Melakukan sesuatu secara berlebihan mungkin adalah sebuah hal yang buruk. Anda mungkin mengenal Jack Ma, salah satu pendiri Alibaba Group, dan bahkan ia pernah gagal menjaga keseimbangan dan perspektif dalam karirnya. Pada tahun 2013, Ma meluncurkan platform e-commerce baru 1688.com dan dengan cepat terobsesi dengan proyek tersebut. Dia mencurahkan sumber daya yang sangat besar ke dalamnya, bahkan mengabaikan area-area penting di Alibaba. 1688 akhirnya gagal, dan Ma terpaksa mengurangi ambisinya.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan perdagangan yang berlebihan (melakukan sesuatu secara berlebihan) bisa sangat besar. Jadi, mengapa membiarkan hal itu terjadi jika Anda dapat mencapai hasil yang lebih baik? Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang perdagangan, risiko yang mungkin terjadi, dan cara menghindarinya, dimulai dari definisi berdagang berlebihan (overtrading).
Apa itu overtrading?
“Berdagang yang berlebihan (overtrading) adalah sebuah luka yang ditimbulkan oleh diri sendiri yang diakibatkan oleh kurangnya disiplin dan kegagalan untuk mematuhi rencana perdagangan,” kata Brett Steenbarger, seorang psikolog perdagangan dan penulis buku The Psychology of Trading.
Overtrading merupakan sebuah fenomena yang terjadi ketika pedagang mengeksekusi terlalu banyak perdagangan dalam waktu yang singkat. Hal ini didorong oleh berbagai macam emosi, mulai dari rasa keserakahan, ketakutan, hingga keinginan untuk mendapatkan keuntungan. Pedagang juga dapat melakukan overtrading dalam upaya untuk menutup kerugian, yang mana mereka mengambil lebih banyak risiko daripada yang dapat ditangani.
Jika dipikir-pikir, keinginan untuk berdagang secara berlebihan adalah hal yang wajar. Banyak orang yang memiliki kecenderungan yang sama saat mereka pergi ke prasmanan makan sepuasnya. Mereka sering mengisi piring dengan segunung makanan, hanya untuk menyadari bahwa mereka telah makan terlalu banyak dan tidak mungkin menghabiskan semuanya.
Overtrading adalah situasi yang serupa. Anda melihat begitu banyak potensi perdagangan sehingga Anda ingin mencoba semuanya tanpa mempertimbangkan risiko atau imbalannya. Anda terus mengeksekusi perdagangan, satu demi satu, mungkin mengabaikan rencana atau strategi perdagangan Anda. Akhirnya, Anda berakhir dengan terlalu banyak perdagangan, terlalu banyak risiko, dan terlalu sedikit modal.
Bahaya dari berdagang yang berlebihan
Seperti yang telah disebutkan, overtrading dapat menjadi jebakan yang menggiurkan, terutama bagi mereka yang baru mengenal dunia perdagangan. Namun, memahami risikonya dapat membantu Anda tetap berada di jalur yang benar.
Peningkatan biaya transaksi
Setiap kali membuat perdagangan, Anda akan dikenai berbagai biaya, seperti, biaya broker, spread bid-ask, dan pajak. Jika berdagang secara berlebihan, hal ini akan mengurangi keuntungan Anda. Jadi, perhatikan seberapa sering Anda melakukan perdagangan agar biaya transaksinya tidak membengkak.
Kurang fokus
Overtrading cenderung membuat Anda memiliki pendekatan yang tersebar dan tidak fokus. Bayangkan saja perhatian Anda terus-menerus ditarik untuk melakukan perdagangan dengan cepat. Dalam hal ini, Anda tidak mendedikasikan waktu dan energi yang diperlukan untuk hadir.
Pengambilan keputusan yang buruk
Melanjutkan poin sebelumnya, ketika Anda terus-menerus membeli dan menjual maka dapat meningkatkan peluang Anda untuk mengambil keputusan yang kurang tepat. Akibatnya, Anda mungkin akan mengalami lebih banyak kerugian. Bahkan, jika Anda berhasil mencetak beberapa perdagangan yang menguntungkan, efek keseluruhannya mungkin berupa pengurangan pengembalian Anda.
Tekanan emosional
Akan ada tekanan untuk memantau pasar setiap saat dan membuat keputusan yang cepat. Semakin sering Anda melakukannya, semakin menguras emosi Anda, yang berakibat pada kecemasan, stres, dan bahkan kelelahan. Intinya, Anda selalu merasa gelisah tanpa ada waktu untuk memprioritaskan perawatan diri.
Risiko yang tidak diperlukan
Setiap perdagangan membuat Anda menghadapi risiko yang lebih besar dari yang seharusnya. Secara alami, perdagangan yang berlebihan hanya dapat meningkatkan eksposur Anda terhadap volatilitas pasar dan faktor yang tak terduga lainnya. Ingatlah bahwa lebih banyak risiko dapat dengan cepat menghapus potensi keuntungan, terutama jika Anda ceroboh dalam manajemen risiko seperti halnya Anda ceroboh dalam jumlah perdagangan yang memadai.
