Jika Anda dengan mudah tergoda dengan diskon menarik (dalam sekali lihat) di toko dan siap menghabiskan uang Anda untuk hal-hal yang tidak perlu, maka Anda harus menganalisis keinginan Anda dan memahami alasan pembelian impulsif tersebut.
Fakta unik: Belanja online menjadi sangat mudah dan terjangkau sehingga jumlah penggila belanja telah tumbuh secara eksponensial selama lima tahun terakhir. Jika pada tahun 2016 hanya 1,7% dari populasi dunia yang bisa disebut shopaholic, di tahun 2022 ini sudah menjadi 5%.
Dalam artikel ini, para ahli akan membahas enam langkah dasar yang akan membantu Anda memahami cara mengatasi kegemaran belanja (shopaholic). Baca dan pahami!
Cari tahu penyebab utamanya
Keinginan untuk berbelanja tentunya tidak selalu ada dalam seorang shopaholic di tiap menitnya. Seperti saat tidur, berolahraga, atau membaca buku, otak disibukkan dan tidak diganggu oleh pikiran lain sama sekali.
Jika Anda ingin memahami cara menghilangkan shopaholism, pertama-tama, cari tahu apa yang sebenarnya mendorong Anda untuk berbelanja. Misalnya, setelah penumpahan amarah, setelah hari buruk dan hari yang melelahkan di tempat kerja. Buat jurnal dan catat keadaan emosi Anda setiap kali Anda merasa lemah — ini akan membantu menilai masalah secara objektif.
Ketahui kebutuhan psikologis yang terpenuhi dari berbelanja
Sebaiknya Anda memahami dengan tepat alasan Anda berbelanja. Apakah membawa kesenangan moral? Mungkin mengalihkan perhatian dari kesepian dan kelelahan? Atau, apakah itu hanya cara untuk mengabstraksi dari pikiran obsesif? Pikirkan baik-baik jawabannya dan cari tahu apa yang memotivasi Anda untuk melakukan pembelian.
Perhatikan bentuk belanja mana yang memberi Anda kepuasan. Apakah Anda suka berbelanja dengan teman-teman? Memilih produk ketika ada banyak orang di sekitar Anda? Atau apakah Anda hanya senang mencari produk, baik di tempat online atau di kehidupan nyata?
Cari dukungan
Semua pertanyaan di atas perlu dijawab dengan jujur. Jika Anda tidak dapat menanganinya sendiri, mintalah anggota keluarga atau teman untuk menjadi terapis Anda. Biarkan orang yang Anda percaya berbicara tentang semua pertanyaan penting tentang alasan keinginan untuk berbelanja dan tujuan Anda melakukannya, dan kemudian menganalisis jawaban bersama untuk memahami cara mengatasi kecanduan belanja.
Ganti kebiasaan belanja dengan hal lain
Setelah Anda menemukan alasannya, maka Anda dapat mengatasi permasalahan ini secara efektif. Jika karena kebosanan dan hidup hidup yang kurang berwarna, coba cari banyak hiburan baru. Jika Anda merasa kesepian, habiskan waktu Anda dengan teman atau keluarga, olahraga tim, temukan komunitas yang menarik dan diskusikan karakter favorit Anda dengan penggemar lain di Twitter atau Tumblr, dll.
Sebagian besar kasus shopaholism bersifat ringan dan dapat diatasi sendiri oleh pasien. Namun, jika sulit bagi Anda untuk mengatasi masalah tersebut dan menurut Anda tidak mungkin dapat menemukan cara untuk menghilangkan kecanduan belanja, lebih baik hubungi psikolog.
Ubah lingkungan Anda
Biasanya, pikiran kita sangat ditentukan oleh ruang informasi umum di mana kita menemukan diri kita sendiri. Televisi, papan reklame, spanduk di Internet — semua ini mempengaruhi pikiran kita dan dapat bertindak sebagai pemicu untuk melakukan pembelian.
Berhenti menonton TV, hindari pusat perbelanjaan, dan pasang pemblokir iklan. Langkah-langkah ini akan mengurangi jumlah iritasi konsumen di bidang informasi Anda.
Motivasi diri Anda
Untuk memotivasi diri sendiri, menginstal aplikasi pencapaian khusus di mana Anda dapat menandai setiap hari berapa lama Anda bertahan tanpa pembelian impulsif adalah ide yang bagus. Tentu saja, ini juga dapat dilakukan secara manual dalam jurnal, tetapi tidak senyaman di aplikasi.Pastikan untuk menemukan podcast atau video tematik di YouTube, tempat orang-orang membicarakan pengalaman mereka tentang cara menghentikan gangguan belanja kompulsif, dan para ahli yang berbagi kiat efektif. Melakukannya sendiri adalah hal yang sulit dan membutuhkan waktu, tetapi percayalah pada diri sendiri dan Anda pasti akan berhasil!