Pajak adalah kekuatan pendorong utama yang bertanggung jawab untuk menjalankan suatu negara. Dengan alasan tersebut, panduan ini akan mengilustrasikan konsep dasar sistem pajak progresif agar dapat memahami pajak dengan lebih baik.
Mari kita jelajahi lebih lanjut mengenai sistem pajak progresif secara komprehensif.
Apa itu pajak progresif?
Pajak progresif adalah sistem di mana persentase pajak dan, akibatnya, jumlahnya naik seiring dengan peningkatan penghasilan kena pajak seseorang. Biasanya penghasilan disegmentasi ke dalam golongan pajak di mana penghasilan yang melewati batas tertentu akan dikenakan tarif yang lebih tinggi. Upah kerja di Britania Raya adalah contoh sempurna untuk menunjukkan ide di balik sistem pajak progresif.
Seperti inilah gambaran yang dapat dilihat:
Golongan | Penghasilan kena pajak | Tarif Pajak |
Tunjangan pribadi | Sampai dengan £12.570 | 0% |
Tarif dasar | £12.571 sampai £50.270 | 20% |
Tarif yang lebih tinggi | £50.271 sampai £150.000 | 40% |
Tarif tambahan | Di atas £150.000 | 45% |
Klasifikasi gaji ini membuat individu yang berpenghasilan paling banyak harus membayar pajak penghasilan dengan tarif paling tinggi. Berbeda dengan sistem pajak regresif, dimana kewajiban membayar pajak akan berkurang seiring dengan peningkatan pendapatan, sistem pajak progresif memberikan kesan keadilan di mana orang yang hidup susah tidak berkewajiban untuk membayar pajak penghasilan.
Ringkasan
- Pajak progresif menggunakan tarif yang lebih tinggi dan mewajibkan wajib pajak untuk membayar pajak lebih tinggi dengan efek inkremental langsung pada penghasilan kena pajak mereka.
- Pajak penghasilan investasi, pendapatan sewa, pajak atas bunga yang diperoleh, dan pajak properti adalah contoh umum dari pajak progresif.
- Sistem pajak regresif adalah kebalikan dari sistem pajak progresif, yang membuat wajib pajak membayar pajak lebih rendah seiring dengan peningkatan pendapatan mereka.
Contoh pajak progresif
Mari kita lihat contoh umum dari pajak progresif berikut agar dapat memahami dengan lebih baik.
Pajak pendapatan investasi
Pajak dikenakan pada kegiatan investasi yang menghasilkan pendapatan, termasuk dalam lingkup pajak investasi. Pajak-pajak ini mempengaruhi wajib pajak yang terlibat dalam investasi, umumnya yang mempunyai uang tunai berlebih.
Pajak atas bunga yang diperoleh
Ini adalah pajak yang dikenakan atas bunga yang diperoleh dari tabungan atau investasi, yang dianggap sebagai pendapatan pasif.
Pajak atas pendapatan sewa
Meskipun Anda dapat mengurangi semua biaya yang terkait dengan konstruksi setelah selesai, pajak progresif tetap berlaku bagi mereka yang berinvestasi di properti sewaan.
Pajak properti
Pajak ini biasanya dikenakan pada suatu aset ketika nilainya melebihi jumlah tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Keuntungan dari pajak progresif
Berikut ini adalah keuntungan dari penerapan pajak progresif:
- Sistem pajak progresif menganut prinsip pemerataan beban pajak di mana wajib pajak dengan penghasilan yang lebih tinggi dan stabil memikul beban pajak yang paling besar.
- Wajib Pajak yang kurang sejahtera dijamin tidak akan dikenakan pajak yang besar.
- Pemerintah dapat mengumpulkan lebih banyak penerimaan pajak dengan menerapkan pajak progresif dibandingkan dengan mengumpulkan pajak melalui sistem pajak proporsional.
Sistem pajak progresif vs. regresif
Sistem pajak progresif mengenakan pajak kepada individu dan perusahaan sesuai dengan banyaknya penghasilan. Sistem ini digunakan di negara-negara yang mempunyai kesenjangan besar antara yang kaya dan yang kurang sejahtera atau di mana pemerintah membutuhkan uang untuk mendanai program-program penting.
