Siapapun yang tertarik dalam dunia investasi pasti mengetahui bahwa di samping asset konvensional seperti saham dan obligasi, orang-orang yang mapan berinvestasi dalam aset seni atau yang kadang disebut aset trofi. Ini berebeda dengan aset biasanya karena nilainya tidak dapat ditentukan dengan cara tradisional, dengan menghitung pendapatan yang diharapkan.
Menurut Deloitte, investor sukses menyimpan sekitar 5% dari modal mereka dalam karya seni. Secara umum, investasi karya seni adalah salah satu cara untuk mendiversifikasi portfolio mu dan meningkatkan dana mu. Contohnya, sebuah lukisan bisa meningkat nilai nya sebesar 2-3 kali lipat dalam satu tahun saja.
Seberapa popular kah investasi karya seni?
Deloitte, seperti yang telah disebutkan di atas, telah melakukan riset dalam investasi karya seni untuk kelompok UHNWI (Ultra High Net Worth Individuals — individu dengan kekayaan bersih lebih dari 30 juta dolar) selama bertahun-tahun. Di tahun 2021, data yang tersedia adalah sebagai berikut:
- 6% dari kelompok UHNWI berinvestasi dalam karya seni;
- 30% dari kelompok ini hanya mengoleksi nya;
- 64% dari kelompok ini mengoleksi karya seni demi nilai investasi nya.
Jadi, mengapa investasi dalam karya seni begitu tinggi permintaan nya? Faktanya adalah profitabilitas dari sebuah karya masterpiece bisa melebihi biaya aslinya beberapa kali lipat—sebagai contoh, lukisan karya Claude Monet’s yang berjudul “The Pink Arch at Giverny” di tahun 1962 memiliki biaya sebesar $65,000 dan saat ini nilainya diperkirakan hampir sejumlah 18 juta dolar. Tetapi ini hanya lah contoh yang paling menonjol. Karya seni modern mungkin tidak akan begitu pesat kenaikan nilainya, namun tetap bisa menjadi investasi yang sangat bagus.
Format investasi karya seni
Jadi, jika kamu mempertimbangkan karya seni sebagai sebuah investasi, ingatlah bahwa ada 3 format yang berbeda:
Pameran seni diadakan hampir di kota besar manapun. Dengan datang ke acara seperti ini, kamu akan bisa melihat apa yang ditawarkan oleh seniman dan bisa berbicara dengan mereka langsung. Ini adalah cara ideal untuk mereka yang ingin memulai perjalanan nya di dunia investasi karya seni.
Acara lelang—umumnya, acara lelang kurang lebih sama dengan pameran biasa, tetapi lebih untuk investor yang lebih berpengalaman. Rumah lelang besar seperti Sotheby’s dan Christie’s memiliki galeri online dimana kamu bisa membeli karya dengan bebas, tetapi harus siap untuk mengeluarkan uang banyak jika tertarik dalam dunia investasi karya seni.
Dana ekuitas seni – disini kamu tidak perlu membeli lukisan atau patung secara utuh, kamu bisa membeli saham dalam karya nya dan mendapat keuntungan yang sama dengan nilai saham ini dalam penjualan berikutnya. Kelebihan lain: dana ini memiliki ahli dalam bidang nya (jadi tidak perlu membuang waktu menilai prospek pertumbuhan nilai karya tersebut). Kekurangan utama berinvestasi dalam dana seperti ini adalah dengan membeli hanya saham nya, kamu tidak bisa menyimpan karya seni nya di rumah.
Akan tetapi, kamu sebaiknya paham bahwa saham pasar karya seni ini bersifat cukup rumit. Jika kamu tidak menambah keahlianmu di bidang ini dengan serius, kamu akan beresiko tidak akan bisa mengikuti perkembangan jika harga karya seni tersebut meningkat pesat.
Tips paling penting untuk investasi pintar karya seni
Kalau kamu memutuskan untuk mencari tahu bagaimana cara berinvestasi dalam karya seni, pastikan kamu perhatikan beberapa hal-hal berikut ini:
Pemeliharaan kondisi fisik – penting untuk menyimpan bagian dari karya seni di dalam tempat penyimpanan khusus, menjaga kelembaban dan suhu ruang penyimpanan, meminimalisir getara berfrekuensi rendah dari penyangga atau dinding dimana lukisan tersebut digantung.
Pertimbangkan untuk membeli asuransi karya seni untuk meminimalisir resiko pencurian atau kerusakan.
Disarankan untuk memiliki kumpulan 10-20 karya seni yang berbeda dari seniman berbeda karena selalu ada resiko beberapa karya tidak akan pernah mendapatkan ketenaran yang pantas didapatkan.
Menjual karya seni dan aset trofi lainnya untuk mendapatkan pendapatan lebih itu memungkinkan – tetapi tidak lebih awal dari lima hingga sepuluh tahun setelah pembelian.
Ketika memilih karya seni sebagai investasi, pastikan untuk memperhatikan gaya dari karya seni tersebut. Menurut statistik, dalam sepuluh tahun terakhir, karya seni kontemporer adalah yang paling pesat kenaikan harga nya.
Omong-omong, membahas tentang gaya, para ahli menyarankan untuk tidak hanya bergantung pada statistikm tetapi juga melakukan riset dalam tren fashion sehingga tidak terlewat ceruk yang pastinya akan dikenal dan naik nilainya.
Kesimpulan
Mari kita rekap! Dengan berinvestasi dalam karya seni, kamu membeli karya atau bagian dari karya tersebut untuk dijual demi keuntungan di masa depan dan mendapatkan penghasilan darinya. Dan jika kamu akan mencari sebuah investasi karya seni, lebih baik mencari potensi pilihan nya dalam pameran seni, dimana bisa didapat harga yang paling menarik untuk pemula.