Jika Anda merasa takut untuk mulai berinvestasi di pasar saham, Anda tidak sendiri. Rasa tersebut wajar dirasakan oleh orang-orang dengan pengalaman keuangan yang minim. Berinvestasi saham memang cukup berisiko. Namun, tiada cara lain untuk membangun kekayaan bersih seseorang jika dilakukan dengan pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni.
Pengenalan ke bursa efek dimulai dengan memahami maknanya terlebih dahulu. Dalam artikel ini, kami akan memandu Anda untuk belajar seputar ilmu dasar bursa saham dan jenis-jenisnya.
Apa itu bursa saham?
Mari kita mulai dengan mempelajari definisi bursa efek. Bursa efek bertindak sebagai pasar sekunder, menghubungkan penjual saham (pemilik saham saat ini) dan calon pembeli potensialnya. Korporasi yang berada dalam daftar pasar saham, bukan pemilik aslinya, melainkan para shareholder (pemegang saham). Artinya, setiap kali Anda membeli saham, Anda bukan membelinya dari korporasinya. Anda membelinya dari pemegang saham saat ini. Maka dari itu, ketika Anda memutuskan untuk menjual saham, Anda akan menjualnya ke investor lain secara langsung. Perusahaan tak akan mempersoalkan tentang itu.
Ada beragam platform untuk memperdagangkan saham sebuah korporasi, yang dikenal sebagai bursa saham. Meski broker bertanggung jawab atas sebagian besar perdagangan saham, Anda harus tahu hubungan antara perusahaan trading (perusahaan dagang) dengan bursa efek, serta cara mereka bekerja. Setiap bursa efek memiliki persyaratan unik guna melindungi para investor. Mari kita lihat lebih dalam mengenai prosedur perdagangan saham di bursa efek.
Bagaimana bursa efek bekerja?
Pasar saham beroperasi dengan beberapa bursa efek. Beberapa di antaranya mungkin pernah Anda dengar, seperti Bursa Efek New York dan Nasdaq. Salah satu fungsi utama bursa efek adalah untuk memperdagangkan instrumen keuangan, seperti obligasi, ekuitas, hingga komoditas. Bursa efek memiliki peran untuk mengumpulkan para pemegang saham (investor), korporasi yang terdaftar di pasar saham, serta pemerintah dalam satu platform yang sama. Mereka menjaga likuiditas di pasar dengan memastikan jumlah pembeli dan penjual selalu cukup, sehingga membuat perdagangan kian efisien.
Bursa efek juga turut membantu investor dan para profesional di keuangan dengan menyajikan informasi finansial yang akurat dan adil. Dengan begitu, mereka mampu memastikan bahwa perdagangan yang dilakukan telah diproses secara adil dan sesuai aturan.
Saham sebuah korporasi yang tersedia dalam bursa efek, muncul setelah perusahaan tersebut mendaftarkan saham-sahamnya melewati proses yang disebut Initial Public Offering (IPO). Saham-saham tersebut awalnya dijual dalam pasar primer kepada investor publik pertama. Dengan ini, perusahaan mampu mengumpulkan uang untuk mengembangkan bisnisnya. Setelah terjual ke pemegang saham baru saat IPO, saham-saham ini lantas mampu diperdagangkan di pasar sekunder, yang disebut bursa efek. Ada banyak jenis-jenis bursa efek.
Pasar lelang saham
Pasar Lelang Saham bekerja seperti layaknya pelelangan biasa. Lelang saham bursa merupakan pasar di mana pembeli dan penjual secara bersamaan memberikan angka tawar yang kompetitif. Harga saham terkini dalam lelang saham bursa ditentukan oleh seberapa besar nilai yang mau dibayar oleh pembeli. Namun, harga terendah ditentukan oleh nilai yang mampu diterima oleh penjual. Kesepakatan harga diambil ketika nilai yang ditawarkan oleh penjual dan pembeli cocok.