Dalam sistem pajak progresif, setiap orang membayar sejumlah persentase dari penghasilannya. Persentase ini meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan mereka. Misalnya, seseorang yang berpenghasilan $100.000 setahun akan membayar pajak sebesar 25% dari penghasilannya. Jika orang yang sama menghasilkan $1 juta setahun, dia harus membayar pajak sebesar 33,33% dari pendapatannya.
Sistem pajak regresif adalah sistem di mana semua orang membayar dengan persentase yang sama dari pendapatan mereka dalam bentuk pajak, terlepas dari berapa banyak penghasilan mereka. Misalnya, seseorang yang berpenghasilan $100.000 per tahun akan membayar persentase yang sama dengan seseorang yang berpenghasilan $20.000 per tahun; keduanya akan membayar 25% dari pendapatan mereka dalam bentuk pajak.
Contoh
Berikut adalah contoh yang menyatakan perbedaan tarif antara sistem pajak progresif dan regresif:
Jumlah Kena Pajak | Tarif Progresif | Tarif Regresif |
30.000 | 20% | 20% |
50.000 | 35% | 15% |
>50,000 | 45% | 10% |
Dari contoh di atas, sudah jelas bahwa sistem pajak progresif mengharuskan wajib pajak yang berpenghasilan paling besar untuk membayar pajak yang paling tinggi. Sedangkan dalam sistem pajak regresif, orang miskin dikenakan tarif pajak yang paling tinggi.
Pandangan para ekonom tentang tarif pajak progresif
Perekonomian suatu negara dikembangkan melalui investasi. Terutama negara-negara yang berinvestasi dalam proyek-proyek dari sisa pendapatan setelah konsumsi. Ekonomi yang efisien seharusnya menyamakan investasi dan tabungan mereka. Hal ini memungkinkan seseorang untuk menginvestasikan uangnya dalam kegiatan yang menghasilkan pendapatan, daripada membiarkan uangnya menjadi tidak produktif.
Namun, keadaan bisa berbeda dalam sistem pajak progresif karena mereka yang berpenghasilan lebih besar akan dikenakan tarif pajak yang lebih tinggi. Itu membuat mereka menghasilkan pendapatan lebih sedikit dan mungkin orang juga tidak memanfaatkan produktivitas dengan sepenuhnya karena pendapatan marjinal dikenakan pajak pada tingkat marjinal yang tinggi. Ini menghasilkan investasi yang lebih sedikit, yang berdampak negatif pada ekonomi dalam jangka panjang.
Dari perspektif mereka yang mendapat manfaat dari pajak progresif, mereka menjadi lebih kuat terkait dengan daya beli. Hal ini juga meningkatkan permintaan komoditas bersubsidi tertentu atau yang merupakan bagian dari komoditas pokok. Kedua faktor ini mendorong pertumbuhan dan perkembangan di area yang mungkin sulit untuk distimulasi.
Tergantung dari pemikiran Anda, hasil dari sistem pajak progresif pada pertumbuhan ekonomi dapat memiliki dua interpretasi. Ekonom klasik percaya bahwa pertumbuhan ekonomi harus mengambil rute alami tanpa adanya intervensi dari pemerintah, sementara Keynesian berpendapat agar mendapatkan bantuan dan pengeluaran pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dampak inflasi pada sistem pajak progresif
Inflasi berdampak secara langsung pada harga barang dan jasa yang terus meningkat tanpa meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini memiliki efek yang merugikan pada daya beli uang dan nilai investasi. Jadi hidup dengan tarif pajak progresif membuat orang membayar lebih tinggi dari nilai awal yang ditetapkan untuk mereka.
Kesimpulan
Sistem pajak progresif memaksa orang yang berpenghasilan tinggi untuk mentolerir pajak lebih banyak, sementara orang yang hidup di bawah rata-rata akan menikmati rasa kesetaraan karena mereka dikenakan persentase tarif pajak yang lebih rendah. Hal ini membuat kelas ekonomi yang makmur enggan berinvestasi dalam proyek-proyek negara mereka dan akan mencari peluang lain yang dapat membayar mereka dengan baik sambil menanggung pajak yang lebih sedikit.