Tahukah anda bahwa overtrading terjadi terutama karena strategi yang buruk? Tekanan untuk menumbuhkan portofolio seringkali datang dengan pengorbanan kesehatan yang menurun, dan kerugian finansial.
Analisis dari contoh overtrading di masa lalu telah menghasilkan beberapa strategi yang akan dibahas dalam artikel ini. Semoga hal ini membantu para trader yang mencoba mengatasi overtrading!
Bagaimana psikologi overtrading bekerja dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya
Kebiasaan overtrading seringkali sulit dideteksi dan banyak diabaikan oleh orang-orang hingga terlalu terlambat. Paling sering, para trader tidak melihat ada yang salah dengan overtrading. Dengan demikian, mereka melanjutkan cara mereka dengan asumsi bahwa mereka hanya mengejar trading untuk kesuksesan.
Dengan mengatakan demikian, penyebab overtrading sebenarnya adalah ketakutan bahwa trader entah bagaimana kehilangan peluang yang bagus. Aktif melakukan sesuatu, atau dalam hal ini, terlibat dalam platform trading online menjadi kebiasaan hanya untuk menghilangkan kebosanan.
”Jangan bingung antara sibuk dengan produktif”.
Karen McKenna
Terlepas dari itu, perasaan frustasi, serakah, ketidakmampuan, kebosanan, kemarahan dan kurangnya keyakinan adalah faktor lain yang berkontribusi pada overtrading.
Jika trader tiba-tiba merasa dirinya terjebak dalam cengkeraman overtrading, bantuan sangat mudah didapatkan. Mempunyai checklist untuk mengingatkan trader tentang realitasnya yang dapat membantu individu untuk mengatur segalanya dengan benar.
1. Lakukan cek realitas
Langkah pertama untuk menyadari bahwa seseorang melakukan overtrading adalah dengan meninjau trading sebelumnya. Sebuah pandangan yang baik pada catatan yang dulu akan memberikan individu ide tentang apakah dia telah overtrading, under-trading,atau hanya melakukan apa yang harus dilakukan.
Jika seorang trader mengalami salah satu gejala yang digambarkan di awal artikel ini, dapat dikatakan bahwa dia memiliki masalah overtrading.
Menganalisis kinerja yang dulu dapat menunjukan banyak hal tentang apakah seseorang telah memenuhi kriteria trading. Biasanya, kriteria dapat mencakup pengaturan pola teknis, pemicu, target, dan stop-loss.
2. Tangani emosi yang berulang-ulang
Dalam bisnis atau dalam kehidupan pribadi, seseorang harus menangani emosinya kecuali dia ingin dihancurkan olehnya! Takut kehilangan, ketidaksabaran, dan frustasi hanya dapat menyeret seseorang ke keruntuhan.
Triknya adalah percaya bahwa segala sesuatu entah bagaimana akan menjadi lebih baik. Karena semakin seseorang menderita dari suatu hasil buruk, maka dia akan semakin frustasi. Bagaimana dengan membiarkan trading datang pada saat yang tepat?
Sementara itu, coba lihat beberapa saham, dan temukan pemicu yang tepat. Ketika hal itu ditemukan, itulah saatnya untuk bertindak sesuai rencana. Tetapi jika tidak ada pemicunya, lebih baik menunggu dengan tenang.
3. Terapkan aturan 80/20
Setelah kinerja trading yang terdahulu diperiksa, dan emosi berhasil ditangani, kuasai aturan 80/20. Aturan ini memungkinkan broker untuk memperoleh hasil 80% dari usaha 20%. Dengan kata lain, semakin santai seorang trader, semakin mudah hasilnya tiba.
4. Berhenti melakukan micromanaging
Micromanaging adalah akar dari penghancuran kinerja. Apa yang bisa dianggap sebagai sebuah micromanaging dalam trading? Menonton trading 24×7, mencari konfirmasi eksternal pada platform media, mengobrak abrik stop-loss dan profit-order setiap saat, dan menambahkan trade tanpa alasan yang jelas.
Ada teknik luar biasa untuk menghentikan micromanaging dalam dunia trading, yang disebut pendekatan atur-dan-lupakan. Analisis trading, buat trade, dan lupakan. Alih-alih terus menerus memeriksa kemajuan, ambillah nafas, dan biarkan harga mencapai stop atau order profit anda!
5. Terapkan checklist
Checklist bertujuan untuk tidak mengacaukan prosedur standar dari sebuah trading. Beberapa perusahaan trading mungkin sudah menggunakan metode ini. Untuk mengatasi overtrading, seseorang dapat menerapkan daftar periksa sebelum memasuki trading!
Di dalam checklist, tuliskan kriteria wajib dan tambahan untuk melakukan trading. Karena pengenalan pola trading, pemantauan, dan masuk adalah proses yang mudah dan berulang, checklist dapat membantu menjaga perdagangan tetap terkendali.
6. Berlaku selektif dalam melakukan trading
Psikologi overtrading menyebutkan dorongan untuk tetap melakukan trading dengan segala cara. Namun, mentalitas itulah yang menyebabkan keruntuhan.
Trader yang berkepala dingin tahu kapan harus melakukan trading dan kapan harus memilih keluar. Mereka tahu kapan trading itu menguntungkan, dan kapan trading hanya membuang-buang waktu. Dengan itu, bahkan satu trading bagus dalam seminggu lebih baik daripada beberapa trading yang congkak.
Keseimbangan yang baik diperlukan dalam melakukan trading. Saat trader kehilangan keseimbangan emosional, yaitu saat kecenderungan overtradingnya mengambil alih.
7. Ambil langkah ke belakang
Saat trader mengalami efek samping dari trading harian yang berlebihan, mereka dapat mengetahui kapan efek samping itu akan menyerang mereka. Saat rasa itu mulai terasa, mereka segera menjauh dari trading dan menenangkan diri bernafas.
Lupakan checklist, stimulan pasar, berita, dan segala hal yang terkait dengan komersial. Pikiran anda perlu melepaskan diri untuk memulihkan diri. Istirahatlah karena hal ini sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kembali kendali atas pasar setelahnya.
Tergantung pada individu, istirahat ini bisa selama sehari, seminggu, atau bahkan sebulan. Faktanya, keterampilan terbaik yang dapat dimiliki seorang trader adalah kekuatan untuk melepaskan diri saat diperlukan dan kembali bekerja setelah jangka waktu tertentu.
Intinya
Tips tips di atas sangat berguna untuk menghentikan kebiasaan overtrading yang dikumpulkan dan disusun dari strategi nyata yang berhasil bekerja bagi banyak orang. Untuk sebagian besar, orang yang tidak sengaja menemukan artikel ini mengatakan tentang tekad mereka untuk mengatasi kebiasaan yang membahayakan ini.
Jika semua strategi ini diikuti dengan benar, hasil positif pasti cepat atau lambat akan muncul!