Pedagang memiliki banyak indikator teknikal untuk dipilih — mulai dari simple moving average yang sangat populer hingga indikator McGinley Dynamic dan DeMarker yang tidak begitu dikenal. Berapapun banyak indikator yang ada, ada yang masih mencoba untuk menemukan cara baru yang inovatif untuk melakukan pendekatan terhadap analisis teknikal.
Misalnya, Cormac O’Connor dari Technological University of Dublin berhipotesa bahwa Statistik Traffic dari Artikel Wiki dapat memverifikasi tanda trading dari indikator teknikal Coppock. Bisakah kamu bayangkan bahwa caramu menelusuri Wikipedia dapat berpotensi mempengaruhi pasar saham?
Sebagai pemula, kamu tidak perlu membuat hidup lebih sulit dengan strategi yang rumit. Untuk saat ini, penting untuk menguasai dasar-dasar nya dan terus meningkatkan kemampuan mu.
Berikut ini adalah 5 indikator yang pasti dibutuhkan dalam alat-alat trading mu:
1. Relative Strength Index (RSI)
RSI adalah sebuah indikator momentum yang mengukur besar dan kecepatan sebuah perubahan aset yang baru terjadi. RSI memberikan tanda-tanda konvergensi/divergensi, seperti halnya MACD serta osilator Stochastic dan Awesome. Tanda-tanda nya (bullish atau bearish) terjadi Ketika indikator membuat batas tinggi/rendah baru sementara harga aset nya tidak. Ini bisa berarti pembalikan tren yang akan segera datang.
RSI memberikan trader tanda-tanda peringatan untuk pergerakan harga yang harus diwaspadai, khususnya tanda untuk zona overbought atau oversold (nilai indikator yang diekspresikan sebagai sebuah figure diantara 0 hingga 100):
- Sebuah tanda overbought (atau overvalued) — 70 ke atas — artinya aset tersebut berada dalam trading yang berharga begitu tingginya sehingga tidak bisa dibenarkan, dan bisa juga bersiap untuk pembalikan tren atau penarikan korektif.
- Sebuah tanda oversold (atau undervalued) — 30 ke bawah — artinya aset tersebut berada di nilai yang lebih rendah dari harga yang seharusnya, dan kemungkinan bisa memasuki sebuah rally.
2. Stochastic
Osilator Stochastic mengatur momentum dan kekuatan tren, mirip dengan RSI. Perbedaan utamanya adalah bahwa RSI menghasilkan tanda-tanda yang lebih dipercaya dalam pasar tren, sementara Stochastic lebih cocok untuk kondisi pasar yang datar atau berombak.
Stochastic menggunakan skala dari 0 hingga 100, dimana hasil di bawah 20 artinya kondisi nya oversold, dan di atas 80 artinya kondisi overbought. Saat dua garis yang membentuk indikator ini (%K and %D) menyilang dalam daerah overbought atau oversold, ini bisa membentuk tanda jual atau beli.
3. Moving Average Convergence Divergence (MACD)
MACD membandingkan dua moving average untuk mendeteksi perubahan momentum dan menentukan peluang di saat mulai nya tren bullish atau bearish. “Convergence” artinya dua average akan mendekat dan momentum nya turun, sementara “divergence” artinya keduanya saling menarik diri dan perubahan harga nya mengalami kenaikan momentum.
Tanda-tanda trading dipicu Ketika MACD melintas di atas atau di bawah garis tanda nya – masing-masing tanda beli dan tanda jual.
MACD memicu tanda teknikal Ketika melintas di atas (beli) atau di bawah (jual) garis tanda nya.
4. Bollinger Bands
Bollinger Bands adalah sebuah indikator volatilitas. Indikator ini mengukur harga relatif aset yang tinggi atau rendah, dan membantu trader mendapatkan titik-titik masuk dan keluar yang menguntungkan untuk mereka.
Indikator ini terdiri dari 3 garis dan memberikan tanda-tanda sebagai berikut:
- Jika harga berada di bawah garis, kemungkinan harga akan segera naik.
- Jika sebuah harga berada di dekat garis atas, kemungkinan harga akan segera turun.
- Garis pertengahan (simple moving average) mengkonfirmasi tren saat ini. Saat harga memantul dari garis tersebut, momentum nya akan hilang.
5. Awesome Oscillator (AO)
Osilator Awesome, yang berdasarkan kombinasi beberapa moving average, didesain untuk mengkonfirmasi tren dan mengantisipasi pembalikan. Tidak seperti osilator pada umumnya, yang mengayun diantara nilai yang sudah ditetapkan seperti 0-100, Osilator Awesome tidak memiliki batas apa-apa.
Indikator ini menggunakan sebuah garis nol di tengah-tengah. Dan saat garis ini dilintasi, tanda bullish akan dikeluarkan, dan begitu pun sebaliknya.
Kesimpulan
Kamu tidak perlu memilih hanya dari satu indikator dari daftar diatas. Bahkan, ada aturan tidak tertulis mengenai penggunaan indikator teknikal—jangan memakai nya dengan terpisah. Pilih indikator yang saling melengkapi dan hanya ambil Tindakan saat kamu mendapat tanda konfirmasi. Seiring dengan waktu, kamu akan paham indikator mana yang bekerja paling baik saat dikombinasikan, jadi cobalah terus!