Dalam FTT, atau perdagangan waktu tetap, seorang trader dapat menghitung potensi kerugian terlebih dahulu. Gagasan di balik FTT adalah meramalkan arah harga aset dalam periode yang telah ditentukan, misalnya, 5 menit. Jika ramalannya benar, trader menerima bonus; jika salah, trader hanya kehilangan deposit awal saja.
Perdagangan dengan tren adalah salah satu landasan strategi, karena memungkinkan trader dengan sedikit pengalaman untuk membuat proyeksi arah harga masa depan yang baik.
Tahukah Anda bahwa kemungkinan tingkat keberhasilan perdagangan dengan tren adalah sekitar 50%?
Namun, bukan berarti pendekatan tersebut tidak berhasil. Ini berarti beberapa trader dapat menghindari mempelajari fitur uniknya dan terjun langsung dalam perdagangan. Kombinasi harga yang sedang tren dan beberapa indikator dapat memberikan sinyal kerja bagi para trader FTT. Teruslah membaca untuk mempelajari empat strategi yang dapat menjadikan perdagangan dengan tren sebagai salah satu instrumen utama Anda.
Moving average (Rata-rata bergerak)
Rata-rata bergerak adalah salah satu indikator tren utama. Itu tidak meramalkan tren masa depan tetapi menegaskannya, yang membuat sinyalnya dapat diandalkan.
Rata-rata bergerak selalu mengikuti tren. Jika harga bergerak di bawahnya, itu adalah tren bearish. Sebaliknya, ketika harga berada di atas rata-rata bergerak, trennya adalah bullish.
Biasanya, trader menggunakan simple moving average. Periodenya bergantung pada time frame yang Anda perdagangkan. Untuk periode jangka pendek, trader biasanya menggunakan SMA periode 9 dan 21. Pada periode yang lebih tinggi, SMA periode 50-, 100-, dan 200 adalah yang paling umum.
Anda bisa memasuki pasar jika harga baru saja melewati moving average atau saat harga sudah berada di atas/di bawah MA. Namun, strategi yang terakhir harus digunakan dengan hati-hati. Trader FTT memprediksi arah harga untuk periode tertentu. Jika prediksi didasarkan pada harga yang sudah menjadi tren, ada risiko harga akan berbalik arah sebelum perdagangan berakhir. Oleh karena itu, mengukur berapa lama tren sudah berlaku sangatlah penting. Jika jangka waktunya rendah, tren akan berlangsung untuk jangka waktu terbatas. Jika jangka waktu lebih tinggi, tren akan bertahan lebih lama.
Moving average crossovers (Persilangan rata-rata bergerak)
Cara lain untuk menggunakan rata-rata bergerak untuk tren tren adalah dengan mencari persilangan dua moving average dengan periode yang berbeda. Di sini, trader biasanya menggunakan SMA. Anda mungkin pernah mendengar tentang golden dan death crosses.
Golden cross terjadi ketika MA dengan periode yang lebih pendek tembus di atas MA dengan periode yang lebih panjang, dan harga diperkirakan akan naik. Sebuah death cross adalah ketika MA dengan periode yang lebih pendek tembus di bawah MA dengan periode yang lebih panjang, dan harga diperkirakan akan turun.
Periode rata-rata bergerak yang akan Anda gunakan dapat bervariasi. Biasanya, trader mencampurkan MA periode 50 dan 200 dengan MA periode 9 dan 21. Namun, Anda dapat membuat strategi Anda sendiri dan bahkan menggabungkan rata-rata pergerakan 9 periode dan 60 periode, misalnya. Untuk menghindari kesalahan, kembangkan metode trading Anda di akun demo terlebih dahulu.
Sekali lagi, Anda harus berhati-hati dan menentukan panjang tren potensial terlebih dahulu.
Moving average dan Parabolic SAR (Rata-rata bergerak dan SAR parabola)
Indikator parabolic SAR mencerminkan arah tren. Namun, cukup berisik, artinya sinyalnya terus berubah dalam tren keseluruhan. Di sini, rata-rata bergerak memuluskan peringatannya.
Biasanya, ketika parabolic SAR membentuk setidaknya tiga titik di atas harga, indikator mencerminkan pergerakan turun. Sebaliknya, ketika setidaknya tiga titik parabolic SAR muncul di bawah harga, itu adalah tanda pergerakan naik.
Kemudian, jika setidaknya ada tiga titik di atas harga, dan MA baru-baru ini membentuk sinyal death cross, Anda bisa memperkirakan harga akan turun. Jika ada tiga titik di bawah harga dan MA baru-baru ini membentuk sinyal golden cross, Anda dapat memperkirakan harga akan naik.
Sangat penting untuk memasuki pasar tidak jauh dari persilangan; jika tidak, risiko pembalikan harga akan terlalu tinggi. Selain itu, strategi ini lebih efektif pada kerangka waktu yang lebih tinggi karena kebisingan yang signifikan dari indikator parabolic SAR.
Garis tren
Meskipun tren dapat diidentifikasi secara kasat mata, trader menggunakan garis tren untuk membingkainya. Tren dikonfirmasi saat garis tren menghubungkan setidaknya dua highs dan dua lows. Terlepas dari arah tren, aturannya adalah: beli di level support dan jual di level resistance. Target profit akan berada di garis tren yang berlawanan.
Saat menggunakan strategi ini untuk perdagangan FTT, Anda harus mengidentifikasi perkiraan waktu yang dibutuhkan harga untuk mencapai target. Waktu akan tergantung pada kerangka waktu yang Anda gunakan dan volatilitas harga saat ini.
Kesimpulan
Salah satu tip penting yang harus Anda gunakan saat menggunakan strategi dari atas adalah menentukan panjang perdagangan berdasarkan level support/resistance terdekat. Artinya, pertimbangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan harga untuk mencapai level tersebut; itu akan menjadi periode perdagangan Anda.
Strategi mengikuti tren memungkinkan trader untuk menempatkan perdagangan waktu tetap yang menguntungkan. Namun, penting untuk diingat bahwa peningkatan volatilitas dapat mendorong harga melawan tren untuk sementara waktu. Oleh karena itu, sebaiknya batasi panjang tren.
Sumber:
Trend Trading: Definition and How Strategy Aims For Profit, Investopedia
What is a Trending Market?, babypips.com