiko. Mereka harus mampu menyeimbangkan risiko dan imbalan dengan presisi dan keterampilan.
  • Fokus dan konsentrasi – Sangat penting untuk menghilangkan gangguan dan tetap fokus pada pasar setiap saat.
  • Adaptasi – Scalper seperti atlet terampil, mampu bereaksi cepat terhadap perubahan kondisi pasar dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan.

Apa itu pola grafik, dan mengapa itu penting untuk scalping?

Pola grafik adalah representasi visual dari data harga yang digunakan trader untuk mengidentifikasi tren, pembalikan, dan pergerakan harga lainnya. Mereka adalah aspek penting dari analisis teknikal dan mengambil banyak bentuk yang berbeda, antara lain termasuk triangles, wedges, dan rectangles. Setiap pola mewakili pergerakan harga yang unik dan memberikan informasi berharga tentang kondisi pasar.

Trading dengan profit hingga 90%
Coba sekarang

Untuk scalping, pola grafik sangat penting. Itu memberi scalper keuntungan penting di pasar yang bergerak cepat, memberi mereka wawasan yang mereka butuhkan untuk bertindak tegas. Misalnya, seorang scalper dapat menggunakan pola untuk melihat potensi pembalikan pasar dan memutuskan untuk menutup posisinya untuk mengunci keuntungan.

Pola grafik juga merupakan alat yang berharga untuk mengelola risiko dan mengoptimalkan strategi perdagangan. Anda dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi level support dan resistance utama, menempatkan order stop-loss, dan menetapkan target keuntungan.

Dan tanpa basa-basi lagi, berikut adalah pola grafik teratas yang harus diketahui oleh setiap scalper:

5 postur duduk terbaik untuk para pedagang
Banyak pedagang yang kurang memperhatikan postur duduknya, sehingga berdampak negatif pada kesehatan. Mari kita lihat!
Baca selengkapnya

1. Bullish flag and bearish flag

Pola bull flag dan bear flag mendapatkan namanya dari tampilannya di grafik, menyerupai bendera di tiang. Kedua pola tersebut menunjukkan akumulasi pelaku pasar yang berlawanan arah dengan tren umum. Ini disebut konsolidasi karena pasar membutuhkan waktu untuk mengevaluasi faktor-faktor yang dapat mendorong harga ke arah tren umum.

Dalam pola bull flag, scalper mengamati pergerakan awal yang kuat ke atas, diikuti oleh periode konsolidasi yang membentuk bentuk bendera. Jika penjual berhasil menguasai pasar, tren akan berbalik arah. Namun jika pembeli mengumpulkan kekuatannya, sentimen bullish yang kuat akan terbentuk. Bull flag mengatakan harga kemungkinan akan naik setelah harga menembus di atas garis bendera atas, sehingga trader biasanya membuka posisi panjang setelah terjadi penembusan ke atas.

Cara membongkar kode tren pasar dengan analisis teknis di FTT

Pola bear flag ditandai dengan pergerakan turun yang tajam, yang kemudian diikuti dengan periode konsolidasi. Ini menunjukkan bahwa pembeli ingin menguasai pasar. Dan jika mereka gagal, sisi bawah kemungkinan akan terbuka untuk leg penjualan lainnya setelah harga menembus di bawah garis bendera bawah. Secara keseluruhan, pola tersebut menunjukkan bahwa harga kemungkinan akan terus turun karena penjual terus menambah posisi mereka. Dalam kasus bear flag, trader biasanya melakukan aksi jual saat harga jatuh di bawah garis bawah bendera.

2. Ascending, descending, symmetrical triangle

Yang ini umumnya dianggap sebagai pola kelanjutan. Namun masing-masing jenis pola triangle (ascending, descending, dan symmetrical) memiliki karakteristik dan interpretasi tersendiri bagi para scalper.

Ascending triangle

Pola ascending triangle terdiri dari garis resistance horizontal dan garis support yang miring ke atas. Pola ini merupakan sinyal bullish yang mengindikasikan harga aset cenderung naik lebih tinggi. Pola ini dibentuk oleh dua trendline, dimana trendline atas berperan sebagai resistance dan trendline bawah menunjukkan support harga. Trader dapat memasuki posisi long ketika harga berhasil menembus di atas garis resistance, yang menandakan dimulainya kembali atau dimulainya tren naik.

Descending triangle

Pola descending triangle terdiri dari garis support horizontal dan garis resistance yang miring ke bawah, dan merupakan pola yang berlawanan. Saat harga tembus di bawah garis support, hal itu menegaskan pola bearish, yang mengindikasikan bahwa harga mungkin akan terus turun. Dalam hal ini, Anda dapat memasuki posisi pendek.

Symmetrical triangle

Yang ini dibentuk oleh dua garis tren yang bertemu satu sama lain. Pola ini disebut simetris karena garis tren memiliki kemiringan yang sama, memberi tahu Anda bahwa pembeli dan penjual seimbang.

Symmetrical triangle biasanya menunjukkan kelanjutan tren yang ada atau pembalikan tren, tergantung pada arah penembusan (searah tren yang ada = lanjutkan, berlawanan arah = pembalikan). Ketika harga menembus segitiga di kedua arah, itu menghasilkan momentum yang dapat mendorong harga pasar ke jarak yang signifikan.

