Indikator momentum adalah sebuah alat analisis teknis yang memungkinkan para pedagang mengukur kekuatan pergerakan harga. Indikator ini banyak digunakan untuk mendapatkan sinyal mengenai arah harga di masa depan, tidak seperti indikator lagging, yang mengonfirmasi tren yang sudah mapan.
Menariknya, Charles Dow, salah satu pencipta Dow Jones Index yang terkenal, mengembangkan analisis teknikal pada abad ke-19. Saat itu, para pedagang menarik harga tinggi, rendah, dan penutupan harga suatu aset selama satu hari, minggu, bulan, atau tahun. Charles menemukan bahwa harga bergerak dalam siklus dan tren terlepas dari jangka waktunya.
Ada banyak indikator momentum yang dapat Anda terapkan untuk mendapatkan sinyal perdagangan. Namun, beberapa telah membuktikan keefektifannya. Teruslah membaca untuk menjelajahinya.
MACD
Indikator MACD (moving average convergence divergence) didasarkan pada salah satu indikator momentum yang paling populer, moving average. Indikator ini terdiri dari histogram dan dua garis, yaitu MACD dan sinyal.
Histogram yang terutama digunakan untuk mengidentifikasi divergensi. Divergensi adalah kondisi pasar di mana indikator membentuk titik tertinggi atau terendah yang tidak sesuai dengan titik tertinggi atau terendah harga. Sinyal ini memungkinkan para pedagang untuk memperkirakan perubahan arah harga.
Cara lain untuk menggunakan indikator MACD adalah dengan memeriksa persilangan MACD dan garis sinyal. Ketika garis MACD menembus di atas garis sinyal, itu adalah sinyal beli. Ketika garis MACD jatuh di bawah garis sinyal, itu adalah sinyal jual.
ADX
ADX atau indeks arah rata-rata adalah indikator momentum yang mencerminkan kekuatan tren. Indikator ini dapat terdiri dari garis ADX atau tiga garis, termasuk ADX, Plus Directional Movement Indicator (+DMI), dan Minus Directional Movement Indicator (-DMI). Dua garis tambahan dapat digunakan untuk menangkap sinyal beli dan jual.
Garis ADX sendiri menentukan seberapa kuat tren saat ini. Garis ini bergerak dalam rentang 0-100.
Catatan: indikator tidak mencerminkan arah tren, tetapi kekuatannya.
RSI
RSI atau indeks kekuatan relatif adalah indikator momentum yang mencerminkan kondisi pasar overbought/oversold. Indikator ini diwakili oleh satu garis yang bergerak dalam rentang 0-100.
- Ketika garis bergerak dalam kisaran 0-30, itu adalah tanda kondisi pasar oversold. Ketika garis menembus di atas level 30, itu adalah sinyal beli.
- Kasus lainnya adalah ketika garis bergerak dalam kisaran 70-100. Hal ini menunjukkan kondisi pasar overbought. Anda dapat membuka posisi jual ketika RSI jatuh di bawah level 70.
Indikator RSI juga dapat digunakan untuk sinyal divergensi. Aturannya sama dengan indikator MACD, tetapi divergensi terjadi antara harga dan garis RSI, bukan histogram.
Momentum
Momentum adalah indikator yang menegaskan kekuatan pembeli/penjual. Ini terdiri dari satu garis yang berfluktuasi di sekitar level 100 (atau 0).
Jika garis momentum naik di atas level 100 (0), itu adalah pertanda pergerakan ke atas akan berlanjut. Begitu jatuh di bawah level 100 (0), harga seharusnya terus turun. Seperti banyak indikator momentum lainnya, momentum dapat digunakan untuk sinyal divergensi.
Stokastik
Indikator stokastik mirip dengan RSI. Namun, terdiri dari dua garis, meliputi, %K dan %D, di mana %K adalah garis cepat dan %D adalah garis lambat. Garis-garis ini bergerak dalam rentang 0-100, sama seperti garis RSI, tetapi kondisi oversold terjadi ketika garis-garis berada dalam rentang 0-20, dan kondisi overbought muncul ketika garis-garis berada dalam rentang 80-100.
Anda dapat membeli jika garis lambat menembus di atas garis cepat dalam kisaran 0-20. Anda dapat menjual, jika garis lambat menembus di bawah garis cepat dalam kisaran 80-100. Garis tinggi dan rendah juga dapat digunakan untuk sinyal divergensi.
Kesimpulan
Indikator momentum merupakan bagian penting dari analisis teknis. Hal ini dikarenakan setiap indikator dapat memberikan beberapa sinyal maka cukup memilih 2-3 indikator yang akan terus Anda gunakan. Namun, jangan mengonfirmasi sinyal dari satu indikator dengan sinyal dari indikator yang serupa, misalnya, RSI dan Stokastik.