“Flat” adalah posisi pasar umum yang terjadi pada saat atau setelah tren yang kuat. Selama periode flat, ada rehat sejenak dari kondisi pasar bullish dan bearish sembari memantau arah harga berikutnya. Flat trading memberikan banyak peluang untuk posisi pembuka dan penutup. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan indikator dan strategi yang diterapkan ketika melakukan flat trading.
Ketika kamu ragu untuk mempelajari pendekatan dan strategi baru, ingatlah Rakesh Jhunjhunwala, salah satu investor dan trader saham paling sukses di India. Dia percaya bahwa pelajaran bisa diambil dari kesalahan. Pepatahnya yang terkenal yaitu, “kesalahan adalah teman belajarmu. Intinya adalah menjaga agar kesalahan-kesalahan ini tetap kecil.”
Apa itu kondisi flat?
Kondisi flat adalah sebuah situasi dimana harga tidak naik maupun turun. Harga berfluktuasi dalam sebuah rentang, karena pembeli dan penjual sama-sama tidak memiliki kekuatan untuk mendorong pasar.
Keadaan seperti ini dapat terjadi karena beberapa alasan. Terkadang, tidak ada peristiwa penting yang akan mendorong harga. Dalam beberapa kasus, trader tidak memasuki pasar untuk menunggu peristiwa penting yang bisa mendorong harga ke arah manapun. Atau, trader akan kehilangan minat terhadap sebuah aset yang kondisi trading nya flat, sehingga harga akan terus flat lebih lama lago. Ada juga pasar dengan volatilitas rendah. Volatilitas yang rendah menyebabkan tidak adanya tren yang solid. Oleh karena itu, harga flat adalah sebuah kondisi pasar normal.
Menentukan periode flat: osilator
Beberapa osilator dapat mengkonfimasi periode-periode dari flat trading. Sebagai contoh, Relative Strength Index biasanya digunakan untuk menampilkan periode-periode ketika harga bersifat overbought atau oversold. Untuk ini, indikator nya harus masing-masing berada di atas level 70 atau level 30. Akan tetapi, jika indikator berfluktuasi di rentang 30-70 selama beberapa waktu, ini adalah tanda bahwa harga berfluktuasi.
Osilator lain yang bisa diterapkan adalah Osilator Akselerator. Indikator ini mengukur kemungkinan penerusan momentum, dan terdiri dari batang yang bergerak di garis tengah. Ketika batangnya mendekat pada garis ini dan lama berfluktuasi di sekitarnya, ini mencerminkan periode koreksi harga.
Pola dan strategi swing trading
Walaupun dipercaya bahwa pasar yang memiliki volatiltas tinggi memberikan peluang lebih besar untuk mendapat keuntungan, volatilitas tinggi juga membawa resiko tersendiri. Flat trading mungkin terlihat tidak menguntungkan, tetapi kamu bisa memanfaatkannya secara maksimal jika tahu strategi dan indikator apa yang bisa diterapkan.
Mungkin kamu bingung, karena swing trading adalah sebuag strategi yang terpisah. Akan tetapi, swings (ayunan rentang harga) terjadi setelah dan bahkan selama periode koreksi harga. Karena itu, flat trading dan swing trading ini berhubungan.
Swing trading memiliki dasar pola-pola grafik dan indikator yang menandakan probabilitas tinggi untuk sebuah perubahan tren. Baca terus untuk menemukan contoh dari strategi analisis teknikal swing trading.
1. Support dan resistance
Dalam flat trading, harga bergerak dalam sebuah rentang yang di bingkai oleh level support dan resistance. Ukuran rentang ini bisa berbeda-beda. Ketika harga bergerak dalam rentang sempit, swing tidak akan memberi peluang untuk trading yang sukses. Akan tetapi, jika rentang nya lebar, kamu bisa menerapkan strategi support dan resistance.
Intinya sederhana: mulailah trading ketika harga memantul dari level support atau resistance. Untuk memastikan bahwa level nya dapat diandalkan, kamu sebaiknya menunggu harga untuk menyentuh level tersebut setidaknya dua kali.
Bukalah sebuah posisi jual di level resistance. Buatlah pesanan stop-loss sedikit di atas batasan resistance. Lalu buatlah pesanan take-profit di level support. Strategi yang mirip dapat digunakan untuk tren bullish. Buka trading jangka panjang di level support dan buatlah pesanan take-profit di level resistance. Pesanan stop-loss sebaiknya ditempatkan sedikit di bawah garis support.
2. Penelusuran ulang Fibo
Strategi ini mirip dengan yang sebelumnya karena indikator penelusuran kembali Fibonacci menentukan level support dan resistance. Level Fibo paling umum adalah 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 78.6%.
Setelah tren bullish, harga seharusnya melakukan koreksi di dalam rentang 0%-50% dengan level 0%, 23.6%, 38.2%, and 50% bertindak sebagai batasan support dan resistance. Ketika harga jatuh di bawah level 50%, koreksi tersebut akan berakhir. Karena itu, trader bisa mengharapkan pembalikan harga.
