Analisis keuangan adalah aspek yang penting dalam mengelola sebuah bisnis, ia dapat membantu pemilik, para pemangku kepentingan, dan investor dalam membuat keputusan berdasarkan informasi dengan cara menganalisis kinerja ekonomi sebuah perusahaan. Analisis horizontal, atau yang juga dikenal sebagai tren satu, adalah alat keuangan yang membandingkan data dari periode yang berbeda untuk menentukan kesehatan dan stabilitas keuangan pada sebuah bisnis. Artikel ini akan mengungkapkan setiap aspek terpenting dari analisis ini yang harus Anda ketahui. Mari kita selami artikelnya.
Apa itu analisis horizontal?
Analisis horizontal adalah teknik analisis keuangan yang membandingkan data dari periode yang berbeda untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan data keuangan dari dua atau lebih periode yang berurutan, seperti tahun, kuartal, atau bulan. Tujuan dari analisis horizontal adalah untuk mengidentifikasi tren dan pola kinerja keuangan sebuah perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk memberikan perkiraan tentang kinerja masa depan.
Analisis horizontal akan membandingkan data keuangan seperti pendapatan, pengeluaran, laba, dan aset. Perbandingan dilakukan dengan menghitung periode saat ini dan sebelumnya lalu kemudian mengubah selisihnya menjadi persentase kenaikan atau penurunan. Hal ini memungkinkan analis untuk melihat bagaimana data keuangan telah berubah dari waktu ke waktu dan dapat mengidentifikasi tren dan pola apa pun di dalamnya.
Analisis horizontal banyak digunakan dalam analisis keuangan karena memberikan cara yang cepat dan mudah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Ini adalah alat penting bagi investor, analis, dan manajer perusahaan, karena dapat memberikan informasi berharga tentang kesehatan keuangan dan potensi pertumbuhan perusahaan.
Namun, penting untuk diingat bahwa analisis horizontal hanyalah salah satu bagian dari analisis keuangan yang komprehensif. Ini tetap harus digunakan dengan teknik keuangan lainnya, seperti analisis vertikal dan rasio.
Bagaimana cara kerjanya
Proses analisis horizontal diawali dengan mengumpulkan data keuangan untuk periode tertentu. Data ini harus konsisten dan sebanding.
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menghitung perubahan kinerja keuangan selama periode yang telah ditentukan. Hasilnya adalah, peningkatan atau penurunan persentase, yang dapat membantu menentukan trend kinerja keuangan perusahaan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan analisis horizontal:
- Kumpulkan Data Keuangan: Langkah pertama dalam melakukan penelitian horizontal adalah mengumpulkan data keuangan untuk periode tertentu.
- Tentukan Periode Perbandingan: Tentukan laporan keuangan mana yang akan digunakan dan pilih periode perbandingan. Untuk membandingkan laporan keuangan saat ini dengan yang terakhir, disarankan untuk mengidentifikasi tren.
- Hitung Perubahannya: Kurangi laporan keuangan saat ini dengan yang sebelumnya untuk menghitung perubahannya.
- Konversi Perubahan sebagai Persentase: Amati perubahan yang terjadi apakah mengalami peningkatan atau penurunan persentase untuk membantu mengidentifikasi tren kinerja keuangan perusahaan.
- Analisis Hasilnya: Identifikasi pola dan trend dalam data keuangan tersebut dan ketahui apakah organisasi tersebut mengalami peningkatan atau penurunan kinerja.
Analisis horizontal vs. vertikal: perbandingan yang komprehensif
Mari soroti beberapa fitur dasar yang dapat digunakan untuk membedakan analisis horizontal dari vertikal:
- Definisi: Analisis horizontal membandingkan data keuangan selama periode tertentu, sedangkan analisis vertikal membandingkan data keuangan dalam laporan keuangan yang sama.
- Periode: Analisis horizontal digunakan untuk mengevaluasi perubahan kinerja keuangan selama periode tertentu, sedangkan analisis vertikal menilai proporsi komponen yang berbeda dalam laporan keuangan yang sama.
