Menemukan strategi trading yang andal tentu membutuhkan waktu dan usaha. Tanpa teknik yang berhasil, Anda pasti akan kecewa dan berpikir bahwa trading tidak cocok untuk Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai Central Pivot Range (CPR), sebuah indikator yang dapat Anda terapkan pada saat merancang strategi trading untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Apa yang dimaksud Central Pivot Range?
Indikator Central Pivot Range (CPR) adalah sebuah alat analisis teknis yang digunakan untuk mendeteksi kemungkinan level support dan resistance pada harga aset keuangan. Indikator ini didasarkan pada premis bahwa harga sebuah aset cenderung berosilasi di sekitar central pivot point, yang dihitung menggunakan nilai tertinggi, terendah, dan juga nilai penutupan aset dari periode trading sebelumnya.
Point pivot atas dan bawah kemudian dihitung menggunakan central pivot point untuk menentukan central pivot range. Pada bagan, CPR umumnya ditampilkan sebagai garis horizontal dengan central pivot point di bagian tengah dan point pivot atas dan bawah berada di kedua ujungnya.
Para trader dapat menggunakan indikator CPR untuk menemukan kemungkinan peluang masuk dan keluar pasar, serta untuk menilai keseluruhan arah dan kekuatan sebuah aset. Beberapa trader juga dapat menggabungkan CPR dengan indikator teknis yang lainnya untuk mengonfirmasi sinyal dan meningkatkan akurasi dalam melakukan trading.
Mengidentifikasi tren menggunakan CPR
Mengidentifikasi tren dalam bagan menggunakan central pivot range dapat menjadi panduan trading yang sangat membantu. Di bawah ini adalah tren utama yang harus Anda perhatikan.
Tren naik (Uptrend)
Ketika CPR dalam grafik menunjukkan higher high, atau dengan kata lain, CPR periode saat ini lebih tinggi daripada periode sebelumnya (tergantung pada periode trading Anda – harian, mingguan, atau bulanan), saham berada dalam tren naik. Jika pasar sedang bullish, maka ini adalah kesempatan untuk membeli.
Tren turun (Downtrend)
Tren turun justru kebalikan dari tren naik. Jika CPR menunjukkan posisi lower low atau CPR sebelumnya lebih rendah dari CPR saat ini untuk hari, minggu, atau bulan, maka itu menunjukkan tren turun. Apa yang harus Anda lakukan dalam kasus ini? Cari peluang untuk menjualnya karena ini adalah pasar yang bearish.
Tren menyamping (Sideways Trend)
Tren menyamping adalah sebuah situasi di mana CPR pada grafik akan bergantian antara gerakan naik dan turun. Oleh karena itu, ini berarti bahwa pasar tidak memiliki tren. Dalam kasus seperti ini, trader pemula mungkin tidak membuat bidikan yang benar karena kemungkinan stop loss yang lebih tinggi.
Strategi trading berbasis CPR
Walaupun banyak orang yang mengaitkan strategi berbasis CPR dengan trading intraday, penting untuk dicatat bahwa Anda dapat menerapkannya pada gaya dan strategi lain, seperti swing, dan tetap melakukan prakiraan yang benar. Mari kita lihat beberapa teknik yang dapat Anda manfaatkan di bawah ini.
H3 – 1. Menggunakan Virgin CPR
Virgin CPR selalu terjadi ketika harga sekuritas gagal melewati garis CPR mana pun. Menurut sebagian besar pengamatan, jika harga sebuah aset tidak menyentuh di kisaran hari sebelumnya, maka kemungkinan gagal menembus kisaran CPR adalah sebesar 40%.
Oleh karena itu, virgin CPR akan membentuk level support dan resistance yang solid. Yang perlu Anda lakukan adalah, menandai aset atau instrumen terlebih dahulu untuk sesi mendatang setiap kali Anda melihat virgin CPR. Anda juga mungkin ingin mengamati pembalikan (reversal) yang signifikan saat harga mencapai level virgin CPR.
2. Saat harga menembus kisaran CPR
Jika stok trading menembus salah satu garis – CPR Atas (TC) atau CPR Bawah (BC), maka ini disebut sebagai CPR breakout. Kondisi ini menunjukkan kemungkinan kuat bahwa tren saat ini akan bertahan untuk beberapa waktu.