Setelah tren bearish, harga seharusnya melakukan koreksi di dalam rentang 0%-50% dengan penelusuran ulang 0%, 23.6%, 38.2%, and 50% bertindak sebagai batasan support dan resistance. Ketika harga naik di atas level 50%, koreksi tersebut akan berakhir. Trader akan bisa mengharapkan pembalikan tren.
Intinya mirip: sebaiknya beli ketika harga memantul dari level support dan jual ketika membalik dari batasan resistance.
3. Pola pembalikan
Opsi lain untuk menggabungkan flat trading dan strategi swing trading adalah dengan melakukan trading dalam pola pembalikan. Pola-pola tersebut terbentuk di akhir tren. Sudah cukup dikenal bahwa harga akan mengoreksi selama beberapa waktu sebelum membentuk tren baru. Ini adalah periode flat trading. Ketika harga mengkonfirmasi sebuah pembalikan, ini adalah kesempatan untuk menerapkan strategi swing.
Pola pembalikan paling umum adalah bentuk kepala dan pundak, kepala dan pundak terbalik, bentuk atas/bawah ganda, atas/bawah rangkap tiga, dan wedge jatuh/naik. Pergerakan harga dalam pola-pola manapun dari sini akan dianggap sebagai flat trading.
Intinya adalah untuk memulai trading ketika pola sudah terbentuk dan indikator nya memastikan sebuah pembalikan tren. Untuk menerapkan pola pembalikan untuk swing trading, kamu harus menentukan pola mana yang paling cocok denganmu dan aturan apa yang harus diikuti.
Keuntungan menggunakan osilator
Dalam trading, osilator menggunakan ekuilibrium, permintaan, dan teori penawaran untuk memprediksi harga. Setelah itu, mereka mengandalkan beberapa prinsip “Random Walk Hypothesis” untuk menciptakan harga nilai wajar dalam waktu tertentu.
Bayangkan harga suatu aset melekat pada nilai wajar inti menggunakan karet gelang. Terkadang, harga tersebut akan mulai berayun dari nilai wajarnya, menciptakan ketegangan pada kelompok tersebut. Ini pada akhirnya akan menarik harga kembali ke nilai wajar aslinya. Meski begitu, peristiwa ini akan menciptakan momentum sementara, salah harga di satu sisi karena melewati nilai wajar.
Osilator diciptakan untuk menghadirkan semacam keseimbangan. Mereka mengukur harga wajar inti, bersama dengan ayunan yang dibuatnya sebelum kembali ke titik semula. Apa yang ditemukan algoritma adalah bahwa gerakan tidak pernah menetap dan selalu berayun dari satu sisi ke sisi lain – dari atas ke bawah.
Osilator menentukan nilai trading, mengidentifikasi titik keluar dan titik masuk. Analisis teknis digunakan untuk menangkap tren pasar, memberi sinyal ketika suatu aset sedang overbought atau oversold. Itu juga memberi sinyal kepada investor ketika akan mengalami kerugian akibat perubahan momentum.
Oscillator sangat berguna dalam menentukan kapan suatu aset harus dibeli atau dijual. Mereka memberi sinyal peluang, dan dengan strategi trading yang tepat, mereka dapat menghasilkan pendapatan yang signifikan.
Risiko osilator yang harus Anda ketahui
Meskipun ada beberapa keuntungan menggunakan osilator, kita juga harus mengetahui risikonya. Ini dapat termasuk:
· Model trading yang disediakan oleh oscillator tidak bisa dilihat sebagai model trading yang absolut. trader perlu menggunakan penilaian saat menerapkannya.
· Model trading oscillator seringkali bertentangan dengan fundamental ekonomi tertentu. Pengguna osilator harus menentukan dengan tepat mana yang ingin mereka ikuti.
· Osilator tidak dapat mengantisipasi faktor yang tidak diketahui atau tidak terduga. Jika ada perubahan atau peristiwa apa pun di pasar, osilator tidak dapat mengetahui sebelumnya. Anda harus menangani peristiwa ini secara terpisah dengan membuat tesis investasi.
· Model trading tidak boleh digunakan dalam trading otomatis, karena datanya tidak selalu akurat. Itu masih membutuhkan intervensi dari manusia.
Meskipun bagus untuk merumuskan rencana, osilator tidak selalu memiliki data yang paling andal. Jika Anda menggunakan model trading tanpa memeriksanya terlebih dahulu, Anda mungkin berisiko.
Kesimpulan
Walaupun flat trading tidak terlihat menguntungkan, ini adalah bagian penting dari pergerakan harga. Salah satu ciri-ciri utamanya nya adalah volatilitas rendah. Akan tetapi, jika kamu tahu cara menggabungkan kondisi pasar flat dengan analisis teknikal dan strategi swing trading, kamu akan bisa memanfaatkan nya.