Trading dengan indikator adalah salah satu pendekatan yang paling mudah. Tentu saja dengan persyaratan uniknya sendiri. Namun, jika Anda mempelajari beberapa alat standar yang paling efektif, parameter apa yang paling berhasil, dan bagaimana menggabungkan indikator, kemungkinan besar Anda akan berhasil.
Menariknya, seorang pedagang Amsterdam dari abad ke-17, Joseph de la Vega, menulis catatan tentang pasar keuangan Belanda, dan mereka menunjukkan beberapa aspek analisis teknis.
Jika analisis teknis muncul berabad-abad yang lalu, Anda pasti harus belajar cara trading dengan indikator.
Bagaimana memilih indikator: panduan langkah demi langkah
Untuk dengan sukses trading menggunakan indikator, Anda perlu mempelajari bagaimana tampilannya, sinyal apa yang mereka berikan, kerangka waktu apa yang mereka kerjakan, dan pengaturan apa yang paling efektif.
1. Memilih indikator
Terdapat begitu banyak indikator, namun memulai dengan yang paling populer adalah pilihan terbaik: RSI, MACD, Stochastic, Awesome Oscillator, Bollinger Bands, Fibonacci levels, dan volume. Ini adalah alat paling sederhana dan paling efektif dan mudah untuk dipelajari. Anda juga dapat menerapkan sesuatu yang eksotis ke dalam strategi Anda di kemudian hari. Tapi jangan mengambil risiko pada periode awal.
Indikator dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tujuannya. Untuk memilih mana yang akan bekerja untuk strategi Anda, tentukan tujuan Anda. Perhatikan indikator tren dan volume jika Anda perlu mengidentifikasi pembalikan tren. Jika Anda mencari perdagangan jangka pendek, pertimbangkan menggunakan tool momentum dan volume.
2. Pelajari pengaturan dan konstituen indikator
Semua indikator memiliki pengaturan standar, atau pengaturan serupa yang berfungsi dalam banyak kasus. Namun, mereka tidak dapat bekerja dengan cara yang sama pada kerangka waktu rendah dan tinggi. Oleh karena itu, Anda perlu menguji pengaturan yang berbeda pada jangka waktu yang Anda pilih. Ingatlah bahwa indikator dapat memberikan sinyal yang salah. Karena itu, Anda perlu menghitung berapa banyak sinyal yang benar dan salah yang diberikannya. Anda dapat menggunakan alat ini tanpa ragu jika ada sinyal yang lebih benar.
Juga, penting untuk memahami isian dari suatu indikator. Banyak alat memiliki basis dan garis sinyal. Beberapa terdiri dari banyak baris. Anda perlu memahami apa arti setiap elemen. Jika tidak, Anda tidak akan dapat membaca sinyal mereka.
3. Mempelajari sinyal
Setelah Anda memilih indikator, Anda perlu memahami cara membaca peringatannya. Biasanya, mereka memberikan lebih dari satu sinyal. Pelajari keseluruhannya.
Misalnya, grafik di atas menunjukkan bahwa indikator RSI saja dapat memberikan tiga sinyal.
- Memperlihatkan divergensi bearish dengan grafik harga, yang merupakan sinyal jual (1).
- Menggambarkan area oversold dan overbought, yang masing-masing merupakan sinyal jual dan beli (2).
- Ketika RSI (garis violet) menembus di bawah MA berbasis RSI (garis kuning), itu adalah konfirmasi penurunan harga (3).
Berlatih menggunakan indikator
Setelah Anda memilih indikator, Anda perlu berlatih. Sangat penting untuk memulai dengan data historis dan akun demo. Evaluasi bagaimana indikator berperilaku dengan aset yang berbeda. Misalnya, perdagangan kripto dengan indikator akan berbeda dari perdagangan Forex dengan indikator. Mata uang asli lebih stabil daripada mata uang kripto. Oleh karena itu, Anda dapat menerapkan indikator lagging untuk perdagangan mata uang. Saat Anda mencoba menangkap sinyal untuk aset dengan fluktuasi harga yang signifikan, Anda perlu mendasarkan pendekatan Anda pada indikator utama.
Membuat strategi trading dengan indikator
Tidak ada strategi trading yang cocok untuk semua indikator. Setiap pendekatan perdagangan tentunya berbeda — beberapa memiliki pola grafik atau kandil; beberapa hanya bergantung pada indikator saja. Namun, Anda harus ingat bahwa setiap sinyal dari indikator teknis harus dikonfirmasi. Gabungkan 2-3 indikator dari berbagai jenis dan pertimbangkan fitur unik dari aset yang Anda perdagangkan.
Apakah mungkin trading tanpa indikator?
Ya, berdagang tanpa indikator adalah mungkin tetapi tidak direkomendasikan. Anda dapat menggunakan pola candlestick dan grafik. Namun, pola grafik cukup langka, sedangkan pola candlestick selalu perlu konfirmasi lanjutan. Anda hanya dapat menggunakan analisis dasar, namun, peristiwa biasa jarang muncul. Oleh karena itu, pendekatan ini dapat diterima jika Anda berencana untuk berdagang dari waktu ke waktu. Jika Anda ingin menjadikan perdagangan sebagai pekerjaan Anda, Anda akan kesulitan menemukan sinyal.