Jadi, apa yang dapat Anda lakukan dalam kasus ini? Saat Anda melihat harga sebuah aset berada di atas TC, maka pasar sedang bullish, karenanya merupakan peluang yang bagus untuk membelinya karena CPR berfungsi sebagai level support. Di sisi lain, ketika harga berada di bawah BC, ini menunjukkan ada beberapa elemen bearish di pasar. Dalam hal ini, indikator CPR bertindak sebagai resistensi, dan Anda harus mencari peluang untuk menjual.
3. Aksi harga dalam CPR
Harga trading saat ini di antara CPR menunjukkan bahwa pasar sedang dalam akumulasi, karenanya bergerak menyamping. Salah satu opsinya adalah dengan memanfaatkan volume untuk menunggu CPR menembus di atas TC dan (jika kisarannya cukup lebar) beli di BC, meskipun target Anda seharusnya adalah TC.
4. Melacak Lebar CPR
Setelah Anda mengidentifikasi CPR pada bagan, mendapatkan lebarnya mungkin tidak akan begitu sulit. Lebar CPR dapat berfungsi sebagai aspek yang penting untuk memahami tren pasar, meski hanya untuk pergerakan harga jangka pendek. Karena itu, CPR sangat cocok untuk trading intraday dan strategi ayunan (swing).
Lebar CPR datang dalam tiga bentuk yang berbeda, yang akan kita bahas di bawah artikel ini.
Kisaran sempit (Narrow range)
Ketika grafik menunjukkan CPR di kisaran sempit, maka ini menyiratkan bahwa aset telah diperdagangkan dalam kisaran yang kecil sehari sebelumnya jika Anda menggunakan CPR harian. Namun mungkin juga dalam waktu seminggu atau sebulan sebelumnya jika CPR yang Anda ajukan adalah untuk minggu atau bulan yang berakhir.
Inilah bagaimana cara Anda agar dapat memanfaatkan strategi trading CPR yang sempit. Saat Anda membandingkan CPR per hari, minggu, atau bulan sebelumnya dengan CPR saat ini, maka Anda akan sering melihat bahwa CPR saat ini lebih sempit dibandingkan dengan CPR sebelumnya – hal ini menunjukkan kemungkinan hari tren yang lebih tinggi.
CPR sedang (Medium CPR)
Ketika jarak antara TC dan BC terletak di antara margin CPR yang sempit dan lebar, maka lebarnya berukuran sedang. Oleh karena itu, aset tidak akan menjadi tren seperti dalam kasus CPR yang sempit.
CPR jangkauan luas (Wide range CPR)
Berbagai macam CPR dapat terjadi ketika ada margin yang signifikan antara TC dan BC. Situasi ini juga menunjukkan bahwa sebuah aset sedang tren pada periode sebelumnya. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa periode CPR saat ini akan menjadi rentang yang luas; karenanya Anda dapat mengharapkan pasar sideways.
5. Cari pengaturan trading di dekat support dan resistance
Tempatkan order beli di dekat level support dan stop loss di bawah level support. Anda juga dapat menempatkan order jual di dekat level resistance dan stop loss di atas level resistance.
6. Libatkan indikator lainnya
Pertimbangkan untuk menggunakan indikator teknis yang lainnya, seperti moving averages atau relative strength index (RSI), untuk mengonfirmasi sinyal dan membantu mengidentifikasi level stop loss dan take profit yang tepat.
Perbedaan antara pivot point dan central pivot range
Pivot point adalah alat analisis teknis yang digunakan untuk menentukan tren pasar secara keseluruhan selama berbagai jangka waktu. Mereka dihitung dengan spesifik menggunakan harga tinggi, rendah, dan harga penutupan pada waktu tertentu, dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi level support dan resistance untuk periode saat ini atau yang akan datang.
Central pivot range (CPR) adalah jenis dari pivot point yang menghitung dengan mengambil rata-rata nilai harga tertinggi, terendah, dan penutupan selama waktu tertentu. CPR kemudian dihitung sebagai kisaran di sekitar pivot point, dengan kisaran yang sama dengan setengah dari rata-rata kisaran sekuritas yang sebenarnya selama periode tertentu. CPR, seperti titik pivot, dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan level support dan resistance di pasar.
Perbedaan penting lainnya adalah penyertaan TC dan BC dalam perhitungan CPR, yang tidak terlihat pada pivot point.
