Kesuksesan dan kemakmuran jarang datang dengan sendirinya; Anda harus bekerja keras untuk meraihnya. Ini juga berlaku untuk bisnis keluarga, Anda tidak akan mendapatkan hasil yang baik jika Anda tidak memperhatikan organisasi semua proses didalamnya (keuangan, perilaku dan manajerial). Kami telah mengumpulkan tujuh tips berguna tentang cara mengelola bisnis keluarga dengan efisiensi terbaik— ini dia!
Pilih jenis bisnis yang tepat
Berlawanan dengan pemahaman bahwa sebuah keluarga dapat melakukan segala sesuatu bersama-sama, hal ini tentu saja tidak terjadi — jenis bisnis akan mempengaruhi efisiensi. Analisis pasar dan cari tahu jenis layanan apa yang diminati setiap saat, mana di antara mereka yang tidak akan terpengaruh oleh perkembangan teknologi, dan mana yang akan terlihat bagus sebagai “produk keluarga”. Hal yang paling bertahan dalam ujian waktu dan memiliki sedikit pesaing adalah prospek #1 Anda.
Fakta unik: Beberapa bisnis keluarga paling populer 60-70 tahun yang lalu adalah layanan fotografer dan perawatan mesin tik. Namun, perkembangan teknologi telah memaksa bisnis keluarga tersebut untuk berhenti.
Dan inilah argumen utama mengapa bisnis harus timeless agar efisien. Selain itu, perlu dipikirkan kesinambungan — hal yang dipilih harus sedemikian rupa sehingga dapat diturunkan dari generasi ke generasi, membangun “kerajaan” keluarga selangkah demi selangkah. Maka nilai bisnis semacam itu akan jauh lebih tinggi.
Visi dan tujuan bersama
Petunjuk penting lainnya tentang bagaimana menjalankan bisnis keluarga dengan sukses adalah memperjelas misi dan tujuan bersama dengan semua anggota. Misalkan sebuah keluarga memproduksi olahan anggur, dan putranya ingin menjual alkohol berkualitas tinggi di pasar lokal, sang ibu memimpikan pengakuan dunia, dan sang ayah hanya ingin mendapatkan uang sebanyak mungkin — ini adalah contoh yang buruk.
Jadi, setiap anggota keluarga perlu mengetahui misi perusahaan mini mereka dan berbagi tujuan bersama, maka akan lebih mudah untuk mencapainya. Tulis rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk membuat pemahaman lebih spesifik.
Disiplin hal yang utama
Jangan bersikap lunak pada diri sendiri atau eksekutif bisnis lain hanya karena Anda adalah keluarga. Kurangnya kedisiplinan menjadi masalah pertama dalam membangun suatu sinergi karena dalam hal ini semua tugas dan rencana akan dilakukan dengan asal-asalan, efisiensi kerja, serta kualitas produk dapat menurun. Artinya, pemimpin bisnis wajib mengawasi disiplin dan menghukum/memberhentikan orang-orang yang melalaikan tugasnya.
Perhatikan semangat tim
Hindari saat-saat ketika satu atau dua orang melakukan semua pekerjaan sedangkan sisanya hanya berleha-leha. Cobalah untuk membagi tugas secara setara atau melakukan tugas bersama — tanggung jawab yang sama meningkatkan semangat tim. Selain itu, semua masalah kritis juga harus didiskusikan dan diselesaikan bersama, dan ini adalah nuansa penting bagaimana mengambil alih bisnis keluarga.
Kualitas daripada kompromi
Rahasia membangun bisnis yang sukses dengan keuntungan besar bukanlah kompromi. Ya, hubungan keluarga adalah alasan yang menggoda untuk melakukan beberapa tugas dengan ceroboh atau tidak seperti yang direncanakan sebelumnya. Tetapi ini juga merupakan kesalahan yang signifikan. Jangan pernah berkompromi dalam hal kualitas produk karena konsesi semacam itu akan membuat hidup Anda sedikit lebih mudah, tetapi juga akan mengurangi efisiensi kerja dan membuat daya saing barang atau jasa yang dihasilkan menurun.
Gunakan keuntungan untuk belajar & berkembang
Tanpa pengembangan profesional tambahan pada karyawan, tidak akan mungkin untuk meningkatkan bisnis keluarga, serta meningkatkan basis klien dan keuntungan. Perlu diingat bahwa dinamika bisnis akan terus berubah karena beberapa peristiwa global (seperti pandemi coronavirus atau konflik militer), pengembangan area yang dipilih, atau munculnya pesaing.
Itulah sebabnya sebuah keluarga harus membelanjakan persentase tertentu dari pendapatan mereka untuk meningkatkan keterampilan mereka — ini adalah investasi dalam pengembangan potensial dan peningkatan keuntungan.
Budaya menabung
Dan, tentu saja, ketika berbicara tentang bagaimana mengembangkan bisnis keluarga, kita tidak boleh melupakan budaya menabung. Saat menerima keuntungan pertama, ada baiknya mendiskusikan dengan hati-hati dengan kerabat berapa persentase pendapatan yang akan disisihkan secara teratur, berapa banyak uang yang akan dibagikan untuk keluarga/pekerja, metode tabungan apa yang harus Anda gunakan, dan sebagainya.
Kebiasaan dalam menghargai keuntungan yang didapat adalah keterampilan yang sangat berguna untuk mereka yang menjalankan bisnis kecil. Dengan menabung, akan memungkinkan untuk menggunakan investasi untuk pendapatan pasif tambahan dari sumber lain.