Hewlett-Packard dibentuk di garasi. Restoran Domino pertama diakuisisi dengan uang muka hanya $75 dan pinjaman $900. Spanx dibuat dari investasi $5.000. Perusahaan-perusahaan ini memulai dari nol dan memastikan setiap sen yang mereka habiskan terhitung. Jika Anda ingin menjadi seperti perusahaan-perusahaan ini, hindari kesalahan yang menguras modal ini.
1. Akuntansi yang buruk
Akuntansi yang buruk dapat membuat bisnis yang berkembang tenggelam, belum lagi bisnis kecil. Berikut adalah beberapa contoh praktik buruk:
- Menggabungkan keuangan pribadi dan bisnis Anda
- Melewati tenggat waktu pajak
- Tidak menyimpan tanda terima dan catatan
- Lupa mencocokkan pembukuan dengan laporan keuangan Anda
- Data keuangan Anda tidak terorganisir
- Gagal menghitung waktu dan tenaga yang dikeluarkan
- Memulai proyek atau usaha baru tanpa mempertimbangkan anggaran yang jelas
Berita baiknya adalah kesalahan umum ini mudah dikenali, dihindari, dan diperbaiki.
2. Tingkat turnover tinggi
Walaupun omset akan selalu ada, itu juga bisa membuang-buang uang. Waktu, energi, dan, tentu saja, modal yang Anda keluarkan untuk mengganti talenta terbaik yang telah hilang dapat berdampak buruk pada keuangan Anda. Produktivitas karyawan baru yang rendah juga patut disebutkan.
Selain berdampak langsung pada pendapatan dan profitabilitas perusahaan, tingkat turnover yang tinggi juga berdampak negatif terhadap budaya perusahaan. Ini akan menyebabkan semangat kerja rendah, kualitas produk/jasa memburuk, dan membuat proyek/tugas tidak konsisten. Pada akhirnya, hal-hal ini akan menjadi masalah keuangan di masa depan.
3. Kecelakaan pemasaran
Tanpa pertimbangan yang tepat, aktifitas pemasaran dapat memiliki hasil yang buruk, terutama ketika bisnis memasuki pasar baru. Berikut adalah dua contoh terkenal yang pernah terjadi.
Pada 1970-an, American Motors menamai mobil mereka “Matador”, dimaksudkan untuk menyimbolkan keberanian dan kekuatan. Tetapi konsumen berbahasa Spanyol tidak menyukai arti literalnya- “pembunuh.” Penjualan di daerah-daerah tertentu menjadi lesu.
Bank HSBC menghabiskan $10 juta untuk mengubah tagline-nya dari “Assume Nothing” menjadi “The World’s Private Bank.” Tagline asli ditafsirkan sebagai “tidak melakukan apa-apa,” yang, tentunya, bukan dimaksudkan oleh perusahaan.
4. Ruang kantor yang tidak perlu (dan aset lainnya)
Memiliki ruang kantor yang tidak terpakai menghabiskan sumber daya yang sangat besar untuk pemanas, pendingin, dan listrik. Jadi, perusahaan yang memilih untuk memperkecil ruang berharap untuk berhemat besar. Jika kantor dan aset Anda lebih mahal daripada pendapatan, Anda juga bisa menyewakan sebagian kantor Anda.
Anda dapat pertimbangkan hal berikut dalam menghilangkan ruang tidak perlu:
- Kedekatan dengan klien, pelanggan, dan fasilitas
- Sikap karyawan
- Pola perjalanan
Penting juga untuk membayangkan kembali dan menilai kebutuhan perusahaan akan ruang fisik sebagai bagian dari strategi ESG-nya.
5. Kepemimpinan yang lemah
Ketika laba perusahaan jatuh, perlu juga melihat siapa saja yang memegang posisi otoritas. Kemungkinan mereka gagal memastikan tim bekerja sama menuju tujuan kolektif pasti ada. Jika tidak ada chemistry tim atau komunikasi yang jelas, mungkin kesalahannya ada pada pemimpin.
Apa pun alasan kepemimpinan yang lemah, hasilnya hampir selalu sama—kinerja karyawan yang buruk dan penjualan yang lebih lemah.
Semakin cepat Anda menemukan dari mana kerugian Anda berasal, semakin baik. Anda mungkin membuang-buang dana untuk hal-hal tidak perlu seperti yang dibahas diatas. Bagaimanapun, pastikan Anda memiliki inventaris informasi yang dapat mengatasi seluruh situasi keuangan Anda dan meninjau data keuangan penting Anda secara teratur.