Trader sudah berteori mengenai waktu terbaik untuk trading selama puluhan tahun. Teori-teori ini, yang terdengar lebih seperti judul film daripada fenomena yang serius (Monday Effect, Week-Four Effect, January Effect), sudah banyak disangkal. Tetapi sebenarnya, day-of-the-week effect itu benar.
Keuntungan harian abnormal satu-hari rata-rata secara statistik bersifat signifikan, dan hari yang terbaik adalah Jumat.
Akan tetapi, hari terbaik dan waktu terbaik untuk trading tidak lah sama. Dan juga, karena tidak ada bukti kuat rentang waktu mana yang memberikan keuntungan yang paling tinggi, trader hanya bisa berspekulasi. Bacalah terus untuk melihat rentang waktu mana yang cocok untuk gaya trading yang berbeda.
Rentang waktu lebih rendah
Contoh: M1 (1 menit), M5 (5 menit), M15 (15 menit)
Paling cocok untuk: scalper, trader intra-harian
Periode penahanan rata-rata: 15-20 menit, 40-50 menit
Umumnya, ada lebih banyak peluang yang tersedia dalam rentang waktu lebih rendah, yang berarti kamu bisa mendapat pengalaman dan melihat hasil dari langkahmu dengan cukup cepat. Ingatlah bahwa ada perbedaan-perbedaan besar antara periode yang lebih pendek—contohnya, dengan grafik 15 menit, akan ada lebih banyak waktu antara poin data daripada dengan interval 1 menit.
Karena rentang waktu trading intra-harian sifatnya serba cepat, gaya ini berkaitan dengan stres yang lebih banyak. Mungkin kamu akan merasa tekanan terus menerus untuk membuat keputusan yang tepat. Barangkali kamu akan menjadi lebih emosional melihat keuntungan dan kerugian datang dan pergi dalam waktu yang cepat. Scalping memang tidak untuk semua orang.
Rentang waktu menengah
Contoh: H1 (1 jam, H4 (4 jam)
Paling cocok untuk: intraday-swing, trader swing
Periode penahanan rata-rata: 8-10 jam, 32-40 jam
Banyak pemula merasa bahwa rentang waktu trading harian yang lebih lama akan lebih cocok untuk mereka. H1 dan H4 secara umum dianggap tidak terlalu berjangka pendek maupun berjangka panjang, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk membuat keputusan tetapi juga menawarkan banyak peluang untuk trading. Selain itu, ada kemungkinan bisa mengambil dari kombinasi lilin, yang berarti latihan yang lumayan banyak mengenai analisis teknikal.
Trading dengan kecepatan sedang sifatnya kurang intensif secara emosional. Akan tetapi, gaya trading ini lebih memakan waktu. Kamu akan mampu menilai situasi hanya setelah tutupnya lilin lain, yang akan berlangsung selama satu jam penuh atau lebih.
Rentang waktu lebih tinggi
Contoh: D1 (1 hari), W1 (1 minggu)
Paling cocok untuk: trader swing dan posisi
Periode penahanan rata-rata: 8-10 hari, 8-10 minggu, 8-10 bulan
Disini, pergerakan harga akan memakan lebih banyak waktu untuk berkembang, sehingga menyediakan lebih banyak waktu lagi untuk menentukan merit dari sebuah transaksi trading dan menemukan kekurangan apapun yang mungkin. Kalau kamu mencari rentang waktu yang berfrekuensi rendah dan konsisten untuk trading saham, kemungkinan antara D1 dan H1. Ada juga rentang waktu bulanan, walaupun digunakan jauh lebih jarang.
Selain itu, rentang waktu yang lebih lama menawarkan lebih banyak ruang untuk resiko terkalkulasi. Karena pergerakan rentang rata-rata lebih besar, target yang lebih luas seharusnya bisa mengkompensasi untuk stop loss yang lebih luas.
Kerugian utama nya adalah kamu harus menunggu lama sebelum hasil trading mu terbentuk dan akan ada lebih sedikit titik masuk yang menguntungkan untuk trading.
Analisis rentang waktu banyak
Beberapa trader menggunakan rentang waktu banyak untuk mendeteksi peluang trading. Dengan kata lain, mereka memonitor aset yang sama (saham, pasangan mata uang, dsb.) dalam grafik yang berbeda.
Tidak ada satu rentang waktu yang paling populer yang digunakan untuk trading, tetapi ada kombinasi yang populer, seperti trading dalam grafik 15-menit, sementara menggunakan grafik 4-jam untuk memfilter dan mengkonfirmasi transaksi trading. Pada akhirnya, tidak ada batasan untuk jumlah rentang waktu yang bisa digunakan, Tetapi jika kamu tidak berada dalam tingkat mahir, lebih baik tetap pada dua hingga tiga grafik per transaksi trading. Lagipula, kamu akan menemukan bahwa menggunakan rentang waktu lebih banyak memberikan analisis yang berlebihan.
Untuk memilih rentang waktu yang benar untuk tiga periode, beberapa mengikuti aturan “rule of four”. Pertama, kamu harus menentukan periode jangka menengah, kira-kira selama waktu yang kamu ingin tahan trading nya. Lalu, periode mu yang lebih pendek dan lebih panjang akan dihitung sebagai masing-masing seperempat atau empat kali lebih banyak daripada periode menengah. Sebagai contoh, untuk grafik menengah H1, kamu bisa menggunakan M15 dan M240.
Ini bisa menjadi latihan yang bagus untuk memahami periode grafik yang berbeda.
Ringkasan dan perbandingan
Tabel di bawah ini bisa membantu mu untuk menemukan rentang waktu yang tepat untuk trading. Ingatlah bahwa ini adalah ciri-ciri yang umum dan kamu bisa mendapat pengalaman yang berbeda dalam trading di rentang waktu ini.
Kecepatan | Ukuran posisi | Fokus | Persayaratan modal | |
Rentang waktu lebih rendah | Cepat | Besar | Paling tinggi | Paling rendah |
Rentang waktu menengah | Stabil | Lebih kecil | Tinggi | Lebih tinggi |
Rentang waktu lebih besar | Santai | Paling kecil | Lebih rendah | Paling tinggi |
Jika kamu masih belum yakin harus memilih yang mana, coba lah trading aset yang berbeda dalam rentang waktu berbeda. Kamu akan melihat mana yang lebih disukai atau terus menggabungkan nya tanpa harus memilih salah satu nya.