Dalam artikel berikut ini, kita akan membahas definisi dari teori random walk, membahas detail tentang bagaimana teori itu digunakan dalam perdagangan dan memberikan contohnya untuk pemahaman yang lebih baik.
Apa itu teori random walk?
Menurut teori random walk, fluktuasi harga saham memiliki distribusi yang identik dan karenanya tidak akan terkait satu sama lain. Akibatnya, ada anggapan bahwa nilai saham atau pergerakan atau tren historis pasar tidak dapat digunakan untuk meramalkan arah masa depannya. Intinya, teori random walk berpendapat bahwa saham akan memiliki rute yang sama sekali tidak dapat diprediksi, sehingga membuat semua teknik prediksi nilai saham tidak akan berguna.
Poin penting
Menurut teori random walk:
- Tidak mungkin untuk mengalahkan pasar tanpa mengambil risiko tambahan.
- Pergerakan harga saham di masa lalu tidak akan dapat digunakan untuk meramalkan pergerakan nilainya di masa depan.
- Analisis teknis tidak dapat selalu diandalkan karena chartist biasanya akan membeli atau memperdagangkan sebuah sekuritas setelah pergerakan tersebut berlaku.
- Fluktuasi harga saham memiliki distribusi yang seragam dan, dengan demikian, tidak saling berhubungan.
- Analisis fundamental dianggap tidak dapat diandalkan karena informasi yang dikumpulkan seringkali tidak memuaskan dan kerentanannya terhadap salah tafsir.
Selain itu, pengikut teori random walk percaya bahwa portofolio klien hampir tidak akan menghasilkan apa-apa dengan menggunakan perencana keuangan.
Memahami teori random walk
Chartist hanya menjual atau membeli sekuritas setelah tren yang mapan telah muncul. Karenanya, analisis teknikal seringkali dianggap tidak dapat diandalkan. Teori ini juga menganggap bahwa analisis fundamental tidak dapat diandalkan, mengingat kualitas data yang dikumpulkan seringkali biasa-biasa saja dan kerentanannya terhadap salah tafsir.
Kritikus teori berpendapat bahwa, saham akan mempertahankan tren harga dari waktu ke waktu. Mereka yakin, pasar dapat dikalahkan dengan cara berhati-hati dalam memilih titik masuk dan titik keluar ketika berinvestasi di saham.
Pasar yang efisien bersifat acak
Ketika penulis Burton Malkiel pertama kali menggunakan frase dalam karyanya “A Random Walk Down Wall Street” pada tahun 1973, hal itu menimbulkan banyak keheranan. Hipotesis pasar yang efisien (Efficient Market Hypothesis / EMH), teori yang sebelumnya dibahas oleh profesor William Sharp, mendapatkan popularitasnya berkat buku ini. Menurut EMH, harga saham akan secara akurat mewakili semua informasi dan ekspektasi. Lalu, menjadikan kurs hari ini sebagai ukuran terdekat dari nilai inheren sebuah perusahaan. Hal ini akan membuat siapa pun tidak mungkin untuk mendapatkan keuntungan secara teratur dari ekuitas yang salah harga karena fluktuasi tersebut biasanya tidak menentu dan dipengaruhi oleh keadaan yang tidak diketahui.
Malkiel dan Sharp menyadari bahwa lebih baik bagi para investor untuk berinvestasi dalam dana yang terdiversifikasi dengan baik dan dikelola secara pasif karena pengembalian jangka pendek yang acak. Secara teoritis, seekor monyet dengan penutup mata yang melemparkan anak panah ke bagian keuangan di surat kabar mungkin akan memilih portofolio yang berkinerja sama baiknya dengan yang dipilih dengan cermat oleh para spesialis, menurut klaim kontroversial yang dibuat dalam karya Malkiel.
Teori random walk dalam tindakan
The Wall Street Journal meluncurkan Kontes Dartboard Wall Street Journal tahunan pada tahun 1988, di mana para investor profesional bersaing dengan anak panah untuk menentukan siapa pemetik saham terbaik. Karyawan Wall Street Journal berperan sebagai monyet yang melempar anak panah. Ini adalah contoh yang paling terkenal dari penggunaan teori random walk.
The Wall Street Journal mengungkapkan hasil dari 140+ kontes, hasilnya menunjukkan bahwa para ahli telah memenangkan 87 di antaranya, sementara pelempar panah menang 55 kali. Hanya 76 kontes yang membuat para profesional berhasil mengungguli Dow Jones Industrial Average (DJIA).
Malkiel mengatakan bahwa, pemilihan dari para spesialis mendapat keuntungan dari kenaikan harga saham yang dibawa ke publisitas begitu para pakar saham mengeluarkan sarannya. Karena spesialis hanya dapat mengungguli pasar 50% pada saat itu, menurut pendukung dari manajemen pasif, akan lebih baik jika para investor memilih dana pasif dengan biaya manajemen yang lebih murah.
Kesimpulan
Teori random walk akan menunjukkan bahwa cara yang ideal untuk maju adalah dengan berinvestasi pada portofolio yang menduplikasi seluruh pasar saham, karena tidak mungkin bagi seorang investor untuk mengungguli kinerja pasar rata-rata dalam jangka panjang.
Namun, sebuah eksperimen yang dilakukan oleh World Street Journal menunjukkan bahwa, investor profesional yang menggunakan analisis teknikal dan fundamental lebih cenderung membuat prediksi yang benar tentang pergerakan harga saham daripada hanya seekor monyet dengan anak panah.