Mentalitas kelompok dapat mendorong orang untuk melakukan hal-hal yang aneh. Pada awal tahun 2000-an, dunia menyaksikan fenomena yang dikenal sebagai “Efek Paris Hilton”. Hanya karena sering terlihat orang menggendong Chihuahua peliharaannya, permintaan akan anjing ini meroket. Peternak memanfaatkan tren ini dan mulai memproduksi lebih banyak anak anjing.
Sementara contoh ini mungkin tampak ringan, itu menggarisbawahi pentingnya mentalitas kelompok sebagai kekuatan psikologis yang kuat. Itu dapat mempengaruhi orang untuk membuat keputusan tanpa pemikiran kritis, yang mengarah ke konsekuensi dunia nyata. Dan untuk membantu Anda menghindari implikasi negatif dari mentalitas kelompok dalam perdagangan, mari kita bahas di artikel ini.
Apa itu mentalitas kelompok (herd mentality)?
“Mentalitas kelompok adalah hasil dari psikologi manusia dan keinginan bawaan untuk menyesuaikan diri dan mencari validasi dari orang lain. Ini bisa sangat lazim dalam perdagangan, di mana ketakutan dan keserakahan memainkan peran penting.”
Mentalitas kelompok adalah kecenderungan untuk menyesuaikan diri dengan perilaku, pendapat, atau tindakan kelompok yang lebih besar. Dalam mentalitas kelompok, orang cenderung mengesampingkan pikiran masing-masing. Alih-alih mengandalkan pemikiran kritis, pilihan seringkali mengikuti perilaku kolektif atau keputusan orang lain.
Fenomena ini berkaitan dengan keinginan bawaan manusia untuk memiliki dan mencari validasi. Dan itu bisa terwujud dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk perilaku sosial, pilihan konsumen, gerakan politik, dan tentunya pasar keuangan.
Bagaimana cara kerja mentalitas kelompok?
Mentalitas kelompok beroperasi melalui kombinasi dari:
- Pengaruh sosial – keinginan untuk menyesuaikan diri dan diterima oleh orang lain mendorong individu untuk mengadopsi perilaku tertentu
- Kaskade informasi – ketergantungan pada tindakan atau keputusan orang lain sebagai bentuk bukti sosial
- Penularan emosional – melihat emosi yang kuat bisa menular
- Bias konfirmasi – kerentanan untuk menyaring pandangan yang berbeda atau bukti yang berlawanan
- Penghindaran risiko dan penghindaran kerugian – keinginan kuat untuk berpartisipasi dalam tren
Akibatnya, mungkin ada implikasi positif dan negatif. Dari satu perspektif, itu memfasilitasi kohesi sosial dan kerja sama. Tapi dari perspektif lain, ini mengarah pada pengambilan keputusan yang tidak rasional dan pembentukan gelembung spekulatif yang merata.
Strategi untuk membantu Anda mengarahkan pengaruh
Berikut adalah beberapa praktik yang akan mengajarkan Anda membuat pilihan yang benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi Anda sendiri:
Mendidik diri sendiri
Pendidikan mendorong Anda untuk mempertanyakan asumsi dan menantang narasi yang berlaku. Anda mulai memahami bagaimana informasi dapat diselewengkan, yang memberi Anda alat untuk melindungi diri dari cerita yang menyesatkan. Ditambah lagi, semakin banyak Anda belajar tentang pasar, semakin Anda tidak bergantung pada pendapat dan prediksi orang lain.
Waspadai bias kognitif
Mungkin Anda mengandalkan informasi dan contoh yang tersedia saat membuat penilaian atau keputusan. Mungkin ada kecenderungan untuk terlalu fokus pada informasi pertama yang kita terima. Sebelum Anda dapat mengurangi ini atau bias yang membuat Anda mengikuti orang banyak, Anda harus mengenalinya terlebih dahulu.
Selektif
“Kemampuan untuk menyaring kebisingan dan berkonsentrasi pada pengaturan yang paling menjanjikan adalah yang membedakan trader sukses.”
Saat terlibat dengan trader lain atau pelaku pasar, selektiflah dalam informasi apa yang Anda pilih untuk didengarkan. Tidak semua pendapat atau tips memiliki bobot yang sama. Fokus pada individu atau sumber dengan rekam jejak yang terbukti, pengetahuan mendalam, dan keahlian di bidang yang relevan. Itu juga menjadi selektif dalam informasi yang Anda masukkan ke dalam proses pengambilan keputusan Anda.
Percayai analisa Anda sendiri
Semakin percaya diri Anda pada kemampuan Anda, semakin kecil kemungkinan Anda terpengaruh oleh pendapat dan tindakan orang lain. Jika itu tidak datang secara alami kepada Anda, investasikan waktu dan upaya untuk memperluas pengetahuan Anda dan mengasah keterampilan trading Anda. Akan bijaksana untuk memercayai analisis Anda kecuali Anda tahu apa yang Anda bicarakan.
Beristirahatlah dan cari perspektif
Trading terus-menerus tanpa jeda adalah penyebab kelelahan emosional dan penilaian kabur yang tak terbantahkan. Emosi seperti ketakutan dan keserakahan mulai muncul, membuat Anda rentan untuk mengikuti orang banyak atau mengalah pada tekanan teman sebaya. Jadi mundurlah, istirahat, dan dapatkan kembali objektivitas.
Selama waktu istirahat Anda, ambil kesempatan untuk merenungkan kinerja perdagangan Anda dan lihat apakah ada pola atau bias yang dapat Anda temukan.
Kesimpulan
Mentalitas kelompok dalam berinvestasi dan trading bisa menarik sekaligus berbahaya. Meskipun mungkin terasa nyaman untuk mengikuti orang banyak dan mengikuti tren populer, penting untuk mengenali jebakannya. Ini dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang tidak rasional, jadi Anda ingin menangkalnya dengan pendidikan yang tepat, kesadaran akan bias Anda, selektivitas, kepercayaan pada diri sendiri, dan refleksi.
Sumber:
How Herd Mentality Explains Our Behavior, Verywell Mind
How to Identify Herd Mentality Bias | A Comprehensive Guide, Capital.com