Pelelangan memberikan kesempatan untuk para broker dan trader (pelaku jual-beli aset keuangan) untuk berkomunikasi secara verbal maupun gerak tubuhnya di lantai bursa. Kini secara perlahan, bursa saham mulai bergeser menggunakan sistem elektronik. Namun, sistem lelang masih digunakan di beragam bursa, salah satunya Bursa Saham New York. Saat aktivitas jual beli di hari itu selesai, lelang penutup akan menentukan harga akhir dari semua saham yang ada di pelelangan tersebut.
Bursa saham New York (NYSE)
New York Stock Exchange (NYSE) merupakan bursa saham ekuitas terbesar di dunia. Sebelumnya, Bursa Saham New York merupakan organisasi swasta yang menjadi milik publik setelah diakuisisi oleh Achipelago, bursa saham berbasis elektronik, pada 2006. Setelah merger dengan bursa saham terpenting Eropa pada 2007, yakni Euronext, Bursa Saham New York kemudian dikenal sebagai NYSE Euronesxt. Sejak saat itu, Intercontinental Exchange, Inc (ICE), memegang saham NYSE.
Saat berdiri sebagai perusahaan perdagangan saham publik, NYSE menerapkan sistem lantai bursa untuk memperdagangkan saham-saham. Namun sekarang, NYSE telah bergeser menggunakan sistem elektronik untuk operasionalnya. Namun, lantai bursa masih ditempati oleh para Market Maker, pihak yang diizinkan bursa untuk menyediakan kuota penawaran saham di kategori tertentu. Hal ini membuat NYSE sebagai salah satu pasar lelang saham terdepan di dunia. Sistem Bursa Elektronik mengancam posisi para profesional di dunia ini, karena sistem ini terkenal akan tawaran-tawaran bernilai kecil namun cepat dengan menghilangkan perantara manusia.
Sebagai bursa saham resmi pertama di AS, NYSE menjadi tempat sebagian besar perusahaan-perusahaan AS yang telah lama berdiri, mendaftarkan saham-sahamnya. Untuk memastikan keamanan keuangan para investornya, NYSE memberikan persyaratan awal kepada perusahaan-perusahaan. Artinya, setiap perusahaan wajib memenuhi syarat-syarat tersebut, serta mematuhi kebutuhan perawatan tahunannya. Tiap perusahaan wajib menjaga nilai sahamnya di atas $4 (sekitar Rp60.000) untuk tetap bisa berdagang di bursa. Untuk perusahaan yang harga sahamnya ditutup di bawah $1 (sekitar Rp15.000) selama sebulan, proses penghapusan saham perusahaan tersebut dalam bursa akan mulai dilakukan.
Bursa saham elektronik
Berbeda dengan pasar lelang, bursa saham elektronik menawarkan seluruh aktivitas perdagangannya dilakukan melalui platform elektronik, tidak ada pialang atau broker di lantai bursa. Karena semua aktivitas dilakukan secara elektronik, perdagangan saham di sini membuat pembeli dan penjual tak perlu lagi bertemu secara fisik.
Bursa saham elektronik diklaim dapat memperdagangkan saham secara lebih cepat dan lebih efisien dibanding lelang saham tradisional. Karena pembeli dan penjual dapat ikut secara virtual dari mana pun, perdagangan saham bernilai triliunan rupiah dapat diproses dalam waktu sehari saja. Kini, banyak bursa saham tradisional yang mulai bertransisi menggunakan sistem elektronik, salah satunya Nasdaq, yang kini merupakan salah satu bursa saham elektronik terkemuka di dunia.
Nasdaq
Nasdaq dikenal sebagai bursa saham elektronik yang menggunakan jaringan telekomunikasi untuk menyambungkan pembeli dan penjual, alhasil, sistem ini dikenal sebagai pertukaran berbasis komputer (screen-based exchange). Meski tidak hadir secara fisik, Nasdaq juga memiliki pialang yang bergabung secara virtual dengan inventaris sahamnya. Mereka bertugas untuk mengumumkan tawaran secara online dan harga sahamnya.
