Mengapa harga saham jatuh? Ada banyak alasan untuk itu. Untungnya, alasan-alasan itu dapat dibagi menjadi beberapa kelompok besar. Di bawah ini, Anda akan menemukan lima alasan mengapa pasar saham atau saham perusahaan tertentu bisa jatuh.
1. Masalah politik dan ekonomi
Peristiwa makroekonomi dan politik yang penting dapat menggerakkan saham. Hal ini dikarenakan saham adalah salah satu aset yang paling berisiko dan sensitif. Pada periode seperti itu, saham jatuh karena investor menarik dana dari pasar dan mengalihkannya ke aset-aset yang aman seperti, logam dan obligasi.
Anda mungkin merasa penasaran tentang bagaimana cara memprediksi peristiwa semacam itu dan mencegah efek negatif dari penurunan harga saham. Jawabannya adalah dengan mencari perusahaan-perusahaan blue chip yang bertahan, bahkan saat pasar jatuh.
Mellody Hobson, seorang presiden dan co-CEO dari Ariel Investments, ketua Starbucks Corporation, dan mantan ketua DreamWorks Animation, berkata: “Kami tidak meramalkan faktor makroekonomi, tetapi kami melihat perusahaan-perusahaan kami dari perspektif bottom-up tentang prospek jangka panjangnya untuk kembali.”
2. Ekonomi suatu negara
Faktor lain yang dapat memengaruhi pasar saham adalah kondisi ekonomi negara, termasuk tingkat inflasi, pajak, kebijakan moneter, dan kekuatan mata uang domestik. Metrik ini dapat memengaruhi ekonomi secara keseluruhan atau industri tertentu yang terkait dengan perusahaan. Oleh karena itu, investor mengikuti data ekonomi dan mempertimbangkan berita yang terkait dengan industri atau sektor yang dijalankan perusahaan.
Bapak investasi nilai, ekonom, dan profesor, Benjamin Graham berkata bahwa “investor individu harus bertindak secara konsisten sebagai investor. Tetapi bukan sebagai spekulan.” Artinya, jika Anda masuk ke pasar saham, Anda tidak boleh mencoba meramalkan apa yang akan terjadi. Semua keputusan Anda harus berdasarkan fakta dan analisis.
3. Laporan laba negatif
Pedagang saham dan investor sangat memperhatikan laporan pendapatan perusahaan, yang merangkum data penting yang mencerminkan kesehatan perusahaan. Biasanya, data apa saja yang dapat muncul dalam laporan ini tidak mengejutkan karena ada perkiraan analis pasar dan perusahaan terkemuka yang dapat dievaluasi oleh investor sebelumnya. Bila perkiraannya negatif, saham bisa turun sebelum rilis.
Hal yang paling sulit adalah menilai bagaimana data aktual berkorelasi dengan perkiraan. Bahkan, jika data aktual lebih baik dari perkiraan, tetapi jauh lebih rendah dari angka kuartal terakhir atau data dari tahun ke tahun, saham lebih mungkin untuk jatuh.
4. Penjualan oleh pemegang saham besar
Sudah menjadi hal yang umum bagi pemilik perusahaan dan pemegang saham besar untuk menjual sahamnya. Terlepas dari alasan di balik penjualan tersebut, pedagang dan investor menganggapnya sebagai faktor yang negatif. Pertama, tidak mungkin seseorang menyingkirkan bisnis yang sukses. Kedua, jika pemilik atau pemegang saham utama berpartisipasi dalam manajemen perusahaan, ada ketidakpastian tentang perkembangan perusahaan setelah mereka pergi. Ketiga, peningkatan jumlah saham yang tersedia di pasar akan merusak keseimbangan penawaran dan permintaan.
5. Masalah internal
Mengapa saham turun? Masalah internal perusahaan dapat menjadi penyebabnya. Sebagai contoh, kesalahpahaman perusahaan mengenai konflik di antara manajemen puncak dapat menyebabkan aksi jual saham, karena masa depan perusahaan akan terpengaruh bila mereka pergi.
Selain itu, investor juga mengikuti merger dan akuisisi. Jika perusahaan bergabung dengan bisnis yang sedang merugi, ini bisa menjadi pertanda negatif bagi investor, karena metrik negatif perusahaan yang baru saja merger dapat memengaruhi perusahaan yang stabil sekalipun.
Kesimpulan
Sejarah menunjukkan bahwa pasar saham bisa jatuh dan pulih. Kemungkinan besar Anda tidak akan dapat memprediksi aksi jual besar-besaran di pasar, karena biasanya terjadi secara tidak terduga, dan hanya pemain besar di Wall Street yang dapat memprediksinya. Keputusan terbaik adalah berinvestasi di perusahaan yang stabil. Namun, Anda selalu bisa memprediksi penurunan saham perusahaan tertentu dengan menganalisis data dan berita.
Sumber:
Top 5 reasons for a stock slide, Investopedia
The Top 25 Investing Quotes of All Time, Investopedia
Stock Market Crash, CFI