Pemula dan profesional pada dasarnya memang berbeda, dan mereka bergumul dengan hal-hal yang berbeda. Sebagai contoh, para profesional sering menghadapi “kutukan pengetahuan”, yang mana mereka tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya bagi para pemula untuk tidak mengetahui sesuatu tentang suatu subjek. Universitas Stanford pernah membagi peserta menjadi penyadap dan pendengar. Para penyadap mengetuk irama lagu Selamat Ulang Tahun di atas meja, sementara para pendengar harus menebaknya.
Para penyadap memperkirakan bahwa para pendengar akan menebak lagu tersebut dengan benar separuh dari waktu yang tersedia, tetapi hanya 2,5% yang menebak dengan benar dari waktu yang tersedia. Apakah sudah jelas, bukan? Penting bagi para profesional untuk terus menantang asumsinya.
Area apa lagi yang harus diperhatikan oleh para pedagang profesional?
Terlalu percaya diri
Para pedagang profesional jelas telah mengumpulkan pengalaman dan pengetahuan yang signifikan di lapangan. Jadi, mereka cenderung percaya bahwa mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pasar daripada yang sebenarnya. Mereka mungkin berpikir bahwa mereka dapat memprediksi arah pasar atau bahkan dapat mengakalinya. Sebaliknya, para pemula lebih cenderung berhati-hati.
Apa yang dapat Anda lakukan untuk menghindarinya? Pertama, Anda harus terus-menerus menilai ulang strategi Anda dan mencari umpan balik dari pedagang yang berpengalaman lainnya. Selain itu, Anda juga harus bersedia mengakui ketika Anda salah dan menerima kerugian jika diperlukan.
Bias konfirmasi
Bias konfirmasi membuat pedagang melihat apa yang ingin mereka lihat dan mendengar apa yang ingin didengar. Dalam skenario terburuk, pedagang dengan bias konfirmasi mengabaikan bukti apapun yang menunjukkan bahwa mereka harus mempertimbangkan kembali keputusan mereka. Ini seperti mengenakan kacamata berwarna merah muda, bahkan ketika pasar menunjukkan tanda-tanda masalah.
Dengan tetap berpegang pada rencana Anda dan tetap terbuka terhadap informasi yang baru, Anda dapat menghindari jebakan bias konfirmasi dan membuat keputusan perdagangan yang lebih baik. Lihat saja para pemula. Mereka tidak memiliki prasangka atau bias tentang bagaimana pasar seharusnya berperilaku.
Berdagang secara berlebihan
Terkadang, orang merasa perlu untuk terus berada di pasar untuk membenarkan posisinya sebagai pedagang profesional. Bahkan, mereka mungkin menjadi kecanduan dengan kegembiraan dalam berdagang dan potensi keuntungan yang tinggi. Jika Anda melihat para pemula, tingkat pengalaman atau kepercayaan dirinya tidak akan memungkinkan mereka melakukan banyak perdagangan. Mereka juga tidak memiliki modal atau sumber daya untuk berdagang sesering mungkin, yang juga merupakan hal yang baik.
Solusinya: fokuslah pada kualitas daripada kuantitas. Prioritaskan perdagangan dengan probabilitas tinggi dan tunggu kesempatan yang tepat untuk memasuki pasar. Yang akan membantu Anda secara emosional adalah mengingatkan diri sendiri bahwa trading adalah maraton, bukan lari cepat.
Kurangnya fleksibilitas
Apakah Anda menyadari bahwa Anda menjadi terlalu terpaku pada cara-cara Anda dan terlalu bergantung pada pencapaian dan strategi di masa lalu? Nah, itu adalah sebuah jebakan. Jika Anda menolak perubahan, hal ini dapat menyebabkan Anda kehilangan peluang dan kerugian di pasar yang bergerak dengan cepat dan terus berubah.
Penting bagi para profesional untuk terus mengevaluasi strateginya dan beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar. Misalnya, dengan keluar dari zona nyaman dan mengeksplorasi pendekatan atau kelas aset baru.
Kelelahan
Untuk mencapai level pro dalam berdagang, Anda harus sering bekerja berjam-jam, terus memantau pasar, dan berada di bawah banyak tekanan untuk tampil. Belum lagi tingkat stres, kecemasan, dan ketidakpastian yang tinggi, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik. Lama kelamaan, hal ini dapat menyebabkan kelelahan.
Untuk menghindari kondisi kelelahan secara emosional, fisik, dan mental, lakukanlah beberapa tindakan pencegahan. Hal ini termasuk beristirahat, mempraktikkan perawatan diri, dan mencari dukungan saat dibutuhkan.
Jangan biarkan jebakan-jebakan ini mematahkan semangat Anda! Dengan menyadarinya dan berfokus pada manajemen risiko, pembelajaran berkelanjutan, dan disiplin, Anda dapat menavigasi dunia keuangan yang kompleks dan terus berdagang seperti seorang profesional.
Sumber:
The Curse of Knowledge, Harvard Business Review
What is overconfidence bias: definition and examples, Capital
Confirmation bias: overview and types and impact, Investopedia
Burnout: symptoms, risk factors, prevention, treatment, Verywell Mind