Sebagian besar investasi saham bergantung pada kesehatan keuangan perusahaan. Untuk mengetahui apakah saham perusahaan akan naik, investor melakukan analisis komprehensif terhadap berbagai metrik yang disajikan dalam laporan pendapatan. Metrik laba per saham adalah salah satunya. Terus jelajahi strategi investasi pada metrik ini dengan terus membaca.
Strategi momentum penghasilan: istilah yang perlu Anda ketahui
Terbayangkah dalam diri Anda bahwa pasar saham telah ada selama lebih dari 400 tahun? Selama bertahun-tahun, investor sangat yakin bahwa September adalah bulan terburuk untuk saham. Namun, itu hanya asumsi. Ada baiknya mengikuti strategi yang baik (seperti momentum pendapatan) daripada mengikuti asumsi tanpa dasar.
Momentum pendapatan adalah pendekatan jangka panjang yang mengasumsikan volatilitas harga. Momentum pendapatan didasarkan pada laporan pendapatan perusahaan. Laporan tersebut dirilis setiap tiga bulan dan setiap tahun. Oleh karena itu, investor setidaknya memiliki waktu tiga bulan untuk menaruh uang mereka di saham perusahaan.
Laporan pendapatan mencakup banyak metrik yang mencerminkan kondisi keuangan perusahaan saat ini. Namun, strategi ini hanya didasarkan pada salah satunya — laba per saham.
Earnings-per-share (EPS) berfungsi sebagai ukuran profitabilitas perusahaan. Ini dihitung dengan membagi laba perusahaan dengan jumlah sahamnya. Misalnya, jika pendapatan perusahaan adalah $10 juta, dan perusahaan memiliki 5 juta saham biasa, maka laba per saham sama dengan $2. EPS pada gilirannya bergantung pada nilai pendapatan dan jumlah saham biasa yang beredar.
- Pendapatan perusahaan adalah metrik yang mencerminkan pendapatan bersihnya, yaitu pendapatan setelah pajak.
- Jumlah saham biasa yang beredar memperlihatkan jumlah yang tersedia bagi investor dan eksekutif perusahaan. Nilai ini terus berubah. Akan ada lebih banyak saham karena beberapa alasan, termasuk penjualan tambahan, pemecahan saham, dan penebusan opsi saham karyawan. Jumlah tersebut dapat menurun jika perusahaan membeli kembali sahamnya atau menyelesaikan pemecahan saham terbalik.
Data pendapatan dan jumlah saham biasa yang beredar dapat ditemukan di laporan pendapatan perusahaan.
Strategi momentum penghasilan: ide
Strategi ini didasarkan pada perbandingan nilai EPS saat ini dan sebelumnya. Jika nilai EPS naik, investor menganggapnya sebagai tanda beli. Namun jika EPS menurun, investor cenderung menghindari saham tersebut.
Contoh serupa lainnya seperti; Pendapatan perusahaan tumbuh ke $15 juta pada kuartal kedua dari $10 juta. Perusahaan masih memiliki 5 juta saham biasa. Kemudian laba per saham sama dengan $3 dibandingkan dengan kuartal pertama $2. Pertumbuhan berada di level 50%. Investor menganggapnya sebagai sinyal beli dan berinvestasi di saham perusahaan tersebut.
Sebaliknya, jika laba perusahaan turun menjadi $5 juta pada kuartal kedua, dan jumlah saham tetap sama, EPS akan turun menjadi $1. Nilai terjun 50% lebih rendah. Investor tidak akan mempertimbangkan saham tersebut untuk portofolio investasi mereka selanjutnya.
Cara memilih saham
Ada beberapa hal yang dipertimbangkan investor.
Ketentuan
Investor dapat membandingkan data berdasarkan kuartal-ke-kuartal dan tahun-ke-tahun.
- Quarter-on-quarter (QOQ) berkaitan dengan teknik mengukur perubahan dalam metrik antara dua atau lebih kuartal fiskal.
- Year-on-year (YOY) adalah pendekatan pengukuran yang digunakan untuk membandingkan data secara tahunan — misalnya, data untuk kuartal kedua tahun 2022 dengan data untuk kuartal kedua tahun 2021.
Hasil pendapatan
- Pertumbuhan historis. Investor membeli saham jika nilai EPS berada di atas rata-rata nilai EPS industri terkait dalam jangka waktu panjang. Periode dapat bervariasi dari dua hingga beberapa kuartal atau tahun, tergantung pada strateginya.
- Melebihi ekspektasi. Investor perseorangan selalu memeriksa prakiraan analis menjelang rilis pendapatan dan membeli saham jika data aktual lebih baik dari prakiraan.
- Masa depan yang lebih baik. Jika para analis memperkirakan pendapatan akan meningkat dalam jangka panjang, itu pertanda baik untuk membeli saham.
Kapan strategi akan berhasil?
Tidak berbeda dari strategi pada umumnya, pendekatan momentum pendapatan mungkin gagal. Hal itu terjadi karena strategi tersebut didasarkan pada ekspektasi investor. Ada aturan umum tentang bagaimana pasar seharusnya bereaksi terhadap peristiwa tertentu. Namun, dalam beberapa kasus, pasar tidak berjalan sesuai ekspektasi.
Ini adalah alasan mengapa strategi momentum pendapatan mungkin tidak berhasil:
- Data bernilai. Jika data aktual sesuai dengan ekspektasi pasar, harga saham mungkin tetap sama karena naik/turunnya sudah termasuk dalam tarif.
- Pertumbuhan menurun. Pertumbuhan EPS lebih rendah dari sebelumnya. Ini adalah tanda untuk menjual saham.
- Pertumbuhan tidak berkelanjutan. Jika investor menganggap kenaikan EPS saat ini tidak berkelanjutan, mereka lebih memilih menghindari saham tersebut atau bahkan menjualnya.
Kesimpulan
Momentum laba adalah strategi jangka panjang yang menyiratkan fluktuasi harga saham. Anda tidak perlu khawatir jika saham turun setelah Anda membelinya. Namun, sistem ini memiliki beberapa jebakan yang harus Anda pertimbangkan sebelum memilih saham.