Berapa banyak yang terlalu banyak?
Hal ini tentu saja bergantung pada kondisi dan tujuan masing-masing individu. Namun, overtrading secara umum dapat didefinisikan sebagai perdagangan di luar parameter rencana atau strategi yang telah ditetapkan dengan baik. Sebagian besar strategi dirancang untuk membatasi jumlah perdagangan yang Anda lakukan. Jadi, jika Anda melampaui batas itu, Anda berada di zona yang berbahaya.
Tanda peringatan umum lainnya adalah melakukan perdagangan secara impulsif tanpa alasan yang jelas. Hal ini bisa terlihat seperti, ketika Anda terus-menerus memeriksa harga pasar dan melakukan perdagangan berdasarkan fluktuasi jangka pendek. Sebaliknya, Anda harus mengikuti aturan dan pedoman khusus untuk masuk dan keluar dari perdagangan.
Anda juga harus menghindari memasuki perdagangan untuk menebus kerugian sebelumnya. Hal ini umumnya dikenal sebagai mengejar kerugian Anda, yang dapat menyebabkan lebih banyak kerugian. Pada dasarnya, setiap perdagangan berikutnya setelah kerugian besar dapat dianggap sebagai “perdagangan terlalu banyak” jika niatnya adalah untuk sekadar memulihkan saja.
Apakah mungkin melakukan undertrading, dan apakah itu buruk?
Ya, Anda bisa saja melakukan undertrading (perdagangan yang kurang) dan kehilangan peluang menguntungkan. Hal ini bisa terjadi jika Anda terlalu berhati-hati atau ragu-ragu memasuki perdagangan atau jika Anda kurang percaya diri dengan rencana Anda. Apapun alasannya, undertrading juga tidak akan memengaruhi produktivitas Anda dengan cara yang baik.
Tidak ada yang baik, overtrading atau undertrading. Namun ada perbedaan dalam tingkat keparahan konsekuensinya. Undertrading dapat menyebabkan hilangnya peluang untuk mendapatkan profit, sedangkan overtrading dapat menyebabkan kerugian yang signifikan. Yang terakhir ini terdengar lebih buruk karena dapat dengan cepat menghapus akun pedagang. Dalam skenario pertama, Anda setidaknya memiliki kesempatan untuk menambah keuntungan yang lebih kecil dari waktu ke waktu.
Meskipun penting untuk berhati-hati dan disiplin saat berdagang, Anda harus berusaha untuk mencapai keseimbangan antara kedua ekstrem tersebut.
Kiat-kiat dan strategi untuk menghindari overtrading
“Sangat penting untuk menyadari kecenderungan ini dan mengambil langkah untuk menghindarinya. Hal ini termasuk menetapkan tujuan perdagangan yang realistis, berpegang teguh pada rencana perdagangan, dan bersabar serta disiplin dalam pendekatan Anda,”
– kata Kathy Lien, Direktur Pelaksana Strategi FX BK Asset Management.
Jadi, Anda sudah tahu risiko perdagangan yang berlebihan, dan tidak ada satupun yang terdengar menarik. Kabar baiknya, ada kiat-kiat dan strategi yang efektif jika Anda ingin menjadi lebih siap dan menghindari jebakan:
- Berdagang hanya ketika ada peluang yang jelas dan kondisi pasar menguntungkan
- Gunakan daftar periksa perdagangan dengan daftar kriteria utama
- Tetapkan batas perdagangan, yaitu jumlah maksimum perdagangan per hari atau minggu, untuk menghindari perdagangan secara impulsif
- Gunakan order stop-loss untuk menghindari keinginan dalam mempertahankan perdagangan yang merugi
- Beristirahatlah sejenak untuk mengisi ulang tenaga dan fokus kembali
- Tetap terinformasi, namun tetap waspada terhadap informasi yang berlebihan
Kiat terbaik secara keseluruhan adalah fokus untuk membuat perdagangan yang berkualitas tinggi. Berdagang bukanlah sebuah ajang perlombaan. Tetap selalu ingat rencana perdagangan Anda dan tunggu peluang yang tepat untuk muncul.
Kesimpulannya, overtrading dapat menjadi risiko besar bagi para pedagang, seperti yang telah tercantum di bagian atas. Dengan rasa kesabaran, disiplin, dan strategi yang baik, Anda bisa menghindari godaan untuk mengambil keputusan secara impulsif. Anda mungkin tidak dapat memanfaatkan setiap peluang, tetapi overtrading juga tidak jauh lebih baik dalam hal ini.
Sumber:
What is overtrading? The Balance
Why overworking is bad for your health (and your career), HubSpot