Ada banyak pasar keuangan, termasuk Forex, saham, komoditas, mata uang kripto, dll. Ketika Anda memasuki salah satu dari mereka, Anda harus mengetahui bagaimana pasar bekerja dan faktor utama yang mempengaruhi aset. Informasi ini akan membantu Anda mendapatkan hasil maksimal dari pasar.
Namun, itu belum semuanya. Seorang investor seharusnya tidak mengurangi manajemen risiko. Risiko keuangan bahkan dikendalikan di tingkat yang besar, misalnya, US SEC mengharuskan perusahaan publik untuk mengungkapkan keterbukaan mereka terhadap risiko keuangan. Sebelum berinvestasi di suatu perusahaan, investor mana pun dapat mengakses informasi tentang faktor-faktor material yang dapat membuat investasi menjadi spekulatif atau berisiko.
Mari kita pertimbangkan aturan manajemen risiko utama.
Apa itu risiko pasar?
Mari kita mulai dengan dasar-dasarnya. Mungkin Anda sudah mengetahui apa itu risiko pasar. Namun, hal ini selalu baik untuk diulang.
Risiko pasar adalah kemungkinan Anda akan menanggung kerugian karena faktor-faktor yang memengaruhi kinerja pasar secara keseluruhan. Risiko selalu ada karena semua pasar dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu, tidak mungkin membuat keputusan investasi yang 100% akurat.
Walaupun tidak memungkinkan untuk menghindari risiko pasar, Anda dapat menurunkannya dengan menerapkan aturan manajemen risiko.
Manajemen risiko adalah sebuah taktik yang membantu investor untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menerima atau mengurangi ketidakpastian dalam keputusan investasi.
1. Analisis risiko investasi
Sebelum memutuskan seberapa besar Anda dapat mengambil risiko, Anda harus menganalisis tujuan dan posisi saat ini untuk menentukan toleransi risiko Anda.
Peringatan: Toleransi risiko adalah sebuah kemampuan untuk menerima hasil dari suatu risiko jika terjadi dan ketersediaan sumber daya untuk menangkap atau menoleransi hasil yang diberikan. Biasanya, toleransi risiko dibagi menjadi tiga kategori: agresif, sedang, dan konservatif.
Hal ini sulit untuk menentukan toleransi risiko apa yang Anda miliki. Namun, ada berbagai program perangkat lunak yang akan menentukan sikap Anda terhadap risiko berdasarkan jawaban atas kuesioner. Program tersebut juga dapat menentukan bila portofolio Anda saat ini sesuai dengan toleransi risiko Anda. Jika tidak, Anda dapat menyesuaikan kembali aset yang ada.
2. Alokasikan aset dalam jangka panjang
Taktik ini adalah tentang cara melihat portofolio instrumen secara keseluruhan tanpa berfokus pada aset individu. Hal ini berarti ketika mempertimbangkan suatu aset, Anda tidak boleh memikirkan seberapa menguntungkan investasi ini. Anda harus mempertimbangkan bagaimana investasi ini akan berkorelasi dengan instrumen keuangan lain dalam portofolio Anda.
Ide penting lainnya dari alat manajemen risiko ini adalah Anda harus mendiversifikasi portofolio Anda dengan berbagai aset. Jangan fokus pada satu pasar dan pelajari pasar yang berbeda. Bahkan, jika Anda memiliki kecurigaan bahwa pasar obligasi terlalu konservatif, sementara pasar mata uang kripto terlalu bergejolak dan berisiko, Anda harus menentukan aset yang sesuai dengan toleransi dan sasaran risiko Anda. Perlu diingat bahwa aset portofolio Anda harus melindungi dana Anda. Hal ini berarti mereka harus berkorelasi negatif. Jadi, ketika satu kelas aset menurun harganya maka yang lain akan menutupi kerugian tersebut. Jangan terlalu konservatif berinvestasi di saham saja. Ada banyak kelas aset yang dapat Anda investasikan.
Poin penting selanjutnya dari strategi alokasi aset adalah Anda harus menginvestasikan dana Anda secara proporsional. Jangan menempatkan sebagian besar dana Anda dalam satu kelas aset. Apabila satu kelas aset menurun maka yang lain akan terapresiasi. Dengan demikian, jumlah yang mungkin Anda hilangkan harus sama dengan jumlah yang mungkin Anda peroleh.
3. Berinvestasi secara konsisten
Investor profesional merekomendasikan untuk menggunakan strategi rata-rata dengan biaya dolar yang berfokus pada investasi jangka panjang.
Idenya sederhana. Anda harus menambahkan jumlah yang sama ke akun investasi Anda secara berkala. Pilih jumlah dan periode yang Anda rasa nyaman.
Strategi ini sederhana dan akan membebaskan Anda dari stres, melainkan membuat Anda menjadi disiplin. Ketika Anda terbiasa menginvestasikan jumlah yang sama pada interval tertentu maka Anda tidak memperhatikan pengeluaran ini. Strategi ini memungkinkan Anda untuk mengurangi volatilitas pasar dan membangun portofolio investasi yang signifikan.
4. Tentukan rasio risiko/penghasilan Anda sendiri
Ada aturan umum yang memungkinkan pengembalian Anda harus setidaknya dua kali lebih besar dari kemungkinan kerugian (rasio risiko/penghasilan 1:2). Investor harus menentukan perbedaan maksimal antara harga yang diharapkan dan harga yang dapat dicapai selama periode waktu tertentu jika perkiraannya salah.
Pendekatan ini memungkinkan investor untuk mengontrol jumlah maksimum yang bisa mereka hilangkan jika pasar berbalik ke arah yang berlawanan dan perkiraan investasi mereka salah. Bahkan, jika seorang investor kehilangan jumlah tertentu, mereka tidak akan diambil dari pasar. Kerugian tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja investor secara keseluruhan.
Namun, Anda harus ingat bahwa rasio risiko/penghasilan 1:2 hanyalah aturan dasar. Untuk mengevaluasi risiko yang Anda mampu maka Anda harus mempertimbangkan seberapa volatilitas aset, bagaimana kerugian dapat memengaruhi modal Anda, dan jumlah dana yang Anda miliki untuk tetap bertahan.
5. Volatilitas portofolio yang lebih rendah
Volatilitas bisa rendah atau tinggi, akan tetapi selalu ada. Jadi, investor harus mengetahui bagaimana menghadapinya. Salah satu strategi merekomendasikan untuk menurunkan volatilitas portofolio melalui uang tunai atau uang tunai yang setara, termasuk sertifikat deposito, surat berharga AS, dan dana pasar uang. Hal ini berarti investor harus mengalokasikan sebagian dana untuk instrumen tersebut untuk menghindari penjualan aset lain apabila mereka membutuhkan dana tambahan untuk menutupi kerugian.
Persentase dana yang dialokasikan untuk instrumen tunai tergantung pada strategi investor. Perlu diingat bahwa tidak disarankan untuk menyimpan banyak dana tunai karena akan menyebabkan inflasi.
Kesimpulan
Saat Anda memasuki pasar keuangan mana pun, Anda harus mengikuti aturan dasar yang telah disebutkan di atas. Aturan tersebut berlaku untuk semua pasar dan kelas aset yang akan mendisiplinkan dan memungkinkan Anda menurunkan risiko yang ditanggung setiap pasar. Perlu diingat bahwa keuntungan berjalan seiring dengan risiko dan Anda harus mengikuti hukum pasar untuk mendapatkan hasil maksimal dari pasar.