Saham adalah pasar yang paling populer, terutama bagi para pemula. Dapatkah Anda bayangkan bahwa bursa saham pertama didirikan pada tahun 1611, setelah Dutch East India Company memutuskan untuk go public dan menjual saham?
Sebagian besar investor pemula bermimpi tentang Wall Street dan membayangkan diri mereka menjadi Jordan Belfort, serigala Wall Street. Artikel ini tidak akan memberitahu Anda cara menjadi salah satu investor yang paling sukses di dunia, tetapi akan memandu Anda melalui kiat-kiat utama tentang cara mulai berinvestasi di pasar saham.
1. Pelajari dasar-dasarnya
Sebelum memasuki pasar saham, Anda harus membedakan antara instrumen saham yang berbeda-beda. Anda bisa berinvestasi dalam saham individual atau membeli saham dalam dana yang diperdagangkan di bursa.
Saham individu
Membeli saham individual adalah pendekatan rumit yang memerlukan banyak pengetahuan dan waktu. Untuk memilih saham dengan memiliki potensi yang berkembang, Anda perlu menganalisis berbagai metrik, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Karena harga saham berkorelasi dengan pendapatan perusahaan, ada baiknya menentukan apakah harga saham akan naik di masa mendatang. Jika perusahaan tidak terlalu populer di kalangan investor, Anda juga perlu menganalisis model bisnisnya. Hal ini mungkin termasuk identitas merek yang unik, pelanggan, fitur produk/jasa, dan pemasok.
Selain itu, sangat penting untuk memeriksa informasi tentang kondisi internal perusahaan. Terlebih lagi, Anda perlu mengevaluasi kondisi industri perusahaan secara keseluruhan.
Dana yang diperdagangkan di bursa efek
Jika analisis saham individual tampak terlalu rumit, Anda dapat berinvestasi dalam dana yang diperdagangkan di bursa efek yang melacak kinerja indeks pasar saham populer, misalnya, S&P 500.
Perlu diingat: nilai indeks bergantung pada kinerja saham yang disertakan. Dana ETF terdiri dari saham yang sama dengan indeks. Dengan berinvestasi di ETF, Anda mendiversifikasi portofolio Anda. Untuk berinvestasi dalam ETF, Anda dapat membeli sahamnya di bursa saham dengan cara yang sama seperti Anda membeli saham individual.
2. Tentukan berapa banyak yang bisa Anda investasikan
Ingin mengetahui cara memulai investasi di pasar saham? Sangat penting untuk memahami bahwa investasi membutuhkan dana yang signifikan. Hanya dengan $100, Anda tidak akan dapat membangun portofolio yang kuat. Pada saat yang sama, Anda harus ingat bahwa berinvestasi itu berisiko. Oleh karena itu, Anda harus menggunakan modal yang Anda mampu saja. Anda mungkin menemukan banyak rekomendasi tentang berapa banyak uang yang harus diinvestasikan, tetapi satu-satunya aturan adalah mengikuti peluang Anda sendiri. Tentukan seberapa penting investasi bagi Anda dan evaluasi peluang nyata untuk mendapatkan keuntungan.
3. Pilih broker atau platform perdagangan
Walaupun beberapa perusahaan menjual saham secara langsung, tetapi menggunakan broker adalah cara yang paling umum untuk berinvestasi saham. Tidak sulit untuk membuka akun broker, tetapi mungkin sulit untuk memilih broker yang tepat.
Jangan mudah tertipu. Anda harus memeriksa beberapa peringkat broker dan membaca ulasannya. Namun, ingatlah bahwa ulasan positif dan negatif bisa jadi palsu. Oleh karena itu, ini seharusnya hanya menjadi bagian dari analisis broker secara keseluruhan.
Hal lain yang harus Anda pertimbangkan adalah komisi dan ketentuan. Bandingkan beberapa perusahaan broker dan pilih salah satu yang sesuai dengan harapan Anda.
4. Pilih saham
Setelah Anda mengetahui berapa banyak yang bisa diinvestasikan dan pendekatan apa yang paling cocok untuk Anda, Anda bisa mulai membangun portofolio. Jika Anda memutuskan untuk berinvestasi pada saham individual, Anda harus mengingat kiat-kiat berikut ini:
- Jangan menaruh semua dana di satu perusahaan. Jangan berinvestasi pada satu aset saja, sekalipun jika analisis Anda mengatakan aset itu akan meroket. Pasar saham sangat berfluktuatif. Sulit untuk memprediksi arahnya. Oleh karena itu, Anda harus berinvestasi pada aset yang tidak berkorelasi, misalnya, perusahaan dari berbagai industri.
- Berinvestasilah hanya di industri yang Anda pahami. Sebagai contoh, jika Anda tertarik dengan IT, melakukan banyak riset, memahami cara kerja industri, dan mengetahui perspektifnya, Anda dapat berinvestasi di perusahaannya. Namun, Anda tidak boleh berinvestasi di perusahaan energi, jika Anda tidak tahu banyak tentang sektor tersebut.
- Ukur volatilitas saham. Volatilitas tinggi dapat mengandung risiko tambahan. Oleh karena itu, Anda harus menghindari saham dengan fluktuasi harga yang besar, jika Anda tidak memiliki pengalaman yang cukup.
- Hindari saham penny. Saham penny adalah saham perusahaan berkapitalisasi kecil yang harganya kurang dari $5. Walaupun saham ini mungkin menarik perhatian Anda dengan harganya yang rendah, namun saham ini membawa risiko yang sangat besar.
Cara memulai investasi di pasar saham untuk pemula
Sebelum berinvestasi di pasar saham, Anda harus banyak belajar. Sangat penting untuk mengetahui semua faktor yang dapat memengaruhi nilai saham. Selain itu, mempelajari metrik yang membantu meramalkan arah harga saham juga penting. Hanya setelah Anda sepenuhnya memahami mekanisme pasar saham, Anda dapat mulai berinvestasi.
Sumber:
https://www.nerdwallet.com/?trk=nw_gn_5.0, NerdWallet
https://fortune.com/recommends/article/how-to-start-investing/, Fortune