Oscillator adalah salah satu jenis indikator yang dapat digunakan trader untuk mengidentifikasi tren, sinyal beli dan jual, serta perubahan sentimen pasar. Ada banyak oscillator, dan yang paling populer adalah relative strength index (RSI), stochastic oscillator, indikator MACD, dan awesome oscillator. Meskipun mereka memiliki fitur unik dan dihitung berbeda, ada aturan umum yang dapat Anda terapkan untuk memanfaatkannya secara maksimal. Tidak ada indikator oscillator terbaik. Di bawah ini Anda akan menemukan enam praktik terbaik yang memungkinkan Anda menyesuaikan indikator dengan strategi trading Anda.
Apa itu oscillator dalam trading?
Tahukah Anda bahwa oscillator itu sendiri adalah perangkat mekanis atau elektronik?
Dalam analisa teknikal, indikator disebut oscillator karena memiliki konsep yang sama–termasuk prinsip osilasi. Osilasi adalah gerakan periodik antara dua benda berdasarkan perubahan energi. Dalam analisis teknikal, oscillator bergerak di antara dua band, biasanya 0 dan 100, berdasarkan perubahan harga.
Setiap oscillator memiliki bentuknya sendiri. Misalnya, RSI terdiri dari satu garis, stochastic terdiri dari dua garis, dan indikator MACD dibentuk oleh dua garis dan histogram. Sinyal utama oscillator adalah kondisi pasar overbought dan oversold. Namun, mereka juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sinyal beli dan jual dan mengonfirmasi pembalikan harga jangka panjang dan pendek.
Latihan #1: Kondisi overbought dan oversold
Trader kebanyakan menggunakan oscillator untuk menemukan kondisi overbought dan oversold. Hal ini memungkinkan mereka untuk menentukan kenaikan dan penurunan harga di masa depan. Ketika aset oversold, harganya di bawah nilai wajar dan diperkirakan akan segera naik. Saat aset overbought, harganya di atas nilai wajar dan diperkirakan akan segera turun.
Zona overbought dan oversold bergantung pada oscillator. Misalnya, pasar dianggap oversold saat indeks kekuatan relatif bergerak di bawah 30, saat stokastik turun di bawah 20, atau saat histogram MACD menetapkan titik terendah baru.
Saat mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold, trader harus ingat bahwa pergerakan oscillator di salah satu zona tidak mengidentifikasi waktu pasti harga akan berbalik. Terkadang, dibutuhkan waktu berminggu-minggu bagi pasar untuk mengubah arahnya. Selain itu, kondisi overbought dan oversold tidak selalu berarti pembalikan tren–ini bisa jadi hanya koreksi jangka pendek.
Namun, bukan berarti sinyal overbought/oversold tidak berguna. Trader mendasarkan strategi mereka pada hal itu tetapi menggunakan alat lain untuk memastikannya.
Latihan #2: Pelajari sinyal divergensi
Divergence adalah salah satu sinyal paling sederhana dan paling akurat yang digunakan trader saat berdagang dengan oscillator. Idenya adalah bahwa oscillator mengikuti pergerakan harga, sehingga turun saat harga turun dan naik saat harga naik. Namun, terkadang oscillator dan harga bergerak ke arah yang berbeda. Ini terjadi karena pembeli atau penjual kehilangan kekuatannya; ini tidak terlihat pada grafik harga tetapi sudah diperhitungkan dalam oscillator. Aturan umum tercermin di bawah ini, di mana divergensi reguler dianggap lebih andal daripada tersembunyi.
Latihan #3: Mencari cross
Cross adalah sinyal penting yang dapat mengidentifikasi peluang beli dan jual. Mungkin ada pendekatan yang berbeda. Misalnya, jika oscillator menyertakan garis dengan periode yang berbeda, penembusan yang lebih cepat di atas yang lebih lambat dianggap sebagai sinyal beli. Sebaliknya, penembusan yang lebih cepat di bawah yang lebih lambat biasanya merupakan sinyal jual. Mungkin ada garis dengan periode yang sama. Misalnya, dalam indikator RSI dengan simple moving average, garis RSI dianggap cepat dan garis SMA dianggap lambat.
Juga, trader melihat cross pada level tertentu. Misalnya, jika histogram MACD menembus di atas 0, itu adalah sinyal beli; ketika tembus di bawah 0, itu adalah sinyal jual.
Latihan #4: Gunakan pengaturan standar
Meskipun parameter oscillator disesuaikan, salah satu manfaat oscillator adalah itu bekerja dengan baik dalam kerangka waktu yang berbeda dan untuk aset yang berbeda dengan pengaturan standarnya. Anda dapat mengubahnya jika Anda menemukan bahwa strategi Anda bekerja lebih baik dengan parameter lain, tetapi jika Anda seorang trader pemula, Anda dapat mengaturnya secara otomatis di platform trading yang Anda gunakan. Biasanya, trader mengubah pengaturan indikator untuk menambah jumlah dan kebenaran sinyal. Namun, jika Anda membandingkan grafik 1 menit dan grafik mingguan pasangan EUR/USD, Anda akan melihat bahwa jumlah sinyal oversold yang diberikan indikator RSI dan keandalannya hampir sama.
Latihan #5: Cari sinyal lain
Kondisi overbought/oversold, divergensi, dan cross dalah sinyal standar yang dicari trader saat menerapkan oscillator pada grafik harga. Namun, itu belum semuanya. Banyak trader tidak tahu tentang peringatan lain yang dapat mereka terima dari oscillator karena, biasanya, mereka tidak ditemukan oleh pengembang oscillator tetapi oleh analis lainnya. Anda dapat mencari sinyal tambahan secara online atau mengembangkannya sendiri. Namun, Anda harus memeriksa ulang keandalan sinyal di akun demo atau data historis dalam kedua kasus tersebut. Pilih kerangka waktu yang berbeda dan pertimbangkan aset dengan tingkat volatilitas yang berbeda untuk menghindari kesalahan dalam live trading.
Latihan #6: Ketahui cara mengonfirmasi sinyal
Anda harus ingat bahwa oscillator dapat memberikan sinyal yang salah. Oleh karena itu, berisiko menggunakannya sendiri. Trader mengkonfirmasi sinyal mereka dengan menggabungkan dua oscillator atau menggunakan alat analisis teknis lainnya, termasuk indikator volatilitas dan tren atau level support dan resistance.
Kesimpulan
Trading oscillator adalah salah satu cara termudah dan paling dapat diandalkan untuk meramalkan arah harga. Meskipun oscillator dapat gagal dan setiap sinyal harus dikonfirmasi, perangkap ini terkait dengan semua alat analisis teknikal yang diterapkan trader. Jika Anda mempelajari tip yang disebutkan di atas, Anda akan dapat menggunakan oscillator apa pun tanpa menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempelajari aturannya.
Sumber:
Oscillator, Investopedia
An Introduction to Oscillators, Investopedia
How to Use Oscillators to Warn You of the End of a Trend, babypips.com