Perhitungan CPR
Meskipun ada kalkulator online, Anda dapat menghitung CPR secara manual dari sekuritas apa pun yang Anda perdagangkan. Untuk menghitung rentang central pivot range, Anda perlu menggunakan tiga informasi utama: harga tinggi, harga rendah, dan harga penutupan sekuritas untuk periode tertentu.
Berikut adalah rumus untuk diterapkan pada perhitungan yang berbeda:
Pivot point (PP) = {High (H) + Low (L) + Close(C)} / 3
Titik pivot tengah bawah (BCPP) = {High (H) + Low (L)} / 2
Titik Pivot Tengah Atas (TCPP) = (PP – BC) + PP
Manfaat dari strategi trading dengan CPR
Menggunakan central pivot range (CPR) adalah strategi trading yang baik karena manfaat yang ditawarkan oleh indikator. Berikut adalah beberapa di antaranya yang perlu Anda diperhatikan:
- Sangat mudah untuk diikuti.
Dibandingkan dengan sebagian besar analisis teknis, CPR merupakan salah satu alat yang paling mudah untuk diikuti oleh pemula dan pakar saat melakukan trading. Indikator ini akan memberikan ikhtisar tentang bagaimana tren keamanan – ke atas, ke bawah, atau terikat dalam jangkauan.
- Menawarkan support dan resistance yang kuat.
Sebagian besar profesional menggunakan CPR dalam trading intraday karena level support dan resistance yang kuat, memungkinkan untuk menemukan titik keluar atau masuk.
- Membantu mengelola risiko.
Dengan menggunakan CPR untuk menetapkan order stop-loss yang sesuai, para trader dapat membatasi potensi kerugian pada trading tertentu.
- Dapat digunakan dengan alat teknis lainnya.
CPR dapat digunakan bersamaan dengan indikator yang lain, seperti moving averages atau relative strength index (RSI), untuk memberikan gambaran kondisi pasar yang lebih komprehensif.
Catatan! Terlepas dari semua hal di atas, tidak ada strategi dengan CPR yang dapat menjamin keberhasilan 100%.di dalam trading yang Anda lakukan.
FAQs
Untuk lebih memahami topiknya, mari kita jawab pertanyaan umum tentang indikator ini.
Seberapa efektif CPR untuk trading?
Beberapa fungsi CPR adalah untuk mengidentifikasi titik masuk dan keluar untuk aktivitas perdagangan mereka, sementara yang lain menerapkannya bersamaan dengan alat yang lain untuk mengkonfirmasi sebuah sinyal trading. Penting untuk dicatat bahwa tidak ada indikator tunggal yang efektif pada semua kondisi pasar, dan menggunakan berbagai kombinasi alat dan strategi sangatlah penting saat membuat keputusan trading.
Apakah ada jangka waktu khusus untuk CPR?
CPR paling umum digunakan dan memiliki akurasi tertinggi dalam trading intraday. Namun, CPR juga dapat digunakan untuk menganalisis grafik harian, mingguan dan investasi saham jangka panjang.
CPR biasanya dihitung pada jangka waktu yang lebih tinggi daripada yang digunakan untuk trading. Misalnya, jika Anda ingin melakukan trading setiap hari, maka CPR harus dihitung menggunakan jangka waktu mingguan, sedangkan jika Anda trading secara mingguan, maka sebaiknya hitung CPR menggunakan skala waktu bulanan.
Di mana menemukan informasi tentang strategi trading berbasis CPR yang lebih banyak?
Untuk menjadi seorang ahli, bekali diri Anda dengan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan trading berdasarkan pengetahuan. Anda dapat menemukan panduan dan buku pada strategi trading CPR di dalam PDF atau format PPT. Video Youtube juga dapat membantu Anda memahami lebih mendalam tentang indikator tersebut.
Kesimpulan
Strategi trading dengan CPR adalah salah satu strategi yang terbaik bagi para trader intraday untuk dimanfaatkan. Strategi ini memungkinkan untuk mengidentifikasi tren bullish atau bearish dan mengambil posisi trading yang sesuai.
Perhatikan bahwa Anda dapat kehilangan dana saat melakukan trading. Ingatlah untuk menggunakan teknik manajemen risiko yang tepat, seperti membatasi investasi dalam satu trading dengan persentase kecil dari saldo akun Anda.