- Tujuan: Analisis horizontal dirancang untuk memahami tren kinerja keuangan perusahaan, sedangkan analisis vertikal digunakan untuk memahami komposisi laporan keuangan.
- Perbandingan: Analisis horizontal membandingkan data keuangan antara dua periode atau lebih, sedangkan analisis vertikal membandingkan berbagai komponen dalam laporan keuangan yang sama.
- Hasil: Analisis horizontal memberikan persentase kenaikan atau penurunan kinerja keuangan, sedangkan analisis vertikal memberikan proporsi masing-masing komponen terhadap total.
- Informasi: Analisis horizontal memberikan informasi tentang tren kinerja keuangan perusahaan, sedangkan analisis vertikal memberikan wawasan tentang komposisi laporan keuangan.
- Laporan keuangan: Analisis horizontal dapat digunakan pada berbagai laporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Analisis vertikal biasanya digunakan pada neraca dan laporan laba rugi.
- Keputusan Investasi: Analisis horizontal digunakan oleh investor untuk mengetahui trend kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan investasi yang tepat, sedangkan analisis vertikal adalah untuk memahami komposisi laporan keuangan dan menilai stabilitas posisi keuangan sebuah bisnis.
- Operasi bisnis: Pemilik bisnis dapat menggunakan analisis horizontal untuk memahami tren kinerja keuangan perusahaan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Sebaliknya, analisis vertikal biasanya digunakan untuk memahami komposisi laporan keuangan dan membuat keputusan bisnis yang cerdas.
Kesimpulannya, analisis horizontal dan vertikal adalah alat keuangan yang berguna yang dapat memberikan informasi berharga. Pilihan teknik ini akan bergantung pada tujuan dan kebutuhan spesifik sebuah bisnis atau investor.
Kritik terhadap analisis horizontal
Meskipun analisis horizontal memberikan informasi yang berharga tentang tren kinerja keuangan perusahaan, analisis ini memiliki beberapa keterbatasan. Mari kita bahas kritik akan analisis horizontal:
- Ketergantungan pada Data Historis: Analisis horizontal sangat bergantung pada data historis, yang mungkin tidak dapat selalu mewakili kinerja di masa depan. Kondisi ekonomi, tren pasar, dan strategi perusahaan dapat memengaruhi kinerja keuangan secara signifikan, hal ini akan membuatnya sulit untuk memprediksi tren masa depan berdasarkan data masa lalu.
- Abaikan Faktor Eksternal: Analisis horizontal tidak mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat memengaruhi kinerja keuangan, seperti perubahan ekonomi, lanskap persaingan, dan lingkungan peraturan. Fokus sempit pada data internal ini dapat menyebabkan gambaran kinerja keuangan perusahaan yang tidak lengkap.
- Lingkup Terbatas: Analisis horizontal hanya mengevaluasi data keuangan selama periode tertentu, yang mungkin tidak cukup untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan secara komprehensif. Analisis tahunan yang lebih luas mungkin diperlukan untuk memahami tren dan pola keuangan perusahaan sepenuhnya.
- Seleksi Data Bias: Analisis horizontal mungkin tunduk pada pemilihan data yang bias, di mana data yang dipilih untuk analisis tidak mewakili kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini dapat menyebabkan kesimpulan yang salah dan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang tidak akurat.
- Terbatas pada Analisis Komparatif: Analisis horizontal terbatas pada analisis komparatif dan tidak memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja keuangan bisnis. Kombinasi analisis horizontal dan vertikal, serta teknik lainnya, mungkin tetap diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap.
- Integritas data: Analisis horizontal hanya seakurat data yang digunakan. Jika data keuangan salah atau tidak up-to-date, maka hasil analisis horizontal juga akan salah.
Contoh analisis horizontal
Sebuah perusahaan ritel telah menjalankan bisnisnya selama lima tahun dan ingin mengevaluasi kinerja keuangannya selama periode tersebut. Perusahaan telah menyiapkan laporan laba rugi sebagai berikut:
Tahun 1: $100.000.
Tahun 2: $120.000.