Layaknya NYSE, Nasdaq juga memiliki persyaratan khusus agar mampu menjaga kredibilitas perusahaan yang terdaftar di Nasdaq. Harga minimum sebuah saham juga sama, yakni $4 (sekitar Rp60.000). Perbedaannya, Nasdaq akan langsung menghapus nama perusahaan yang gagal memenuhi persyaratan tersebut dari daftarnya.
Jaringan Komunikasi Elektronik (ECN)
Electronic Communication Networks (ECN), atau Jaringan Komunikasi Elektronik dalam bahasa Indonesia, merupakan subkelas dari Sistem Perdagangan Alternatif (Alternative Trading Systems – ATSs). Salah satu fitur ECN yang membuatnya populer di kalangan investor, adalah kemampuan untuk meniadakan pialang saham. Pembeli dan penjual tak perlu lagi membeli atau menjual saham mereka melalui pialang, namun langsung menggunakan sistem ECN.
ECN membantu mengurangi biaya transaksi, yang menjadi salah satu keunggulannya dibanding jenis bursa saham lainnya. Dibanding dengan investor individual, sistem ECN lebih siap untuk digunakan oleh perusahaan untuk berinvestasi dengan investor kecil, namun berjumlah banyak. Perihal ECN, Arca Options dan Jaringan Transfer Elektronik antar Bank (INET – Interbank Network Electronic Transfer) merupakan prioritas utama para investor.
Over-The-Counter (OTC)
Sederhananya, pasar OTC (Perdagangan Luar Bursa) merupakan pasar yang lebih kecil dibanding bursa-bursa yang telah disebutkan di atas. Pasar OTC biasanya berisi perusahaan-perusahaan kecil, yang didominasi oleh perusahaan yang telah dikeluarkan dari saham bursa efek resmi seperti Nasdaq atau NYSE. Pasar OTC memiliki beberapa jenis, dua di antaranya cukup penting, yakni:
- OTC Bulletin Board – OTCBB adalah platform elektronik berisi pialang saham, yang sebagian besar berisi saham perusahaan yang telah dikeluarkan dari bursa Nasdaq. Platform ini tak memiliki syarat khusus, seperti aset atau penjualan minimum. Namun, platform ini sudah ditutup pada November 2021.
- Pink Sheets – OTC ini memberikan layanannya tanpa ada persyaratan khusus untuk perusahaan agar terdaftar ke Komisi Sekuritas dan Bursa (Securites and Exchange Commission – SEC). Apalagi, perusahaan-perusahaan ini biasanya memiliki nilai likuiditas yang relatif kecil.
Investor individual biasanya menghindari pasar OTC karena risikonya yang cukup tinggi. Namun, beberapa perusahaan besar mulai bergeser ke Pasar OTC guna menghemat biaya administrasi. Sebaiknya, Anda menghindari pasar OTC ini jika tidak memiliki pengalaman sebelumnya.
Bursa-bursa lainnya
Beberapa bursa efek lainnya tersebar di berbagai titik di dunia. Selain saham, mereka juga biasanya menyediakan layanan pertukaran uang digital. Beberapa bursa yang cukup terkenal di antaranya:
- Asia – Lebih dari 3.800 perusahaan yang tergabung ke dalam bursa efek. Kapital gabungan mereka bahkan melebihi $5,6 triliun, (sekitar Rp76.000 triliun). Bursa Efek Shanghai (SSE – Shanghai Stock Exchange) dan Bursa Efek Shenzhen (SZSE – Shenzen Stock Exchange) merupakan bursa efek terbesar yang beroperasi di Tiongkok.
- Eropa – Bursa efek terbesar di Eropa adalah Euronext. Euronext tebentuk berkat merger dari tiga bursa saham, yakni bursa saham di Paris, Amsterdam dan Brussel. Sejak saat itu, Euronext mengalami banyak merger. Bursa efek terbesar kedua di Eropa adalah Bursa Efek London (LSE – London Stock Exchange) yang bertempat di London, Inggris.
