Manusia cenderung memilih imbalan langsung daripada imbalan jangka panjang, meskipun imbalan jangka panjang memiliki potensi hasil yang lebih tinggi. Bias kognitif ini dikenal sebagai “diskon hiperbolik”, dan dapat menyulitkan individu untuk membuat keputusan yang tepat tentang risiko dan imbalan.
Namun, inti dari manajemen risiko dalam perdagangan adalah menyadari tujuan jangka panjang. Ada solusi manajemen risiko yang efektif dan pengambilan keputusan yang disiplin dapat membantu mengatasi bias ini dan menghasilkan hasil yang lebih sukses. Inilah hal lain yang harus Anda ketahui.
Rasio risiko terhadap hasil: Rumus R/R
Rasio risk-to-reward (R/R) adalah sebuah metrik utama dalam manajemen risiko dan perdagangan, yang mengevaluasi potensi risiko dan imbalan perdagangan.
Rumus untuk menghitung rasio R/R adalah:
R/R = (potensi profit / potensi rugi)
Contohnya, jika seorang pedagang mempertimbangkan perdagangan dengan potensi keuntungan $100 dan potensi kerugian $50, rasio R/R adalah 2:1. Dengan kata lain, untuk setiap dolar yang dipertaruhkan, pedagang berpotensi mendapatkan dua dolar sebagai imbalan.
Rasio R/R juga dapat dinyatakan sebagai persentase menggunakan rumus:
R/R = (1/Pr)-1,
di mana Pr adalah probabilitas perdagangan yang berhasil
Contohnya, jika pedagang yakin bahwa perdagangan memiliki peluang 60% untuk berhasil, rasio R/R adalah (1/0.6)-1, atau 0.67, setara dengan 67%.
Cara mengendalikan manajemen risiko dalam perdagangan
Katakanlah Anda sedang mempertimbangkan untuk membeli saham perusahaan yang saat ini diperdagangkan dengan harga $50 per saham. Anda sudah melakukan riset dan yakin bahwa perusahaan tersebut memiliki fundamental yang kuat dan potensi pertumbuhan yang baik dalam jangka panjang. Namun, Anda juga menyadari bahwa ada risiko harga saham menurun dalam jangka pendek.
Untuk menyeimbangkan RR dan memantau risiko serta manajemen uang dalam perdagangan, ada beberapa strategi yang dapat Anda gunakan seperti sebagai berikut:
- Tetapkan order stop-loss pada harga yang mewakili tingkat risiko yang dapat diterima. Jika Anda merasa nyaman dengan kerugian 10%, Anda dapat menetapkan order stop-loss pada $45 per saham. Jika harga saham turun di bawah level ini, order stop-loss akan terpicu.
- Evaluasi potensi imbalan. Bila Anda yakin bahwa saham tersebut berpotensi naik menjadi $75 per saham dalam beberapa tahun ke depan, potensi imbalannya adalah $25 per saham.
- Pertimbangkan rasio risiko-imbalan dengan membagi potensi imbalan dengan potensi kerugian. Dalam kasus ini, rasionya adalah 2,5 ($25/$10). Rasio yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa potensi imbalan lebih besar daripada potensi risiko, yang dapat mengindikasikan bahwa investasi tersebut layak dipertimbangkan.
Apakah ada rasio risiko dan imbalan yang ideal?
Tidak, tidak ada rasio risiko dan imbalan yang ideal yang sesuai untuk semua pedagang atau semua perdagangan. Rasio risiko-imbalan yang optimal bergantung pada beberapa faktor, termasuk toleransi risiko pedagang, tujuan investasi, dan kondisi pasar tertentu.
Secara umum, rasio risiko-imbalan yang lebih tinggi (potensi imbalan yang jauh lebih besar daripada potensi risiko) dapat lebih menarik, karena memungkinkan potensi keuntungan yang lebih besar. Namun, investasi berisiko tinggi seperti itu juga bisa lebih tidak stabil dan dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan jika perdagangan tidak berjalan sesuai dengan rencana.
Sebaliknya, rasio risiko-imbalan yang lebih rendah (potensi imbalan yang tidak jauh lebih besar dari potensi risiko) mungkin lebih cocok untuk pedagang yang lebih menghindari risiko atau yang mencari perdagangan yang lebih konservatif.
Pada akhirnya, rasio risiko-imbalan tergantung pada masing-masing pedagang. Saat bertanya pada diri sendiri bagaimana mengelola manajemen risiko dalam perdagangan, evaluasi tujuan Anda dan jenis perdagangan yang dibuat. Jika potensi imbalan sesuai dengan risiko yang ditambahkan, itu mungkin keputusan yang tepat.
Sumber:
Hyperbolic discounting, The Decision Lab
Calculating risk and reward, Investopedia
Assessing your risk tolerance, Investor.gov