Dari tahun ke tahun, bidang keuangan (perbankan, asuransi, dan pengelolaan uang) dan industri teknologi semakin saling terkait. Teknologi yang terus berkembang tidak bisa tidak mempengaruhi bidang-bidang utama kehidupan kita, termasuk bidang keuangan. Tekanan persaingan membuat bank dan perusahaan asuransi semakin meningkat.
Mari kita bicara bisnis dan menyelami lebih dalam tentang tren tahun 2023.
1. Persaingan yang semakin ketat di bank-bank ritel
Perusahaan-perusahaan berusaha lebih keras untuk memenuhi permintaan nasabah yang terus meningkat untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan baik. Sebagai hasil dari pasar yang sangat kompetitif, nasabah saat ini mendapatkan lebih banyak dari bank.
2.Teknologi Blockchain sekarang lebih terintegrasi dengan industri keuangan
Minat pencarian adalah sebuah cerminan yang cukup nyata dari apa yang terjadi di kepala pelanggan dan penyedia layanan. Jadi, minat pencarian “blockchain” telah tumbuh sebanyak 2.700% dalam 10 tahun terakhir. Teknologi yang cukup melejit, apakah Anda setuju?
Meskipun menjaga keamanan transaksi keuangan yang ketat adalah prioritas utama bagi bank dan pelanggan, penggunaan teknologi blockchain memungkinkan untuk membuatnya lebih murah dan efisien.
Industri ini mengantisipasi pertumbuhan hingga $150 miliar pada tahun 2025.
Sedangkan, untuk industri asuransi, misalnya, blockchain Ethereum, memungkinkan untuk menghubungkan kontraktor asuransi dengan data lalu lintas udara dan tetap mendapatkan informasi terbaru tentang kecelakaan dan seluruh situasi penerbangan.
3. Misi: efektivitas
Dengan pertumbuhan generasi nasabah yang lebih muda maka bank akan tertinggal jika tidak menggunakan teknologi dan segmentasi nasabah yang mendalam di tahun 2023. Menerapkan teknologi digital akan memberikan tantangan pasar yang kompetitif. Bukan berarti hal ini akan menjadi pengalaman sekaligus. Ini adalah perjalanan bertahap, selangkah demi selangkah.
4. ML dan AI adalah dua definisi inti untuk fintech di tahun 2023
ML adalah sebuah pembelajaran mesin yang didasarkan pada algoritme. ML menggunakan algoritme dan analitik komputer untuk membangun model prediktif yang dapat memecahkan masalah bisnis.
Penggunaan ML dalam perbankan merupakan instrumen yang besar untuk mendeteksi penyimpangan serta menentukan pola perilaku pelanggan. Pemahaman yang lebih mendalam mengarah pada kustomisasi produk yang lebih baik. Tidak ada bidang lain selain perbankan yang telah menggunakan asisten virtual dan chatbot secara besar-besaran, semuanya dibuat dan dikelola oleh AI.
AI adalah sebuah kecerdasan buatan yang dioperasikan dan berpusat pada manusia yang menyediakan otomatisasi dukungan pelanggan dan penyederhanaan proses keputusan.
Keduanya, baik ML maupunAI menciptakan keuntungan dalam pencegahan penipuan, penahanan transaksi penipuan, dan membangun keamanan keuangan secara keseluruhan dan dukungan pelanggan di sektor fintech.
Secara umum, sektor fintech akan terus berkembang dan diprediksi akan mencapai 173 miliar pada akhir tahun 2023.
5. Aplikasi keuangan pribadi adalah suatu keharusan
Sekitar 7,7 miliar orang di seluruh dunia memiliki ponsel canggih yang berarti mereka memiliki akses ke aplikasi seluler. Namun, berdasarkan statistik, unduhan aplikasi keuangan pribadi meningkat 90% sejak tahun 2020 dan pencarian aplikasi keuangan juga meningkat 340% sejak tahun 2018.
Kemampuan untuk mengelola uangnya (melakukannya dari jarak jauh) tampaknya menarik perhatian banyak orang dan tidak hanya mengelola, aplikasi-aplikasi dalam kategori ini juga berguna untuk investasi saham dan kripto. Kebanyakan dari mereka juga aman.
6. Keuangan yang tertanam
Pelanggan menghargai waktunya dan pedagang eceran menghargai pelanggan yang membeli produknya. Itulah mengapa melakukan pembelian dengan model “beli sekarang bayar nanti” yang cepat dan mudah sangat menarik bagi semua pihak. Hal ini dapat diwujudkan dengan keuangan tertanam yang memungkinkan pelanggan untuk tidak berpindah-pindah aplikasi. Sama-sama menang!
Itu hanyalah salah satu contoh bagaimana embedded finance dapat dipasang ke dalam berbagai kategori layanan dan platform yang membantu orang untuk mengelola keuangan mereka dengan cara yang lebih nyaman.
Keuangan yang tertanam diprediksi akan menjadi tren dominan di tahun 2023 dan akan terus berkembang sebesar 44% per tahun selama beberapa tahun ke depan.
7. Perilaku nasabah
Puncak inflasi global terjadi pada tahun 2022 dan nasabah telah mempelajari pelajarannya. Inflasi melambat sementara harga properti dan suku bunga yang tinggi masih tumbuh atau tetap pada tingkat yang sama. Pada tahun 2023, orang cenderung menabung lebih banyak dan lebih berhati-hati terhadap ‘belanja emosional’ dan pembelian yang impulsif. Namun, para ahli memprediksi pertumbuhan aktivitas nasabah pada paruh kedua tahun 2023 karena selama pandemi, kebanyakan orang khawatir tentang masa depan dan menabung lebih banyak dari biasanya. Anggaran rumah tangga telah tertekan oleh inflasi, tetapi sekarang saatnya untuk bersantai dan membiarkannya.
Fluiditas digital juga menjadi cerita, ini adalah kebiasaan baru yang didapat dari orang-orang yang dulunya menghindari belanja online. Pengalaman gabungan antara online dan offline menjadi semakin populer, terutama pada kelompok populasi senior.