- Bursa Digital – Di antara bursa saham digital, Coinbase menjadi yang paling atas. Bursa yang berlokasi di Amerika Serikat (AS) ini melayani pertukaran uang digital (Cryptocurrency) untuk para investor dan institusi. Litecoin dan Ethereum, merupakan beberapa jenis Cryptocurrency yang populer diperdagangkan di Coinbase. Binance juga bursa digital lain yang cukup populer untuk berdagang cryptocurrency, dengan total nilai transaksi mencapai dua triliun per hari. Sebelumnya, Binance tidak mengizinkan penggunaan uang dolar AS, namun saat ini deposit sudah bisa dilakukan lewat transfer menggunakan SWIFT.
Pertanyaan yang sering ditanyakan (FAQs) tentang Bursa Efek
Bursa efek merupakan pasar untuk mempertemukan pembeli dan penjual dan memfasilitasi investasi saham. Namun, investor pemula selalu memiliki pertanyaan terkait hal tersebut. Di bawah ini, beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan seputar fungsi bursa efek.
Apa pengertian sederhana dari bursa efek?
Sederhananya, bursa efek merupakan platform untuk menghubungkan pembeli dan penjual agar proses perdagangan menjadi efisien.
Apa bursa efek terbesar di AS?
Berdasarkan ranking, bursa efek terbesar di AS adalah Bursa Efek New York (NYSE). NYSE juga masuk ke urutan pertama di dunia. Di urutan kedua ada Nasdaq, dan yang ketiga adalah Bursa Efek Amerika (American Stock Exchange).
Apa tujuan bursa efek?
Bursa efek bertujuan untuk menghubungkan penjual dan pembeli. Perusahaan menjual saham mereka kepada investor dan menaikkan nilai kapital mereka, yang kemudian digunakan untuk mengembangkan bisnisnya. Di sisi lain, investor juga mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut.
Ada berapa bursa efek di India?
Berdasarkan data SEBI, saat ini ada tujuh bursa efek resmi di India. NSE dan BSE yang paling paling. Ditambah lagi, ada Calcutta Stock Exchange Ltd., Indian Commodity Exchange Ltd., Metropolitan Stock Exchange of India Ltd., Multi Commodity Exchange of India Ltd., dan National Commodity & Derivatives Exchange Ltd. Semuanya tersedia untuk pialang saham dan para investor.
Kesimpulan
Bursa efek merupakan tempat di mana semua saham dari perusahaan-perusahaan pertama terdaftar. Pembeli dan investor bertemu di platform ini untuk melakukan perdagangan yang efisien. Bursa-bursa efek ini berperan untuk melindungi sumber daya finansial kedua belah pihak, yakni perusahaan dan investor. Nasdaq dan NYSE merupakan dua bursa efek terbesar di AS (dan dunia). Untuk menjaga kredibilitas perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa mereka, Nasdaq dan NYSE menerapkan persyaratan khusus yang wajib diikuti. Wajib bagi perusahaan untuk memenuhi persyaratan tersebut. Jika tidak, mereka bisa dihapus dari daftar saham yang ada.
Meski termasuk bursa saham yang besar di dunia, NYSE dan Nasdaq bukanlah satu-satunya bursa yang resmi. ECN, memang masih baru di dunia perdagangan saham, namun mereka bisa segera menggantikan bursa tradisional. Pasar OTC hadir sebagai tempat bagi perusahaan dan investor berpengalaman karena mampu menghemat biaya keluar, namun dengan risiko yang ikut hadir di dalamnya. Berinvestasi saham memang memiliki risiko yang tinggi, terutama bagi Anda yang tak punya pengalaman sebelumnya. Jadi, Anda harus memiliki pengetahuan dan pemahaman dasar terkait tren bursa efek asing sebelum melakukan investasi.