EQ lebih penting dari IQ. Penelitian yang dilakukan oleh Carnegie Institute of Technology menunjukkan bahwa 85% kesuksesan finansial Anda bergantung pada kepribadian dan kemampuan Anda untuk berkomunikasi. Pengetahuan teknis menjadi faktor atas 15% lainnya. Jadi, kesehatan emosional Anda dapat membangun atau menghancurkan karier Anda.
Menginvestasikan uang Anda di pasar tanpa kepastian dapat memunculkan banyak emosi. Dari sensasi dan euforia yang tinggi hingga kepanikan dan kekecewaan yang menyertai posisi terendah. Beberapa orang merasa lebih mudah untuk mengabaikan tarikan emosional dan membuat keputusan yang bijaksana. Tetapi bagi sebagian besar trader, dibutuhkan usaha untuk tetap mengendalikan emosi mereka melalui semua pasang surut.
Inilah cara melindungi diri Anda dari insting terburuk Anda sendiri.
Siklus emosional dalam trading
Tindakan harga yang tidak menentu dapat membuat Anda melalui banyak hal. Misalkan harga aset berada dalam tren naik yang kuat, anjlok, dan mulai pulih dengan lambat. Inilah yang mungkin Anda rasakan:
- Ketidakpercayaan: Anda khawatir tren naik akan gagal.
- Harapan: Anda mulai berpikir bahwa tren naik akan bertahan.
- Optimisme: Anda menjadi lebih percaya diri dalam aksi harga.
- Keyakinan: Anda memiliki keyakinan yang kuat pada tren naik.
- Kesempatan: Anda melihat beberapa keuntungan.
- Euforia: Anda pikir tidak ada yang salah.
- Berpuas diri: Anda tidak menganggap serius kemunduran.
- Kecemasan: Anda mulai khawatir.
- Penolakan: Anda pikir pasar akan berbalik arah.
- Panik: Anda melihat akun Anda turun dan kehilangan ketenangan.
- Kapitulasi: Anda keluar dari posisi Anda.
- Kemarahan: Anda marah pada diri sendiri dan pasar.
- Depresi: Anda merasa negatif dan putus asa.
- Ketidakpercayaan: Anda tidak menganggap reli pertama menjadi pasar bullish dengan serius.
Seperti yang Anda lihat, bahkan beberapa pergerakan pasar dapat membawa Anda pada rollercoaster emosional.
Pentingnya kendali emosi dalam trading
Jika Anda membiarkan emosi menguasai Anda dalam mengambil keputusan dalam trading, Anda hanya akan membuka jalan bagi risiko yang tidak perlu. Trading dalam keadaan normal saja sudah cukup berisiko, jadi tentu Anda tidak ingin meningkatkan peluang kegagalan berlipat ganda.
Ketika trader dalam keadaan emosional, mereka cenderung mengabaikan aspek fundamental dari strategi mereka. Jika aset Anda mengalami kenaikan yang menggembirakan, Anda mungkin mulai meningkatkan ukuran perdagangan Anda. Jika Anda merasa gugup dan cemas tentang perdagangan yang rugi, Anda akan menjual aset Anda tanpa membiarkannya pulih.
Segala jenis emosi yang kuat dapat membuat Anda menjauh dari gambaran yang lebih besar, yang merugikan pembangunan kemakmuran.
Cara-cara mengendalikan emosi: 5 tips
5 tips berikut akan membantu Anda membuat keputusan tanpa dipengaruhi emosi.
1. Buat aturan untuk diri Anda
Jangan buka area trading dan grafik aset Anda tanpa rencana. Sangat penting untuk mengikuti sistem yang menentukan apa yang harus dilakukan dalam situasi pasar yang berbeda. Bahkan seperangkat aturan dasar yang Anda buat sendiri dapat mencegah kesalahan yang signifikan.
2. Persiapkan diri Anda untuk kejatuhan pasar
Ketika pasar menunjukkan ketidakberesan, satu pemikiran yang terpicu di benak para pedagang — berapa banyak kehilangan yang terjadi. Pada saat-saat seperti ini, Anda terkadang perlu bereaksi cepat. Anggap saja sebagai rencana strategis manajemen darurat.
3. Abaikan kebisingan pasar
Sebagian besar kebisingan pasar tidaklah penting, mengingat kebanyakan orang menganggap volatilitas sebagai berita serius. Ini membantu untuk memiliki pemahaman menyeluruh tentang tren yang ada dan yang sedang terbentuk. Tetapi berfokus hanya pada apa yang Anda dengar dari orang lain selanjutnya akan menyebabkan reaksi berlebihan dan mengarahkan perdagangan Anda.
4. Bijak dalam menggunakan media
Jangan mengambil nasihat investasi atau perdagangan dari media sosial. Sebagian besar trader pemula mendapatkan berita, pembaruan harga, dan analisis mereka dari blogger. Teruslah menggulir dan membaca jika Anda mau, tetapi jangan biarkan postingan orang lain mengendalikan strategi keuangan Anda.
5. Berpikir jangka panjang
Pahami bahwa situasi pasar apa pun, baik atau buruk, bersifat sementara. Percayai strategi Anda untuk membawa portofolio Anda melalui pasang surut. Nilai aset Anda tidak akan tetap sama, tetapi yang terpenting adalah kinerja jangka panjang.
Anda tidak dapat dan tidak seharusnya mematikan emosi Anda sepenuhnya. Tetapi demi Anda sendiri, Anda harus memisahkan keputusan Anda dari emosi Anda.