Orang-orang telah salah memahami otak selama ribuan tahun. Orang Mesir kuno mengira itu tidak berguna, Aristoteles mengira itu adalah radiator yang menjaga jantung agar tidak terlalu panas. Sekarang ahli saraf dapat mengintip ke dalam tengkorak manusia, ada lebih banyak jawaban. Namun, tidak semua orang mengerti bagaimana menguasai pikiran dan trading secara rasional.
Artikel ini akan menjelaskan cara melatih diri rasional Anda untuk tetap memegang kendali.
trading secara intelektual vs. trading secara emosional
Beberapa orang adalah pemikir alami, jadi mereka kurang berisiko trading secara emosional, yaitu dari tempat keserakahan, kesombongan, dll. Tetapi orang lain merasakan emosi mereka sangat dalam. Meskipun seorang trader yang cerdas dan berpengalaman, orang seperti itu dapat terdorong untuk membuat keputusan yang tidak rasional. Itu adalah sesuatu yang tidak ditoleransi oleh pasar.
Trader yang baik memandang segala sesuatu melalui lensa pengetahuan. Misalnya, ketika Yahoo Finance melaporkan kekurangan keuangan perusahaan, mereka tidak panik menjual saham perusahaan tersebut. Mereka mengumpulkan apa lagi yang mereka ketahui tentang perusahaan, menganalisis tren industri, dan mencoba memproyeksikan prospek ekonomi di kuartal berikutnya. Dan kemudian mereka memutuskan untuk menjual atau menahan.
Tanda Anda berpikir dengan hati, bukan kepala
Inilah yang menjadi ciri seseorang yang berpikir dengan hati:
- Bahkan ketika Anda mencoba menyembunyikan emosi Anda, sesuatu selalu membuat Anda pergi.
- Ketidakjujuran dan ketidakadilan membuat Anda merasa sangat marah atau sedih.
- Anda lebih terbiasa dengan emosi orang lain dan mulai merasakan apa pun yang mereka rasakan.
- Anda memiliki impian besar untuk mengubah dunia suatu hari nanti atau meninggalkan warisan abadi.
- Anda memulai kalimat Anda dengan “Saya merasa seperti …”.
- Saat Anda melakukan sesuatu yang kreatif atau artistik, jangan biarkan apa pun atau siapa pun mengganggu Anda.
- Anda tidak dapat diprediksi.
- Anda memiliki hubungan cinta-benci dengan diri rasional Anda.
Cara masuk ke mindset trading yang benar
Bagi mereka yang mencari strategi pengaturan diri yang efektif, berikut adalah lima praktik untuk dicoba.
Lakukan rutinitas
Yang terpenting, jangan mengubah aturan antara trading atau pertengahan trading. Bahkan jika sesuatu tidak berjalan seperti yang diharapkan, tetaplah pada jalurnya.
Juga, susun hari Anda dengan cara tertentu untuk meminimalkan ketidakpastian, ketidakpastian, dan stres, setidaknya dalam kehidupan pribadi Anda. Cobalah untuk membuat ritual Anda sendiri yang efektif.
Kenali saat emosi Anda mengganggu
Beberapa hal menjadi pemicu stres yang lebih besar daripada yang Anda sadari. Jika Anda kesulitan menangkap dan menahan emosi Anda, cobalah untuk meningkatkan kesadaran emosional Anda (atau ada yang menyebutnya kecerdasan emosional). Itu berarti menamai emosi Anda, mengenali emosi orang lain, dan mengenali pemicu Anda, bersama dengan teknik lainnya.
Fokus pada apa yang dapat Anda kendalikan
Sebuah “otak trading” tidak repot-repot mencoba mengendalikan kondisi pasar. Ini tidak berarti bahwa kondisi ini tidak mendesak atau tidak penting. Tetapi Anda hanya dapat melakukannya dengan baik jika Anda memusatkan perhatian Anda pada saat ini dan dampak langsung Anda padanya. Sederhananya, jangan pedulikan tren turun, pikirkan langkah Anda selanjutnya.
Jangan terobsesi dengan hal-hal kecil
Pada skala waktu kecil – seperti grafik per jam dan harian – ada banyak hal yang terjadi dan banyak sinyal harga beli dan jual. Tetapi jika Anda terlalu memperhatikannya, Anda hanya akan mengundang emosi.
Biasakan sesekali mengalami kerugian dan kondisi pasar yang tidak bersahabat.
Tetap berpikiran terbuka
Profesor filsafat William Hare mengatakan bahwa keterbukaan pikiran adalah kebajikan intelektual yang mengungkapkan dirinya dalam kesediaan untuk merevisi gagasan dan memenuhi cita-cita objektivitas dan ketidakberpihakan. Di satu sisi, itulah inti dari seluruh artikel ini – mencoba mencapai objektivitas dan ketidakberpihakan.
Perhatian: Carl Sagan dengan sadar mencatat bahwa Anda tidak boleh “terbuka sehingga otak Anda rontok”.
Kesimpulan
Adalah normal untuk tidak merasa seperti diri Anda sendiri selama masa-masa yang tidak biasa atau bergejolak. Tetapi Anda tidak harus menunggu pasar kembali normal karena Anda dapat menempatkan diri Anda dalam situasi yang lebih buruk untuk sementara waktu. Intinya, jika Anda tidak bisa berpikir jernih, Anda tidak bisa trading.
Terkadang, otak trading Anda hanya membutuhkan beberapa perbaikan berupa checklist dan beberapa aturan. Dari memperhatikan respons emosional Anda hingga mampu beradaptasi.