Volume adalah bagian vital dari trading. Ini mencerminkan seberapa banyak sebuah aset finansial diperdagangkan dalam periode waktu tertentu. Sebagai contoh, volume pasar harian dari semua tempat trading dimana NASDAQ Issues diperdagangkan adalah 5 milyar lembar saham.
Sebuah NVI bukanlah indikator volume yang umum. Trader biasanya mencari volume pasar yang naik untuk memasuki pasar, tetapi NVI mencerminkan periode dimana tren kehilangan kekuatan nya. Walau begitu, kamu bisa menerapkan strategi indikator NVI. Baca terus untuk mempelajari bagaimana menggunakan NVI dalam trading.
Sejarah NVI
Indeks volume negatif (NVI) adalah sebuah indikator teknikal yang dikembangkan oleh Paul Dysar di tahun 1930an, tetapi tidak menjadi populer hingga tahun 1970an.
Paul Dysart menciptakan sebuah indikator yang menambahkan net advance (jumlah saham dalam sebuah indeks dimana harganya telah naik, dikurangi oleh jumlah saham dengan harga yang telah turun) ketika volume menurun dari satu periode ke periode lain.
Berdasarkan volume ini, indikator tidak akan bereaksi terhadap pergerakan harga dengan volume yang bertambah tetap tidak berubah. Akan tetapi, indeks nya dapat menurun jika net advance jatuh sementara volume nya turun.
Versi indeks nya saat ini dikembangkan oleh Norman Fosback. Fosback tidak mempertimbangkan net advance. Dia menggunakan persentase perubahan dalam harga pasar. Ini lebih bisa menunjukkan kekuatan dari pergerakan pasar tersebut.
Apakah itu negative volume index?
Trader menerapkan NVI untuk melihat kapan smart money itu aktif. Pergerakan smart money biasanya dicirikan oleh investor institusional. Oleh karena itu, mereka mencerminkan yang disebut mainstream.
Prinsip umum dari ini adalah “smart money” akan paling aktif ketika pasar sedang tenang; oleh karena itu, volume nya rendah. Sebaliknya, hari-hari volume tinggi dicirikan oleh “not-so-smart money” yang aktif. Hasilnya, “not-so-smart money” ini lebih terpengaruh oleh emosi daripada “smart money” dan diiringi oleh volatilitas yang meningkat.
Indikator NVI diwakili oleh trendline yang mencerminkan bagaimana harga sebuah aset berubah dengan dampak dari volume. Kamu bisa menemukan indikatornya di bawah grafik harga sama seperti indikator RSI dan MACD.
Kalkulasi NVI
Untungnya, untuk menggunakan sebuah indikator, tidak perlu dilakukan kalkulasi lago. Cukup dengan meng-klik mouse dua kali. Akan tetapi, untuk memahami data yang dipertimbangkan nya, ada gunanya melihat bagaimana indikator nya dibuat.
NVI bergerak melewati level lingkaran, dan bergantung dari rentang waktu trading mu. Jika kamu mempertimbangkan periode jangka-panjang, indeks nya kemungkinan akan di atas 100. Akan tetapi, kalau kamu ingin tahu seberapa tinggi volatilitas dari pasar intra-hari, indikator akan bergerak di sekitar level 10. Level nya bahkan dapat bersifat negatif jika indikator nya diterapkan pada rentang waktu yang pendek.
Jika harga volume meningkat selama kurun waktu tertentu, NVI tidak akan berubah.
Akan tetapi, kejatuhan volume dalam periode tertentu akan mendorong indeks nya. Nilainya akan dihitung seperti ini:
Dimana:
- NVIt adalah negative volume index dalam periode tertentu
- Pt adalah harga atau level indeks dalam periode tertentu
Analisis indikator indeks volume negatif
Indikator NVI kebanyakan digunakan setelah akhir dari trading volume tinggi. Trading volume rendah mencerminkan bagaimana investor arus utama dan institusi melakukan trading sebuah instrumen finansial.
Indeks kekuatan negatif banyak dipakai dengan digabungkan oleh exponential moving average (EMA). Pengaturan paling umum adalah periode 255. EMA mencerminkan tren di dalam indikator selama setahun ke belakang.
Indeks volume positif vs. indeks volume negatif
NVI biasanya digabungkan dengan indeks volume positif (PVI). Kedua indikator ini menunjukkan bagaimana harga sebuah aset dipengaruhi oleh volume.
Trendline PVI biasanya berhubungan dengan tren pasar volume tinggi. Tren pasar kuat kebanyakan didorong oleh smart money dan trader yang menggunakan kebisingan.
Strategi indikator NVI
NVI biasanya diterapkan ke dalam grafik harian. Pembuat dari versi indeksi ini, Norman Fosback, mencatat bahwa interaksi NVI dan EMA memprediksi arah harga. Ketika indeks menerobos EMA, kemungkinan harga nya akan naik. Jika NVI jatuh di bawah EMA yang 255 hari, harganya kemungkinan besar akan membentuk downtrend.
Setiap trader harus ingat bahwa tidak ada strategi yang sempurna. Menurut Fosback, strategi ini berhasil dalam 96% kasus untuk sebuah uptrend dan hanyak 53% kasus untuk sebuah downtrend. Selain itu, strategi nya juga diuji coba dalam indeks saham/ Seorang trader harus memikirkan bahwa instrumen finansial berbeda dalam likuiditas dan volatilitas. Ini sebabnya sebelum menerapkan pendekatan trading apapun, harus diuji coba strategi nya dengan berbagai macam aset.
Kemungkinan, hasil ujicoba akan simetris ketika diterapkan ke dalam pasar mata uang dan komoditas. Mata uang tidak memiliki bias arah jangka panjang, sementara komoditas diperdagangkan dalam siklus dan juga tidak memiliki bias arah pada umumnya.
Kesimpulan
Indeks volume negatif bukanlah alat untuk mencari titik keluar dan masuk. Indikator volumen pada umumnya dikombinasikan dengan indikator lain untuk memprediksi apakah pembuat pasar memiliki cukup kekuatan untuk mendorong harga ke arah tertentu. NVI, di sisi lain, menunjukkan ketika pasar sudah tenang. Kamu bisa menerapkan Bollinger Bands dan indikator NVI untuk menangkap periode konsolidasi harga.