Tahun 3: $130.000.
Tahun 4: $140.000.
Tahun 5: $150.000.
Untuk melakukan analisis horizontal, perusahaan akan menghitung persentase kenaikan atau penurunan pendapatannya dari satu tahun ke tahun berikutnya. Misalnya, membandingkan Tahun 2 dengan Tahun 1:
(Pendapatan di Tahun 2 – Pendapatan di Tahun 1) / Pendapatan di Tahun 1 = (120.000 – 100.000) / 100.000 = 0,20 atau kenaikan 20%.
Bisnis tersebut kemudian dapat menghitung persentase kenaikan atau penurunan setiap tahun, yang menghasilkan nilai sebagai berikut:
Tahun 1 ke Tahun 2: peningkatan 20%.
Tahun 2 ke Tahun 3: peningkatan 8,33%.
Tahun 3 ke Tahun 4: peningkatan 7,69%.
Tahun 4 ke Tahun 5: peningkatan 7,14%.
Dari analisis horizontal ini, perusahaan dapat melihat bahwa pendapatannya meningkat secara konsisten, dengan tingkat peningkatan yang lebih lambat dalam beberapa tahun terakhir. Informasi ini dapat membantu bisnis tersebut untuk menentukan apakah pertumbuhan pendapatannya melambat dan apakah perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja keuangannya.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Untuk lebih memahami topik ini, kami telah menyiapkan jawaban atas pertanyaan yang paling sering diajukan.
Untuk apa analisis horizontal digunakan?
Analisis horizontal adalah teknik keuangan yang dirancang untuk mengevaluasi perubahan kinerja ekonomi selama periode tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memahami tren kinerja keuangan perusahaan dengan membandingkan laporan keuangan saat ini dan sebelumnya.
Bagaimana analisis horizontal dihitung?
Langkah pertama untuk menghitung analisis horizontal adalah dengan mengumpulkan data keuangan untuk periode tertentu. Perubahan kinerja ekonomi kemudian dihitung dengan mengurangkan laporan keuangan saat ini dengan yang sebelumnya. Hasilnya akan dinyatakan sebagai peningkatan atau penurunan persentase.
Apa perbedaan antara analisis horizontal dan vertikal?
Analisis horizontal dan vertikal adalah teknik berbeda yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan sebuah bisnis. Perbedaan utama di antara mereka adalah bagaimana keduanya membandingkan data keuangan. Analisis horizontal membandingkannya selama periode tertentu, sedangkan analisis vertikal melakukannya dalam laporan keuangan yang sama.
Apa manfaat dari analisis horizontal?
Manfaat analisis horizontal antara lain untuk memahami dengan jelas trend kinerja keuangan perusahaan, mengidentifikasi pola dan tren data ekonomi, dan menentukan apakah bisnis tersebut membaik atau menurun kinerjanya. Analisis ini juga dapat membantu mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan membuat keputusan bisnis yang tepat.
Bagaimana seorang investor dapat menggunakan analisis horizontal?
Investor dapat menggunakan analisis horizontal untuk menentukan trend kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan investasi yang cerdas. Analisis horizontal juga dapat membantu mengidentifikasi potensi risiko dan peluang serta menilai stabilitas sebuah perusahaan.
Kapan analisis horizontal dapat digunakan?
Analisis ini biasa digunakan untuk menganalisis laporan keuangan pada akhir tahun keuangan, tetapi juga dapat diterapkan untuk mengevaluasi kinerja keuangan sepanjang tahun.
Kesimpulan
Analisis horizontal adalah alat analisis keuangan yang kuat yang dapat memberikan informasi berharga tentang kinerja keuangan sebuah organisasi. Ini dapat membantu pemilik bisnis, para pemangku kepentingan, dan investor dalam membuat keputusan berdasarkan informasi dengan membandingkan data selama periode tertentu dan mengidentifikasi pola dan tren dalam kinerja keuangan. Baik digunakan untuk tujuan investasi atau untuk meningkatkan operasi bisnis, analisis horizontal sangat penting untuk memahami kesehatan keuangan sebuah perusahaan.