3. Cup and handle dan inverse cup and handle

Dengan cup and handle, bagian cup terbentuk saat harga aset turun tajam. Kemudian dilanjutkan dengan periode stabilisasi yang membentuk dasar cup. Harga kemudian naik ke tepi cup, yang biasanya sama atau sedikit lebih rendah dari titik tertinggi cangkir. Harga kemudian bergerak sideways atau sedikit menurun (= handle), ditandai dengan kisaran harga yang kecil.

Inverse cup and handle adalah bayangan cermin dari pola klasik cup and handle. Pola ini muncul saat harga aset naik ke ketinggian baru, diikuti oleh penurunan yang menciptakan pola berbentuk U terbalik.

Kandil Heikin Ashi: panduan untuk pemula

Salah satu cara menggunakan pola cup and handle dalam scalping adalah dengan menunggu harga tembus di atas level resistance atau handle. Ini bisa menandakan kelanjutan bullish dan memberikan peluang beli bagi mereka yang ingin memanfaatkan momentum. Demikian pula, Anda dapat menggunakan pola inverse cup and handle dengan menunggu harga menembus di bawah level support neckline atau handle. Penembusan ke bawah menunjukkan kelanjutan dari tren bearish.

4. Head and shoulders and inverse head and shoulders 

Head and shoulder dicirikan oleh tiga puncak (peak), di mana dua bagian luar tingginya berdekatan, dan bagian tengah adalah yang tertinggi. Pola ini terjadi ketika harga naik ke puncak dan kemudian turun kembali ke dasar pergerakan naik sebelumnya. Setelah itu, harga naik di atas puncak sebelumnya untuk membentuk head dan turun kembali ke basis semula. Akhirnya, harga aset memuncak lagi di sekitar level puncak pertama formasi sebelum jatuh kembali.

Pola tersebut menunjukkan bahwa tren kenaikan saat ini kehilangan momentum, dan tren penurunan baru dapat dimulai. Dan scalper harus mempertimbangkan untuk memasuki posisi short atau menutup posisi long mereka setelah harga menembus di bawah neckline, level support ditarik melalui palung antara tiga puncak.

Pola inverse head and shoulders adalah kebalikannya dan juga dikenal sebagai head and shoulders bottom. Ini digunakan untuk memprediksi potensi pembalikan dalam tren turun. Pola ini teridentifikasi ketika harga suatu aset jatuh ke palung, naik, turun di bawah palung sebelumnya ke titik yang lebih rendah, naik lagi, turun lagi, dan kemudian memantul. Trader dapat mempertimbangkan untuk memasuki posisi long atau menutup posisi short setelah harga menembus di atas neckline, level resistance yang ditarik melalui puncak di antara palung.

5. Double top dan double bottom

Anda dapat melihat double top ketika harga mencapai titik tinggi, retreat, dan kemudian mencapai titik tinggi yang sama sebelum berbalik arah dan bergerak ke bawah. Neckline (terendah di antara dua puncak) berfungsi sebagai level penting yang selalu diperhatikan oleh para scalper. Jika harga jatuh di bawah neckline, kemungkinan besar momentum bearish telah memperoleh kekuatan yang cukup untuk menembus level support, dan inilah saat yang tepat untuk menjual atau menjual aset.

Teknikal analisis dalam FTT: Cara menggunakan grafik dan indikator untuk membuat keputusan berdasarkan informasi

Double bottom adalah pola pembalikan bullish. Itu terbentuk ketika harga suatu aset mencapai titik rendah, rebound, dan kemudian turun ke level yang sama dengan level rendah sebelumnya sebelum membalikkan tren dan bergerak ke atas. Dua titik rendah dianggap sebagai bagian bawah pola, dan titik tinggi di antara bagian bawah membuat neckline. Trader dapat menggunakan neckline dari pola tersebut sebagai level resistance yang krusial. Jika harga menembus di atas neckline, itu bisa menjadi indikasi untuk membeli aset.

Kesimpulan

Kesimpulannya, menguasai pola grafik adalah langkah penting bagi trader scalping. Jika Anda baru dalam hal ini, fokuslah pada beberapa orang terpilih dan lanjutkan dari sana.

Dan satu hal lagi: ingatlah bahwa bahkan pola grafik yang paling menguntungkan pun tidak sempurna. Anda harus selalu menggunakan indikator teknis lainnya, analisis fundamental, dan strategi manajemen risiko untuk memastikan keputusan trading Anda.

Sumber:

Bull Flag vs Bear Flag and How to Trade Them Properly, The5ers

Triangle Patterns – Technical Analysis, Corporate Finance Institute

Cup and Handle Pattern: How to Trade and Target with an Example, Investopedia

How to Trade the Head and Shoulders Pattern in Forex, BabyPips

How to Trade Double Tops and Double Bottoms in Forex, BabyPips

Raih profit dalam 1 menit
Trading sekarang
<span>Suka</span>
Bagikan
ARTIKEL TERKAIT
10 min
Analisis teknis tren saham
10 min
Cara menggunakan Prinsip Elliott Wave untuk trading yang lebih baik
10 min
Apa kerangka waktu terbaik untuk kandil?
10 min
Cara trading pola Wolfe Wave – panduan lengkap
10 min
5 rahasia untuk analisis teknikal yang produktif
10 min
Tren vs flats: apa beda nya dan bagaimana cara memakainya dalam trading?

Membuka halaman ini di aplikasi lain?

Batal Buka